Bagian 29

9.4K 300 20
                                    

Pulang sekolah Aqila tidak pernah keluyuran main sama teman temannya karena Tristan melarang nya. Lagipula Aqila bukan tipe tipe cewek yang seneng hangout kecuali jika itu bersama Tristan.

Hari ini pun sama begitu bel pulang berbunyi, Aqila langsung ke luar gedung sekolahnya untuk menunggu mobil Tristan.

Sekitar sepuluh menit lamanya Aqila menunggu di luar pos satpam yang tak jauh dari gerbang sekolah. Dirinya sudah mengirim pesan pada sang kakak yang masih otw di jalan.

"Aqila ya?" Tanya pak satpam sekolah yang tidak terlalu hafal semua nama nama murid di sekolah ini.

"Iya Pak aku Aqila."

"Hehehe takutnya saya lupa." satpam yang bernama Pak Nurdin itu melirik name tag di dada kanan murid itu.

"Neng Qila nunggu jemputan?"

"Iya pak Qia dijemput kakak tapi kakak masih di jalan."

"Oooh." Pak Nurdin manggut manggut.

Setelah itu tidak ada percakapan apa pun lagi karena Pak Nurdin dipanggil untuk membantu memarkirkan mobil guru yang akan pulang.

Tak berselang lama dari itu datanglah Yudha teman sekelas nya yg memang menyimpan rasa padanya tapi tidak pernah bilang. Laki-laki bermata sipit itu menghampiri Aqila dengan motor aerok yg di modifikasi keren.

"Qia kok masih di sini?" Tanya Yudha.

"Hi Yudha! Iya Qia lagi nunggu kakak. Yudha mau baru mau pulang?" Jawab Aqila ramah.

"Iya tadi ada urusan sebentar di ruang PMR." Yudha mematikan mesin motor nya.

"Oohh... ya udah gih Yudha cepet pulang sana biar bisa langsung istirahat capek tau seharian sekolah."

Yudha tertawa. Dia selalu gemas setiap mengobrol dengan Aqila yang bertingkah polos apa adanya.

"Kamu capek sekolah seharian?"

"Capek banget lah. Qia tuh pengen cepet cepet lulus biar di rumah terus gak capek belajar belajar mulu."

"Loh emang gak lanjut kuliah?"

"Nggak. Qia gak mau kuliah ah. Pusing pala Qia. Qia mau nikah aja biar punya bayi bayi gemoy!" Seru nya riang.

Dan selanjutnya mereka masih mengobrol asyik. Yudha selalu menanggapi ocehan Aqila yang random itu sampai tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara klakson mobil yang cukup keras.

Aqila bahkan sampai meloncat kaget dari duduknya. "Yudha! Qia puing dulu ya. Itu kakak. Babaaayy..." Aqila langsung berlari hampir jatuh tersandung kaki nya sendiri.

Masuk ke dalam mobil, Tristan masih menatap datar pada Yudha yang menatap mobil mereka.

"Hallo kakak!" Sapa Aqila riang.

"Siapa itu?" Tanya Tristan datar sambil menjalankan mobil.

"Yudha. Temen Qia di kelas."

"Sering ngobrol deket gitu sama dia?"

"Sering dong Yudha orang nya asyik, ganteng, pinter—"

Deg.

Aqila baru sadar mulutnya sudah berbicara hal yang tidak membuat Tristan senang.

"Hemm ganteng ya." Tristan mendengus sinis.

"T tapi tetep gantengan kakak kok." Ucap Aqila takut takut sambil meremas seatbelt.

Tristan berbelok dan berhenti di tempat yang sepi.

"Bisa gak kamu gak usah terlalu deket sama cowok mana pun? Kenapa susah banget di kasih tau?" Tanya Tristan serius. Dia sangat cemburu, marah jika melihat Aqila nya berinteraksi dengan laki laki lain selain Ragas.

Naughty Couple [21+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang