bab 2

5 2 0
                                    

sudah beberapa detik keysha memperhatikan shyfa yang tengah memperhatikan rayen, ia sebenarnya tau pasti ada hal yang menganggu kenyamanan nya. shyfa adalah tipikal cewe yang suka kebersihan, keysha paham betul akan itu.

keysha akhirnya memutuskan menoleh dan melihat muka rayen dengan teliti, dan ternyata ia mendapat kan jawaban nya.

keysha mengambil sorbet di sebelah nya lalu mengarahkan nya ke mulut rayen. "huh, pantes shyfa ngeliatin lo terus." ucap nya sambil mengelap noda saos yang menempel di tepi mulut rayen.

"ohok ohok!" membuat sang empu yang tengah makan, tersedak akibat perlakuan keysha yang terlalu tiba tiba.

"minum yen, pelan pelan." melihat rayen yang kesusahan, zhafran dengan sigap memberi rayen minum karena ia lah orang yang berada di sebelah rayen selain keysha, ntar kalau teman nya mati konyol gara gara tersedak ayam. bisa bisa mereka di hantui, begitu pikir zhafran.

"sumpah ya key, lo tuh emang the best. gue risih banget ngeliatin saos yang menempel di mulut rayen, sangking serius nya ayam gue ga habis habis nih." shyfa berterimakasih kasih pada keysha karena akhirnya ia bisa makan dengan tenang.

disisi lain, raysha tampak serius melihat keysha dan rayen secara bergantian. "Jadi main nya backstreet-an ya?"

pft─

"anjing, amit-amit." tepat sasaran, satu kalimat yang raysha ucapkan membuat mereka berdua menoleh dan menyahut secara bersamaan.

"gausah ngikutin gue." -keysha

"lo kali yang ngikutin gue." -rayen

keduanya saling tatap menatap secara tajam, suasana langsung berasa kayak di medan perang.

"orang gue yang nyahut duluan kok."  balas keysha dengan posisi bersedekap dada.

"cih, gamau kalah banget." jawab rayen yang sama hal nya, tidak mau kalah juga.

"yaiyalah, cewe kan selalu bener." keysha memperlihatkan 2 alis yang naik secara bersamaan, dengan senyum smirk andalan nya.

"ekhem." Melinda berdeham tanda mencoba menghentikan pertengkaran kecil kedua teman nya itu.

tersadar apa yang tengah ia lakukan keysha segera mengerutuki dirinya dalam hati, mengapa ia malah memberikan respon seperti ini.

"kayaknya pertanyaan gue udah terjawab." raysha menggaruk tekuk nya canggung sambil menatap kedua orang yang menjadi target nya candaan nya barusan.

"mending lo pada cepet dikit makannya, males gue lama lama di sini." yohana mencoba mencairkan suasana yang sedikit canggung itu.

"yaelah, makan tuh di nikmatin. jangan buru-buru, ada yang buat lo ga nyaman emang?" melinda menyahuti dari samping keysha, dengan segelas soda di tangan kiri nya.

"tuh ada mantan nya si andi andi itu noh, lagi makan sama simpanan yang kemarin." Kayla menunjuk dengan lirikan mata nya, tepat di belakang mereka ada sepasang kekasih yang sedang makan juga.

yang tak lain adalah mantan yohana, andi dengan cewe barunya.

"ow, belum move on emang?" tanya Jia miris, ia juga pernah di posisi yohana.

"baru 3 bulan yang lalu anjir gue putus, yakali gue move on secepat itu. keysha aja butuh 3 tahun buat ngelupain si zhafran." entah sengaja atau tidak, tiba tiba saja kalimat tersebut keluar dari mulut yohana, membuat hawa tempat tersebut menjadi berbeda.

"jangan asal ceplos anjir, masih pada sensitif." bisik shyfa sepelan mungkin di kuping yohana.

"udah, anggap aja angin lewat." zhafran membuka suara setelah beberapa menit saling diam, entah mengapa suasananya hening walau disana sedang banyak orang.

RUN, THERE ARE ZOMBIESWhere stories live. Discover now