bab 3

4 2 0
                                    

Sudah setengah jam lebih mereka menunggu, akibat dari barang belanjaan masing-masing yang terlalu banyak. membuat sang kasir kelelahan.

pip

pip

pip..

Syukurlah ini barang belanjaan yang terakhir dari oknum yang bernama raysha, awalnya mereka semua lega karena berakhir sudah acara tunggu menunggu mereka.

"Total semua belanjaannya 8 juta 250 ribu ya mas, mba." ucap sang kasir. namun ketika mendengar harganya, beberapa dari mereka langsung diam dan saling bertatapan.

"bjir, gue ngak ngira bakal semahal ini." kaget jia sedikit berbisik kepada yohana.

"pantes keysha sering nyuruh kita hemat." celetuk yohana meneguk savilanya sambil celingak celinguk mencari oknum yang bersedia menawarkan dirinya untuk membayar barang mereka.

Lalu keysha berjalan mendekat menuju tempat kasir tersebut, disusul raysha setelahnya.

keysha mengeluarkan black card nya yang ternyata ia sembunyikan dengan baik, sampai teman teman nya tidak ada yang tahu satupun termasuk raysha sendiri. ia sedikit kaget karena ternyata keysha adalah orang yang cukup kaya.

tapi tentu saja keysha mempunyai alasan, ia hanya ingin menggunakan uang nya disaat terdesak saja. seperti sekarang ini.

"pake punya gue aja." keysha menurun kan tangan raysha yang hendak membayar belanjaan mereka semua.

Karena sedikit speechless, raysha hanya mengangguk saja.

"pantes kemana mana dompet nya di bawa terus, ternyata ada black card nya jir." cicit zhafran di sebelah rayen yang masih mematung akibat terkejut.

"lain kali gue minta duit sama si keysha aja dah, ga raysha lagi. kasian bet 9 tahun duit nya di pake untuk kebutuhan kita semua." rayen membalas ucapan zhafran dengan senyum lebar dan jempol yang terangkat.

"halah, so soan minta duit. dulu minta izin pake charger nya aja kudu gue yang bertindak." sindir Melinda pada rayen yang terlihat sok berani itu, aslinya mah dia takut kena amuk si keysha.

begitu pun dengan yang lainnya, mereka mengaku keysha bukan sembarang orang. jadi mereka sedikit segan padanya saat kali pertama bertemu, tapi sekarang mereka bersikap santai karena sudah bertahun tahun tinggal bersama.

keysha juga memaklumi hal itu, karena ia jarang sekali berbicara tentang kehidupan dirinya. mereka pasti akan bingung dan merasa tidak enak dengan dirinya. tapi untungnya sekarang tidak lagi.

proses pembayaran telah selesai, dan saatnya membawa barang belanja an mereka ke mobil.

semua orang membawa 1 kantong belanjaan yg besar, kecuali Melinda, Rayen dan Kayla.

Hanya mereka bertiga lah yang membawa 2 kantong belanja.

"tuhkan, mentang-mentang diberi izin belanja sepuasnya. lo bertiga sampe gatau batas gini. rasain tuh keberatan." ceramah shyfa pada tiga temannya itu.

"yakan untuk stok cemilan di rumah," jawab kayla tak acuh.

"bener tuh kata kela, ya nggak yen?" senggol Melinda pada orang yang kini berada di sebelah nya.

"bener, gue yakin kesempatan kayak gini cuman datang sekali seumur hidup." dengan bangga rayen berucap begitu dengan nada keras membuat teman teman nya sedikit menegur.

"heh, kita masih di tempat umum. jangan banyak tingkah lo." ini salah satu teguran dari yohana.

disisi lain, raysha sedikit gelisah mengingat percakapan nya dengan keysha tadi saat di dalam minimarket.

RUN, THERE ARE ZOMBIESWhere stories live. Discover now