Xeno Chat 004

128 18 23
                                    

Halo para pembaca sekalian!

Sudah lama kita tidak bertemu. Ada mungkin dua mingguan sejak saya terakhir upload.

Jadi saya terkena writer block ya. Ini situasi umum yang biasanya terjadi pada semua author. Kalau sudah banyak cerita yang kami tulis atau ketik biasanya akan langsung hilang ide yang mau ditulis atau memang tidak ada ide sama sekali.

Karena itu saya minta maaf sudah terlambat untuk upload cerita ini. Sesuai urutannya, reaksi dari cerita MCG akan jadi yang selanjutnya setelah cerita ini.

Sejauh ini belum ada yang mengirim cerita ke saya, kalau ada yang berminat silakan seperti pengirim anon kemarin.

Untuk cerita kali ini saya akan mengekspos nama-nama dari lima orang anggota yang akan bergabung dengan Ali dan Hajime. Siapa saja mereka?

Sebelum itu jangan lupa untuk memberikan vote, komentar, dan share cerita ini ya.

Selamat membaca!

~ Indonesia – POV Ali ~

Ali : Halo semuanya. Namaku Nuran Ali.

Ali : Seperti yang Hajime sudah katakan sebelumnya, selamat datang di Xenoverse Chat Group ini.

Ali : Kami belum tahu tujuan apa saja yang akan kita raih serta kegiatan apa yang kita lakukan ke depannya. Tapi aku berharap bahwa kita dapat kemudahan.

Ali : Salam kenal.

Itulah salam hangat kami berdua untuk menyambut lima orang anggota yang baru saja bergabung dengan kami di Xenoverse Chat Group ini. Aku tidak terlalu berharap kalau mereka akan langsung membalas, tapi setidaknya satu atau dua pertanyaan dari mereka bisa membuatku senang.

Nama akun yang mereka dapatkan juga unik. Seperti ‘Rook of Gremory’ dan ‘Second Male Pilot’ yang mungkin jadi ciri khas mereka. Maksudku Rook atau benteng itu identik dengan catur. Bisa jadi dia berasal dari zaman yang serupa dengan eropa abad pertengahan.

Lalu pilot pria kedua ini juga bisa jadi menjadi laki-laki nomor dua di mana mayoritas profesi di sana didominasi oleh kaum hawa. Keadaannya sepertinya sangat sulit apalagi kalau lawannya mayoritas.

Yah, semua itu hanya dugaan semata.

“Chi?” Chicomon menarik perhatianku.

“Ya. Aku sedang bicara dengan teman-teman baruku. Mau lihat?”

“Chi!” Jawabnya dengan semangat.

Makhluk biru yang saat ini ada di pangkuanku adalah Chicomon. Digimon level bayi yang baru saja menetas dari telurnya. Aku sendiri terkejut saat bayi Digimon ini tiba-tiba muncul dari layar ponselku.

Apakah makhluk satu ini berbahaya? Tidak juga. Mengingat dia masih bayi dan sepertinya belum begitu mengenal seperti apa dunia ini. Chicomon juga punya bentuk tubuh yang tidak membahayakan.

Kalau diberi perbandingan, dia ini hampir sama besarnya seperti sebungkus pop mi. Aku tidak bohong, dia jadi terkesan imut dengan ukuran kecilnya ini.

Yang jadi masalah utamaku dalam mengurus Chicomon ke depannya adalah bagaimana dia makan, dan juga berlatih. Jika Digimon hanya diberi makan saja dan terus bermalas-malasan mereka bisa sakit.

Aku masih ingat di sebuah episode ada Digimon yang perutnya kebesaran dan ya... Dia kesulitan untuk menurunkan berat badannya. Semoga Chicomon tidak makan yang aneh-aneh nanti.

Aku pun kembali melihat pesan di XCG. Hajime memutuskan untuk menyingkat nama sistem yang kami pakai ini.

“Oh lihat Chicomon. Ada satu orang yang baru saja mengirim pesan.”

“Chi.” Dia kelihatan antusias dengan hal-hal baru.

Lightning Maniac : Eh, apa ini? Aku yakin tidak ada penyihir lain selain aku di sini.

Lightning Maniac : Hei, hei! Apa kau kuat sampai bisa memunculkan pesan seperti ini?

Lightning Maniac : Kita bertarung sampai mati yuk!

“Baiklah... Mungkin dia ini seorang petarung yang pandai dalam menggunakan sihir. Tidak perlu diragukan lagi.” Terkejut mungkin bukan kata yang tepat untuk menggambarkan perasaanku sekarang.

Masalahnya pesannya ini sangat unik. Jarang-jarang ada orang yang baru bertemu langsung mengajak berkelahi atau mungkin secara sehatnya sparring. Dia yang mana aku tahu.

Yang lain juga baru saja mengirim pesan.

Fenris Fang of Miach : Apa-apaan cahaya biru yang penuh dengan pesan ini? Kalau Reene mengerjaiku lagi awas saja kau.

Fenris Fang of Miach : Reene, ini kau kan?! Jawab!

Tsundere Zero : Bicara kalian sangat tidak beretika sekali. Apa kalian ini orang desa?

Tsundere Zero : Aku masih bisa memaklumi dua orang sebelumnya yang menyapa dengan sopan santun. Tapi kalian berdua ini terdengar seperti anjing kampung.

Tsundere Zero : Meskipun aku harus setuju sihir apa yang membuatku melihat cahaya persegi ini?

Second Male Pilot : Um, Bonjour.

Second Male Pilot : Apakah kalian ini staf dari sekolah I.S? Aku yakin e-mail pribadiku belum kuisikan dalam form perpindahan pelajar.

Second Male Pilot : Kecuali kalian bukan berasal dari pihak akademi.

Rook of Gremory : Siapapun kalian aku tidak tertarik untuk bergabung.

Rook of Gremory : Kalian sendiri bisa melihat bahwa aku sudah berada di bawah perlindungan klan Gremory. Bisakah aku keluar dari grup ini?

Rook of Gremory : Aku akan tutup mulut dengan ketidaksengajaan kalian ini.

Ah, rupanya tidak berjalan semulus yang dikira. Ada yang penuh kewaspadaan, keingintahuan, kecurigaan, bahkan mungkin yang bicara ini orang introvert.

“Yah, aku juga punya reaksi yang sama. Mana mungkin orang asing mau menerima undangan ini begitu saja. Tapi kenapa Rook of Gremory bilang tidak mau bergabung?” Aku sampai memegang daguku.

Yang terakhir ini tidak masuk akal. Kalau tidak mau kenapa dia malah menerima undangannya. Padahal langsung tolak saja.

Ali : Permisi Rook of Gremory, apa yang membuatmu berkata begitu?
Hajime : Ali-san benar. Kau bisa menolak undangannya jika tidak ingin bergabung. Kesempatan itu ada sebelum bergabung dengan grup obrolan ini.

Rook of Gremory : Aku tidak sengaja menekan tombol terima.

Moodku turun seketika. Benarkah? Tidak sengaja? Alasan seperti apa itu?
Aku menghela nafas dan berdzikir sebentar. Tidak bisa disalahkan juga sih. Namanya juga makhluk pasti banyak salahnya.

Ali : Kita hormati keinginannya Hajime. Tidak semua orang ingin bergabung dengan kelompok asing yang sumbernya entah dari mana.

Hajime : Baiklah kalau berkata begitu.

Hajime : Tunggu sebentar.

Ali : Mohon maaf Rook of Gremory. Undangan yang Hajime sebarkan itu sifatnya acak. Jadi kalau sampai ke duniamu mohon dimaklumi.

Rook of Gremory : Kau tidak akan memaksaku untuk tetap berada di sini?

Ali : Tidak. Kenapa?

Rook of Gremory : Kau aneh.

Lightning Maniac : Kau juga aneh benteng. Padahal bisa bertemu dengan orang kuat itu kesempatan langka tahu.

Rook of Gremory : Keputusanku bukanlah masalahmu.

Lightning Maniac : Apa jangan-jangan kau lemah?

Rook of Gremory : No comment.

Fenris Fang of Miach : Percakapan kalian ini cukup menarik. Beruntung aku sudah tidak mabuk lagi sekarang.

Fenris Fang of Miach : Hei, siapa namamu tadi?

Fenris Fang of Miach : Aku tadi membaca pesanmu kalau undangan ini disebarkan secara acak dan sampai di dunia orang itu. Apa maksudnya?

Tsundere Zero : Aku juga membutuhkan penjelasan di sini. Sebuah undangan misterius tiba-tiba muncul saat aku sedang belajar bukanlah hal yang menyenangkan untuk dialami.

Second Male Pilot : Oui. Bahkan aku saja nasib tidak mengerti kenapa bisa ada percakapan yang tidak masuk akal di komputerku.

Ali : Oh iya. Jadi mudahnya, kita semua yang saat ini sedang berbincang hangat, berasal dari alam semesta yang berbeda.

Second Male Pilot : Ah haha monsieur.. kau pandai dalam bergurau ya?

Tsundere Zero : Omong kosong apa yang kau bicarakan ini? Perjelas kalimatmu.

Fenris Fang of Miach : Kau bisa lihat dua orang ini. Jangan membuat lawakan saat kami meminta jawaban serius.

Lightning Maniac : Eh benarkah?! Jadi kau ini berasal dari dunia lain. Kau pasti kuat. Ayo kita bertemu dan bertarung!

Rook of Gremory : Aku tidak percaya padamu.

Aku hanya tertawa kecil melihat reaksi mereka. Tidak heran kalau pikiran mereka menolak eksistensi dunia lain yang sama sekali belum dibuktikan keberadaannya.

Chicomon hanya sekedar melihat apa yang kami bicarakan dan dia hanya melompat-lompat saja. Subhanallah lucunya makhluk satu ini.

Berpikir sebentar, aku memikirkan cara untuk membuat mereka percaya bahwa sebenarnya kami ini berasal dari dunia yang berbeda. Kira-kira apa yang cocok ya?

Melihat ke sekeliling kamarku, banyak benda yang bisa dibuat sebagai referensi. Tapi yang paling menarik perhatianku adalah kalender. Ya benar. Tanya saja tanggal terkini di dunia mereka.

Ali : Bagaimana kalau begini? Kita semua menyebutkan tanggal terkini di tempat masing-masing untuk membuktikan bahwa kita semua berasal dari alam semesta yang berbeda.

Ali : Ada yang keberatan?

Tsundere Zero : Tidak kuduga kau punya pemikiran seperti itu. Baiklah, aku setuju. Lagipula tidak akan ada yang berubah.

Fenris Fang of Miach : Langsung lakukan saja.

Second Male Pilot : Aku tidak keberatan.

Lightning Maniac : Tanggal?

Ali : Kamu tidak punya alat penentu hari bulan dan tahun?

Lightning Maniac : Oh kalender sekarang! Boleh kok.

Rook of Gremory : Bisakah kita cepat? Kumulai dariku saja.

Ali : Oh silakan. Yang lainnya langsung menyusul saja.

Rook of Gremory : 6 Juli 2012

Ali : 4 Januari 2024

Fenris Fang of Miach : 7 November 1007

Tsundere Zero : 25 Desember 6241

Lightning Maniac : 18 Mei 985

Second Male Pilot : 17 Mei 2321

Setelah ini aku membiarkan semua orang memproses informasi yang baru saja mereka dapat. Dan kuyakin semuanya akan terkejut.

Kukuruyuuuuuuk~~~

Alhamdulillah. Bisa mendengar ayam berkokok itu adalah suatu kenikmatan yang mungkin tidak semua orang sadari. Karena selain kita bisa tahu fajar akan segera berubah jadi pagi tapi juga menandakan bahwa ada malaikat yang berada di dekat sana.

Chicomon yang mendengarnya langsung penasaran. Jadi aku membawanya ke jendela untuk melihat ayam peliharaan tetangga yang sedang berkokok.

“Itu namanya ayam. Berbeda denganmu dia itu hewan bukan Digimon.” Chicomon cuma memiringkan tubuhnya. Kurasa ini maksudnya dia tidak mengerti dengan apa yang kukatakan.

Tanganku hanya mengelus lembut kepala kecilnya itu. “Nanti kamu mengerti kok. Pelan-pelan saja.”

“Chi!” Serunya.

Chicomon melompat-lompat penuh semangat seperti bayi yang baru saja melihat betapa indahnya dunia. Secara teknis dia memang bayi.

Nisa udah selesai mandi belum ya? Katanya kan ada mata kuliah pagi hari ini.

“Abang, Nisa mau berangkat dulu ya.” Nisa masuk ke kamarku yang sudah siap untuk berangkat kuliah.

Mata kami saling bertemu lalu dia melihat Chicomon yang sedang duduk di pangkuanku.

Ya Allah tolonglah hamba menjelaskan tentang kemunculan bayi Digimon ini pada adik hamba.

“Abang bisa jelaskan.”

“Chi!”

~ Labirin Orcus Besar – POV Ketiga ~

“Kenapa tidak ada?” Hajime setengah frustasi karena sudah setengah jam dia mencari fitur untuk mengeluarkan salah satu anggotanya yang tidak sengaja bergabung.

Sekeras apapun dia mencarinya, yang dia dapatkan hanya mode pembisuan dan status aktif dari anggota tersebut. Yang lainnya tidak ada. Dia bahkan tidak menemukan tombol bantuan untuk menyelesaikan masalahnya ini.

Hajime menggaruk-garuk kepalanya pusing. Kalau begini caranya dia tidak akan bisa mengeluarkan ‘Rook of Gremory’ dalam waktu dekat.

“Tidak ketemu ya?” Tanya Wormmon yang ada di pundaknya.

Hajime sudah mulai terbiasa dengan Wormmon yang menaiki pundak maupun punggungnya. Kecuali untuk kepala karena sensasi geli yang dia rasakan berbeda jauh.

“Ya. Tidak peduli apapun yang kulakukan tetap saja tidak bisa. Aku tidak begitu mengerti sistem obrolan grup yang kudapatkan ini.” Dia menghela nafasnya. “Kurasa aku harus memberi tahu pada yang lain dan meminta solusi. Kecuali kau punya satu Wormmon, itu akan sangat kuhargai.”

Wormmon pun menyilangkan dua kakinya. “Hmm... Kalau tidak mau terlibat.. paling minta saja dia untuk mengabaikan obrolan grup ini. Nanti kalau kita sudah bisa mengeluarkan dia dari grup baru dihubungi.”

“Boleh juga usulanmu. Punya teman di tempat seperti ini benar-benar membantu.”

“Kita kan rekan jadi jangan malu-malu untuk minta bantuanku.”

“Baiklah kau ulat hijau abnormal, terima kasih sudah mengulurkan tanganmu untukku.”

“Ah bisa saja kamu kakek muda.” Wormmon tersipu karena dia jarang mendapatkan ucapan terima kasih.

Mungkin dengan kemunculan XCG yang datang padanya membuat Hajime bisa kembali pada cahaya dalam hatinya. Dia mungkin masih dendam pada orang yang menjatuhkannya, tapi yang harus dia utamakan adalah bertahan hidup lalu keluar dari labirin besar Orcus.

“Sepertinya ada topik menarik yang sedang mereka bahas di [Chat] Hajime.” Tunjuk Wormmon yang melihat pesan di ponsel Hajime semakin bertambah banyak.

Hajime pun mengangkat ponselnya lalu melihat percakapan yang semakin lama semakin bertambah. Yang tidak terduga adalah pemicu percakapan ini.

Ali.

Dia sungguh bersyukur punya orang yang bisa peduli padanya tapi tidak menyangka bahwa orang tersebut punya sisi jahil yang membuat orang menghembuskan nafas panjang.

“Apa yang kau katakan sebenarnya Ali-san?” Kata Hajime melihat kelakuan anggota pertamanya.

Wormmon mengelus-elus Hajime. “Yang sabar ya. Kadang semua orang punya sisi yang tidak pernah mereka tunjukkan.”

Pemuda berambut putih itu melirik pada Digimon di pundaknya. “Seperti kau misalnya?”

“Aku... Punya. Tidak tahu kau suka atau tidak.”

Melihat wajahnya yang menunduk, Hajime berkata. “Aku bukan orang yang menilai seseorang dari satu kali pandang saja. Lagipula kita baru bertemu. Jika memang kau belum siap aku tidak akan memaksa.”

“...kamu orang yang sungguh baik hati. Apa kamu tahu itu Hajime?”

Seringai tipis muncul dengan samar. Baik hati. Sudah lama dia tidak mendengar kata itu. Orang terakhir yang mengatakannya saja dia sudah lupa siapa.

Mengabaikan itu sekarang Hajime berfokus pada pesan terkini yang muncul di [Chat].

Lightning Maniac : Hahaha!

Lightning Maniac : Jangan harap bisa menyentuhku kalau kita beda dunia. Kau saja lebih pendek dariku.

Rook of Gremory : Aku tersinggung dengan perkataanmu itu. Lagipula bagaimana kau yakin kalau kau lebih tinggi dariku?

Lightning Maniac : Pendek~ Pendek~ Si kecil dan pendek~

Rook of Gremory : Jika kita bertemu suatu hari akan kupastikan kau menyesal seumur hidup.

Lightning Maniac : Coba saja kalau bisa. Biasanya orang pendek larinya lambat.

Lightning Maniac : Kau pasti juga larinya lebih lambat dari siput.

Lightning Maniac : Hahahaha!

Tsundere Zero : Aku masih mempertanyakan kenapa kita melakukan percakapan ini.

Fenris Fang of Miach: Mungkin aku masih mabuk. Dunia lain yang letaknya beda semesta?

Fenris Fang of Miach : Yap, aku masih mabuk.

Second Male Pilot : Dunia lain... Jadi teori Multiversal itu bukanlah pemikiran belaka.

Second Male Pilot : Untung saja waktu makan malam sudah berakhir sejam yang lalu. Kalau tidak aku bisa dianggap gila.

Tsundere Zero : Harusnya aku yang bicara seperti itu. Maksudku kalau ini bukan sihir lalu apa? Di Halkeginia belum pernah muncul fenomena seperti ini.

Second Male Pilot : Mungkin kita harus bertanya pada orang yang mengundang kita semua ke obrolan grup ini? Kalau kita mencari jawaban mungkin dia bisa memberikannya.

Tsundere Zero : Ugh, setidaknya masih ada satu orang yang waras dan berakal sehat di sini.

Tsundere Zero : Oh iya tadi kau sebut ini apa? Obrolan grup?

Second Male Pilot : Oui. Sebenarnya yang mengundang kita sudah menyebutkan nama perangkat lunak yang menghubungkan kita. Aku percaya namanya itu Xenoverse Chat Group.

Second Male Pilot : Aku sendiri masih tidak percaya dengan keberadaan dunia lain. Makanya aku ingin bertanya langsung pada yang mengundang kita.

Melihat pesan-pesan yang muncul di [Chat], Hajime tahu dia tidak bisa terus mengabaikannya.

Hajime : Aku di sini.

Hajime : Jika ada yang ingin ditanyakan langsung saja.

Hajime : Tapi sebelum itu aku harus minta maaf pada ‘Rook of Gremory’ karena belum bisa mengeluarkanmu dari grup ini. Sudah cukup lama aku mencari caranya tapi tidak ketemu.

Rook of Gremory : Tidak ada cara lain?

Hajime : Kalau mau abaikan saja pesan yang masuk ke ponselmu. Kau bisa menonaktifkan notifikasi pesannya.

Hajime : Yang jadi masalah nanti bagaimana caraku memberi tahumu. Aku tidak tahu kau harus online atau tidak untuk bisa mengeluarkanmu secara resmi.

Rook of Gremory : Kalau begitu bisa dimengerti. Semoga saja tidak terlalu lama karena ponsel ini kupakai untuk bekerja.

Hajime : Akan kuusahakan.

Hajime : Ada pertanyaan selain itu?

Rook of Gremory : Soal kita semua yang berasal dari alam semesta yang berbeda. Apa itu benar?

Hajime : Aku tidak peduli kau mau percaya atau tidak. Tapi setelah bicara dengan Ali-san, kini aku percaya.

Fenris Fang of Miach : Siapa Ali yang kau bicarakan ini?

Hajime : Anggota pertama yang bergabung dengan obrolan grup ini. Setelah bicara cukup lama kami berdua mengambil kesimpulan bahwa dunia tempat kami tinggal itu berbeda.

Hajime : Seperti berita internasional, tanggal terkini di dunia tersebut. Begitulah.

Lightning Maniac : Apa dia kuat? Aku mau bertarung dengannya kalau dia kuat.

Dan Ali pun bergabung dalam percakapan mereka.

Ali : Maaf mengecewakanmu ya. Tapi aku bukan petarung. Mungkin membela diri bisa tapi untuk menumbangkan lawan aku pasti kesulitan.

Lightning Maniac : Aww~ Padahal aku ingin bertarung dengan orang yang kuat.

Hajime : Kau dari mana Ali-san? Kulihat setelah memperlihatkan tanggal di duniamu kau diam.

Ali : Sedikit masalah. Sudah teratasi tapi untuk jangka waktu yang pendek.

Hajime : Kalau aku boleh menebak pasti karena Digimon milikmu.

Ali : Ya... Begitulah.

Hajime : Baik atau buruk?

Ali : Disebut baik juga sebenarnya tidak benar. Adikku menemukan Chicomon saat kami sedang melihat matahari terbit bersama. Dan ya.. dia kegirangan.

Hajime : Apa dia baik-baik saja?

Ali : Untuk sekarang? Ya, karena adikku harus berangkat kuliah. Nanti? Entahlah.

Wormmon hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk teman kecilnya tersebut. Semoga dia beristirahat dengan tenang.

“Dia belum mati Wormmon.”

“Oh iya.” Terkadang ulat yang satu ini suka salah paham.

Ali : Bagaimana kalau yang lainnya perkenalan dulu? Seperti siapa nama kalian dan kalian tinggal di mana. Gambaran umumnya saja.

Lightning Maniac : Oh aku dulu! Aku dulu!

Lightning Maniac : Namaku Luck Voltia. Aku bergabung dengan squad Banteng Hitam sebagai Magic Knight.

Aku di Xenoverse Chat GroupWhere stories live. Discover now