Bagian 19

60.8K 560 7
                                    

Bianca masih cukup waras untuk tidak ugal-ugalan di jalan meskipun ia mengendarai mobilnya kencang. Pipinya merah basah oleh airmata. Bibir cantiknya menggerutu dan mengomel ngomel.

"Bego! Brengsek! Kesel kesel kesel!!!!"

"Padahal gue cinta banget sama Lo! Malah selingkuh! Iiihhhh..."

Bianca pukul pukul roda kemudi nya. Ia menangis seperti anak kecil dan tidak terlihat menyedihkan malah.

"Emang selama ini gue kurang apa coba? Tiap hari gue kasih. Gue gak pernah nolak tiap dia minta! Berapa ronde juga gue jabanin!"

"Axel jeleeeek! Bau keteeeeek!"

Masuk ke pekarangan rumah dan memberhentikan mobilnya asal. Ia masuk ke dalam rumah masih dalam keadaan menangis.

"Loh loh loh! Anak gadis papah kenapa nangis?" Genta yang sedang duduk duduk santai bersama Laras di ruang keluarga pun lekas berdiri.

Rangkulan mesra mereka juga terlepas karena Laras juga sama khawatirnya.

"My baby honey! Ada apa sayang?" Laras buru-buru memeluk gadisnya.

"Hiks hiks... Mamaaaah..."

"Kenapa! Bilang sama mamah kenapa pulang pulang malah mewek?"

"Kamu kena rampok? Uang dan barang berharga mu di ambil mereka? Udah, gak usah nangis. Papah masih punya duit! Nanti kita beli lagi." Ucap Genta.

"Oh atau jangan jangan kamu kena begal?" Laras menengok ke mobil Bianca yang terparkir. "Tapi mobilnya masih ada. Jangan jangan kamu di apa apain sama para begal itu?!" Laras syok.

"Harusnya kamu kasiin aja mobilnya sayang! biar kamu selamat. Mobil bisa dibeli lagi tapi kalau kamu yang kenapa kenapa, dimana mamah bisa dapetin kamu lagi coba?."

Sepasang suami-isteri itu memiliki spekulasi sendiri. Bianca jengah dan sebal sebenernya.

"Bukan ih! Bianca bukan korban rampok atau begal!" Bianca merengek rengek kesal.

"Ya terus kenapa sayang? Cerita sama papah."

"P pokonya Bianca mau nikah! Kalau perlu besok juga gpp! Papah harus cariin suami buat aku yang ganteng yang tajir yang lemah lembut yang kasih sayangnya tak terkira dan yang paling penting harus setia!" Cerocosnya tanpa titik.

Laras dan Genta saling pandang dan terheran-heran. Kesambet setan dari mana ini anaknya?

"Kan kamu udah sering diajak nikah sama Ax--"

"Stop mah. Jangan sebut nama dia lagi! Aku males."

"Tenang dulu sayang. Kalau ada masalah sama pacar ya di omongin dulu baik baik."

"Papah! Aku tuh mau nikah! Aku mau pamerin ke laki-laki nyebelin itu kalo aku udah punya suami"

Bianca meninggalkan mereka karena mau meneruskan tangisnya di kamar. Baru beberapa langkah dia berhenti, menoleh ke orangtuanya. "Inget ya pah, mah, calon suami aku harus sesuai dengan kriteria aku barusan. Terserah kalian mau nikahin aku sama siapa aja yang penting cocok buat anak perempuan cantik kalian ini."

Dan wanita yang sedang galau itu pun berjalan cepat ke kamarnya.

"Tuh anak aneh banget deh! Dikira nyari calon suami semudah nyari tomat di pasar?" Laras menggelengkan kepalanya heran.

"Gimana pah? Bisa kamu memenuhi keinginan anak mu itu?"

"Bisa lah. Untuk anak tercinta ku apa sih yang gak bisa? Mamah tenang aja besok calon besan ke rumah kita." Genta bersilang tangan percaya diri.

Naughty Couple [21+] Where stories live. Discover now