📚 Math Teacher....

1.4K 31 1
                                    

*

*

(Mpreg)

"Kapan nilai mu bisa berubah menjadi lebih baik dari ini Hyunjin ?" Tanya seorang pria berparas tampan berdada bidang, berbahu tegap, berperut sixpack, yang memiliki profesi sebagai guru paling dibenci oleh para siswa sekolah, Guru Matematika.

Guru tersebut bernama Lee Jeno pria berusia 30 tahun dan baru melepas status honorernya satu tahun lalu.

Pijatan demi pijatan didahi berkerutnya ia lakukan, sesekali ia juga membenarkan kacamata bacanya yang bertengger di hidung mancungnya. Itu semua ia lakukan karena rasa pusingnya terhadap murid yang sulit ia didik dikelasnya.

Hwang Hyunjin nama murid nakal itu. Kenakalan apa saja yang ia lakukan ?

Membolos jam pelajaran yang menurutnya sulit untuk di cerna, memakan permen karet bekasnya ditempel di kursi guru, Sering tidur disaat jam pelajaran berlangsung, memakai pakaian terlalu kekecilan untuk seukuran tubuhnya yang montok. Mau tahu penampilannya seperti apa ?

Hyunjin memiliki sisi ke istimewaan tubuh selayaknya wanita, khususnya dibagian dada yang terlihat bulat tercetak kemeja ketatnya, saking ketatnya baju yang ia pakai kancing-kancingnya tampak terlihat saling tarik menarik sehingga membuat dada yang cukup besar itu berlipat sexy. Celana yang juga tak kalah ketatnya sampai membentuk pantat peach nya begitu sempurna. Bedahalnya dari wanita, ia tidak memiliki Miss V ia hanya memiliki benda pusaka pria yang sangat mungil. Rahim ? Tentu punya !! Hanya saja saluran tempat bayi yang keluar itu keluar dari lubang analnya. Hyunjin sendiri tidak bisa membuahi melainkan hanya bisa dibuahi oleh seseorang.

Oke sekian pengenalan remaja 18 tahun ini. Kembali ke alur cerita.

Hyunjin masih setia duduk diruangan kantor milik guru MTK nya, "Pak Jen, kenapa tidak hadir diacara ulang tahun ayah saya kemarin ?" Potong Hyunjin mencoba memutuskan pembicaraan tentang nilainya sambil sedikit memanyunkan bibir tebal miliknya.

"Maaf, saya sibuk" ketus Jeno memutuskan kontak mata mereka.

Baru saja Hyunjin ingin menimpali jawaban itu, pak Jeno bangun dari duduknya, "Hyunjin keluar, benarkan nilai jelekmu ini, dan tolong berpakaianlah selayaknya murid berpendidikan disekolah" usirnya.

Dengan langkah sebal. Kaki miliknya ia hentak-hentakan dengan pintu kantor ruangan itu ditutup keras. Persetan atas kesopanan ia hanya selalu mengikuti naluri keinginannya.

**

Wajah pria tua yang berada di sofa panjang itu tampak menatap tajam putra sematawayangnya yang tengah menatapnya sebal.

Nilai bulat bercetak tinta pena merah itu yang menjadi alasannya selalu untuk dirinya marah pada putra cantiknya, "Hyunjin, kau tahukan keluarga Hwang itu tidak ada yang sebodoh dirimu ?"

Ujaran kalimat monohok itu masih saja membuat anak itu bertingkah biasa saja, "Huh, gimana yah ?" Dengan santai meminta sang ayah mengulangi kalimatnya. Apa yang membuat Hyunjin biasa saja dengan hal itu ?bahkan tanpa malu ia bersidekap dada sambil merotasi matanya malas. Tentu karena rasa muak pada keluarganya yang selalu menuntutnya ini itu, tanpa ada hadir mereka disampingnya disaat suka maupun duka. Investasi itulah yang mereka pikirkan terhadap dirinya.

"Besok kita tes DNA yuk !! Siapa tahu anak ayah tertukar dirumah sakit" ucapnya tanpa dosa, Hyunjin hanya membalasnya dengan smirkle.

Jeonghan sang ibu tampak syok dengan apa yang dikeluarkan dari mulut suaminya Hwang Johnny itu, "AYAH" pekiknya.

"Diamlah Jeonghan !! Aku tidak ingin mendengar pembelaan apapun kali ini. Hampir dua belas tahun kita menyekolahkannya, kenapa nilai dirinya sulit sekali untuk berubah !!" Kalimat pahit tersebut Hyunjin telan bulat-bulat seperti biasanya.

Lovers (Jenjin Oneshoot)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu