Rasa suka hanya akan bertahan sementara, sedangkan cinta akan abadi.
Bagas tista rakabuming lelaki yang selalu mencari cintanya beribu - ribu purnama dan sukma ia jalani hanya untuk mencari DIA. Mau bagaimana pun di dunia ini tidak ada yang abadi, s...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Matahari yang mulai terik di langit biru menambah semangat para pelajar baru dan para siswa siswi SMA Aksara Bakti, yang sekarang sedang di adakan upacara penerimaan peserta didik baru.
Salah satu peserta didik baru yaitu Bagas Tista Rakabuming remaja berkulit sawo matang, gaya rambut middle part, badan gagahnya dan matanya yang bersinar bak bulan purnama.
Yang sekarang ini menjadi perwakilan siswa peserta didik baru dengan seorang perempuan yang juga menjadi perwakilan siswi peserta didik baru.
Kepala sekolah mengucapkan selamat datang di Sma Aksara Bakti dia berharap angkatan tahun ini dapat mengangkat nama Sma Aksara Bakti karena jumlah peserta didik baru yang naik drastis.
• • •
Upacara penerimaan peserta didik baru telah usai. Para pelajar baru diarahkan untuk melihat kelas masing - masing di mading sekolah.
Bagas mendapat kelas XB. terdengar suara orang meneriaki nama bagas.
"Hey! Bagas!!" Bagas menoleh kebelakang terlihat sosok yang selalu ada untuknya.
Bima Famatya sahabat kecilnya dulu, pertama kali mereka bertemu saat di bangku SD mulai saat itulah pertemuan mereka di mulai. Persahabatan mereka dapat bertahan hingga sekarang karna mereka saling terbuka, menceritakan masalah masing - masing, dan menyelesaikannya bersama, yang paling penting adalah saling manjaga dan mempercayai satu sama lain itu lah rahasia persahabatan mereka.
"Eh, Bima! Kok ora ngabari kalau sekolah ing kene?" kata Bagas senang mendapati dia satu selkolah lagi dengan sahabatnya itu.
"biar jadi kejutan, btw kita sekelas loh!" Bima terkekeh karena dia dapat menjahili Bagas saat sedang mode serius belajar.
Mereka berjalan menuju kalas XB berada di sebelah kelas XA yang bersebelahan dengan gudang.
Sesampainya di kelas Bima langsung menuju bangku paling pojok belakang.
"Gas! Kita duduk sini" ucap Bima berharap.
"Nggak - ngak, ingat kata guru bahasa inggris kita dulu. Di belakang sama di dinding itu banyak setan ngangu terus kehalang banyak kepala makanya materinya nggak masuk ke otak" Jelas Bagas mengigat kembali ucapan guru bahasa inggris SMP mereka dulu.