04

12K 1K 56
                                    

Tandai typo✓
Happy reading~
___________________________

"Babi kecil, kau kenapa?"

"Apa aku berbuat salah padamu?"

"Kenapa kau tidak menghiraukan ku sedari tadi?"

"Babi kecil, bicaralah"

"Aku merindukan suara mu"

Aila menghela nafasnya berat. Dia menatap malas pada pria yang sedari tadi berceloteh padanya.

Sudah terhitung 1 minggu dia berada disini, tempat yang menjadi kediaman pria yang sempat membawanya pergi.

Dia bernama Felix.

Pria datar yang gila.

Gila?

Lihatlah sekarang. Pria itu bahkan tak henti hentinya mencubit kedua pipi Aila seraya berceloteh dengan wajah datarnya.

Aila jadi menyesal karna sudah ikut dengan pria ini. Dia sama menyebalkan seperti Xavier bajingan itu.

Ah! Ngomong ngomong tentang Xavier, dia harap pria itu mati karna kehilangannya.

"Auhan ananmu (jauhkan tanganmu)"

Jangan heran. Aila sudah bisa berbicara di usianya yang genap 7 bulan.

Itu kemajuan yang menggemparkan seluruh penjuru kediaman Felix. Banyak yang menganggap Aila adalah bocah jenius karna bisa berbicara di usia 7 bulan.

Mereka terlalu melebih lebihkan, pikir Aila. Lagi pula jiwanya ini adalah seorang gadis remaja yang berusia 18 tahun. Jadi wajar saja jika kemajuan berbicaranya akan lebih cepat dibanding dengan bayi lain.

"Kenapa? Aku menyukai pipi mu. Ini sangat kenyal" sahut Felix dengan wajah datarnya.

"Ck"

Felix melototkan matanya terkejut saat Aila berdecak.

"Hey? Siapa yang mengajarimu berdecak, Babi kecil?"

Inilah salah satu yang membuat Aila kesal.

Babi kecil.

Apa tidak ada panggilan yang lebih layak lagi?

Kenapa harus babi?

Kampret emang.

"Lix au meebalan (Lix kau menyebalkan)"

"Kenapa malah aku yang menyebalkan? Seharusnya kau. Kau berdecak lidah di depan orang yang lebih tua. Itu tidak sopan, apa kau tau?" Sahut Felix sinis.

Akhirnya Aila melihat ekspresi lain selain datar.

"Au mang ua. An epasan ku! Ubuhmu bau suk! (kau memang tua. Dan lepaskan aku! Tubuhmu bau busuk!)"

Felix mendelik tidak terima.

Dia bau busuk?

Sepertinya bayi ini mempunyai masalah terhadap penciumannya. Bahkan para gadis rela berlutut hanya demi menghirup aromanya.

Baru kali ini ada yang berani menghina aroma tubuhnya. Dan hanya Babi kecilnya yang berani. Jika orang lain, sudah di pastikan, orang itu akan tinggal nama.

"Hanya kau yang berani menghinaku, Babi kecil. Bersyukur lah karna kau tidak ku lemparkan pada Lion" ujarnya seraya mendekap tubuh kecil Aila dengan gemas.

Lion adalah beruang yang ia pelihara. Aila pernah bertemu dengan Lion, beruang itu hampir membunuh Felix karna sudah membuat Aila menangis hingga sesak nafas.

I'M BABY?!Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora