part 6

1.7K 58 3
                                    

Auhtor pov
Gadis bersurai indigo duduk di salah satu bangku taman didekat danau. mata nya menelusuri setiap sudut taman, sepertiny ia sedang menantikan seseorang.

" hinata! " suara bariton pria blonde kuning dengan 3 garis kumis. Pria itu menghampiri hinata dan duduk di sebelahnya.

" lama sekali, udah setengah jam aku menunggu " gerutu hinata

" gomen hinata.. Aku tadi membeli kan ini untukmu " pria itu menyodorkan sekotak coklat berbentuk hati dan sebucket bunga mawar merah pada hinata, hinata menyunggingkan senyum nya.

" kau selalu saja terlambat naru " hinata mengkerucutkan bibirnya

" gomenasi hime,, " naruto memeluk hinata. Wajah naruto terlihat murung seperti ada yang dia sembunyikan.

Flashback
"Naruto mau kemana?" tanya minato pada putra sulung nya itu.

"Paling akan pergi bersama hina-nee touchan" ujar kankuro

" kaachan dan touchan bisa bicara dulu sama kamu?" khusina mengajak putra sulungnya untuk duduk di sebelahnya

" ada apa kaachan, touchan?" tnya naruto sembari melirik jam tangannya

" begini.. Touchan dan kaachan sudah mmutuskan untuk menjodohkan mu dengan anak teman lama kami " minato menjelaskn dengan hati-hati

" APA!!!! Tidak aku tidak mau, aku sudah punya kekasih touchan, dan aku akan menikah dengannya. Kenapa tidak kankuro saja yang di jodohkan" naruto berdiri dan hendak pergi tapi khusina menahan tangannya

" adik mu masih kecil naruto, tolong pikirkan" minato mencoba selembut mungkin dengan naruto

" kau tak bisa membantah naru, ini adalah janji kami dari dulu dengan mereka.. Kaachan harap kamu mau memikirkannya " naruto melepaskan pegangan khusina dan pergi keluar rumah, menuju taman.

Naruto pov
Hinata, bisakah aku tanpa mu, bisakah aku tanpa senyummu.
"Hei, naru? Kau kenapa ?" tanya hinata pada ku

" gpp hime, aku bahagia bisa menjadi pasangan mu " aku memaksa kan seutas senyum untuknya.

" aku juga bahagia " hinata memeluk ku, ku lihat senyum bahagia tersungging di bibirnya, tega kah aku melukainya hanya karna permintaan ayah dan ibu ku. Tapi aku akan berdosa jika aku tak menuruti mereka.

***

Sakura pov
Hari ini hari terakhir ku di suna, besok aku harus kembali ke konoha karna ada pertemuan keluarga. Dan juga gaara-nii akan menikah dengan matsuri.

Aku keluar dari rumah nenek dengan baju kaus pink dan rok jeans selutut. Baru saja aku menutup pintu pagar aku langsung di kaget kan dengan kedatangan sasuke.

" kau cantik " ciie aku di bilang cantik nih! Heheh

"Arigatou, hari ini kita akan kemana?" tanya ku dengan senyum terbaik ku.

" jalan-jalan, aku ingin menghbiskan hari ini dengan mu " sasuke menarik tangan ku dengan lembut.

Aku dan sasuke berjalan-jalan di taman bermain, kadang kami bercanda, berlari, dan bahkan kami seperti anak kecil saat ini. Seperti kembali ke masa 14 tahun yang lalu. Yang mna kasi masih kecil dan masih imut-imut ny.. Ehhe

Hari sudah mulai senja, aku dan sasuke duduk di salah satu ayuan. Ku lihat dia, raut wajah nya berubah drastis, seperti ada kepedihan yng tersirat disana.

" ada apa sasuke?" tanya ku mulai khawatir padanya

Ku dengar dia menghela nafas berat, ku tatap dia mnunggu jawaban atas pertanyaan ku tadi.

" aku... " sasuke diam dan aku juga diam, sabar menanti jawabannya

" aku akan di jodohkan sakura, dengan anak teman ayah ku.." ku lihat sasuke menunduk dan airmatanya mulai luruh.

Aku masih diam, rasa tak percaya timbul di hatiku, apa ini. Bukan kah bagus kalo dia di jodohkan, berarti dia akan bahagia. Tapi kenapa rasanya aku tak bisa terima ini.

Ku dekap sasuke, ku hapus airmatanya. Iya memeluk ku dan kemudian ia mulai tenang. Saat ia sudah mulai tenang aku bertnya dengan hati-hati.

" terus kau menjawab apa sasuke ? "
" aku menerima nya sakura, karna tak mungkin bagi ku membantah mereka dan memiliki mu " peluk nya tiba-tiba terlepas dan ia memberikan aku ciuman singkat di bibir, lalu pergi begitu saja meninggalkan aku.

Hah! Apa ini, rasanya hati ku berkecamuk. Hancur berkeping-keping. Apa aku tak boleh bahagia kamisama.

Dengan mata yang sembab aku pulang, aku sudah benar-benar frustasi.

" tadaima "
" okaeri.. Kau kenapa sakura?" gaara-nii menatap ku khawatir

"Apa sasuke berbuat sesuatu? Apa perlu ku hajar dia untuk mu?" gaara-nii yang pergi ku tahan, ku peluk ia erat dan aku menangis dalam pelukannya.

" sa sa su ke di jo doh kan niichan " aku menangis terisak dalam dekapan gaara-nii

" kau yng sabar ya, mungkin bukan dia jodoh mu " gaara-nii mengelus rambutku dan mengantarkan ku kemari dan membaringkan ku di tempat tidur. Aku tertidur dalam tangis, karna kehilangan lagi orang yng aku sayang.

***
Hinata pov
Pagi ini aku menjemput sahabat ku di bandara nidaime. Ia baru saja kembali ke konoha setelah berlibur beberapa bulan di suna. Ku lirik jam tangan ku seharusnya dia sudah landing pikir ku.

"Hinata" ku lihat seseorang melambaikn tanganny pada ku, ya dia sakura. Aku berlari dan memeluknya

" aku merindukan mu hime "

" aku juga saku " kami berpelukan ala taletubis

Kami berjalan beriringan menuju parkiran dan tak lama kami pun tiba di rumah sakura. Aku bermain di rumah sakura sampai malam dan seharian aku tak membuka i-phone.
Aku pamit pulang, dalam jalan pulang aku membuka i-phone ku. Ternyata ada pesan dari naruto.

Naruto : kau dimana hime? Aku mencari mu kerumah dan kata neji kau pergi ke rumah sakura. Kapan kau pulung, besok aku ingin bertemu dngan mu.

Hime : oke aku tunggu besok ya.

Gomensai ya readers kalo lagi-lagi cerita ini membosankan dan GJ gitu.

Maaf kan author ini ya

-author-

© Han Eun Yoo


Our Love (End)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon