BAB 30

10.6K 462 81
                                    

ENJOYYY

---------

"T-tunggu, Jayden. Bukankah selama ini kau baik? Kau tidak pernah memukulku, kau juga memberikan makanan pada anak jalanan, kenapa tiba-tiba seperti ini?" Tanyaku terbata-bata sambil menatapnya nanar.

Jantungku berdegup kencang merasakan ancaman yang diberikannya. Bulu ku tegang dengan ekor yang bergerak liar, ingin melepaskan diri.

Mendengar pertanyaanku, bibirnya malah menyeringai dan semakin menyerang ku buas.

Kepalanya mendekat dan tidak lama kemudian dia menciumku dengan kasar. Giginya menggigit dagingku kuat hingga secara refleks aku membuka mulut.

Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Jayden memasukkan lidahnya dan memaksa masuk. Tidak ada kenikmatan sama sekali.

Mataku terpejam erat dan berulang kali kepalaku mundur, mencoba untuk menghindar.

"Aku tidak bilang aku orang baik, Molly, dan aku tidak pernah memberikan makanan pada siapapun. Kau yang bodoh karena mudah mempercayainya," ejek Jayden sambil tertawa puas.

Berbeda denganku yang sudah ketakutan setengah mati.

Tangannya mulai mencakar baju ku kasar hingga kainnya robek sana sini. Punggungku terasa sakit merasakan kukunya yang mengenai kulitku. Ku yakin sudah berdarah di sekitar sana.

Masih melakukan perlawanan, aku menggigit tangannya dan mendorong badannya. Berhasil, walaupun hanya sepersekian detik Jayden kembali mengurungku.

"Jangan coba-coba melawan, Molly, aku ingin menunjukkan jati dirimu ke viewers-ku. Semua orang pasti akan terkejut melihat manusia kucing sepertimu, uang ku akan semakin banyak!" ucapnya dengan antusias.

Tawanya terdengar menyeramkan, begitu pun dengan senyumnya yang lebar itu.

Melihatku yang tidak berhenti memberontak, Jayden mulai melakukan kekerasan. Tidak ku sangka dia akan memukul pipi ku dan mencakar bahu ku dengan kuat.

Baju ku sudah compang-camping dengan bagian dada yang sedikit terbuka.

Jayden memaksaku untuk duduk dan membuka baju ku di depan kamera.

Mataku sudah buram dengan kepala yang terasa pusing. Aku tidak dapat berpikir jernih dan merasa sangat lemas. Yang bisa ku lakukan hanyalah menunduk dan membiarkannya.

Saat Jayden akan melepaskannya, tanganku masih mencoba menahannya dan menggeleng, tidak mau.

"Kau juga manusia kucing, Jayden!" Peringat ku yang hanya dibalas seringai olehnya.

Dengan lembut, tangannya mengelus rambut panjang ku dan menaruhnya ke belakang telinga. Sontak aku langsung memalingkan wajah dan menghempaskan tangannya yang menjijikkan itu.

"Sudah ku bilang, aku bisa menyembunyikannya. Ah iya aku belum memberitahumu caranya, ya. Telinga kucing ini akan menghilang jika kau sering bersetubuh dengan manusia. Lihat aku, aku sudah hampir menjadi manusia seutuhnya! Aku juga akan membantumu, Molly, aku akan mengirim mu ke tempat pelacur dan menjadikanmu sepertiku, apa kau senang?" Tanya nya yang membuatku semakin ketakutan.

Keningku mengerut, menelaah ucapannya yang tidak masuk akal. Semuanya semakin jelas sekarang, pantas saja aku sering melihat Jayden bersama wanita yang berbeda.

Melihat wajahnya yang sangat kesenangan itu, tentu saja aku tahu niat buruk di belakangnya. Mana mungkin Jayden mau membantuku secara cuma-cuma.

"Kau hanya menginginkan uangnya! Lebih baik aku tetap seperti ini daripada harus menjadi manusia hina sepertimu, cuih!" Ucapku sambil meludahinya tepat di wajah menyebalkannya itu.

My Girlfriend Is A CatWhere stories live. Discover now