feeling [ BLUE LOCK x READERS ]

十五 || don't leave me again - Hiori Yo

request: hioriifaa

hiori bau-bau red flag, maybe separuh obsessed, baca sampe akhir

•

•

•

BLUE LOCK

[ hiori yo ]

•

•

•

nilai.. ya.. nilai adalah hal yang paling utama bagi ayah [name], nilai harus 100, itu wajib, perubahan itu dimulai saat ibu [name] mengalami insiden kecelakaan 2 setengah tahun lalu, sebelum ayahnya menikah dengan ibu tirinya, dan kebetulan ibu tirinya itu mempunyai seorang anak laki-laki yang masih duduk di sekolah dasar..

[name] seorang gadis berumur 17 tahun, salah satu siswa berprestasi di sekolahnya, mempunyai seorang adik tiri laki-laki yang bernama Hiori yo yang berumur 12 tahun, meskipun bukan adik kandung, [name] sangat menyayangi adiknya, begitupun sebaliknya, hiori juga lebih sangat menyayangi kakaknya..

"nee-san.. jangan pergi..."

itu adalah kata terakhir Hiori dengan isak tangisnya yang didengar oleh[name], itu sangat menyakitkan baginya, meninggalkan adik yang ia sayangi, meskipun ia enggan untuk melakukannya, ini terpaksa ia lakukan..

hal yang terjadi sebelumnya...

[name] memberitahukan kepada ayahnya tentang nilai ujiannya, nilainya memang memuaskan tetapi [name] mendapatkan peringkat 2 di kelasnya, jelas itu membuat ayahnya marah, ayah [name] merobek semua kertas edaran ujian itu dan membuangnya di depan muka [name], tentu saja hal itu membuat hati [name] menjadi terkoyak..

"DASAR ANAK GAK BECUS! SUDAH AYAH KATAKAN JIKA KAU HARUS MENDAPATKAN PERINGKAT 1!!

mendengar bentakan ayahnya kepadanya membuatnya tak bisa menahan tangisannya, ia hanya terdiam dan menunduk menerima ocehan dari ayahnya, [name] mengepalkan tangannya dengan gemetaran

PLAKK!!

tamparan yang lumayan keras itu mendarat di pipi [name], entah reaksi apa yang harus [name] tunjukkan tetapi ia merasa terkejut dan hancur sebelum bibir bawahnya gemetaran dan masih menunduk, tangannya terangkat dan memegang pipi bekas tamparan itu

"ayah sedang berbicara denganmu! jangan menundukkan kepalamu, kau pikir sedang siapa kau berhadapan!!"

[name] dengan susah payah memberanikan diri untuk melihat ke atas untuk menatap ayahnya, matanya yang berair itu menatap ayahnya, sebelum ia melirik ke kanan dan melihat pintu yang terbuka sedikit, dan ia menemukan hiori yang sedang mengintip disana dengan kecemasan yang mendalam