7.

821 143 14
                                    




Hari ini hari libur untuk Jeno. ia menggunakan waktu liburnya untuk bersistirahat dan bermain bersama Lucy.

Jeno tertawa saat Lucy mencoba untuk memanjat mainanya. ia sangat menyukai tingkah Lucy yang aktif.

"Lucy-aa, jangan disana."

"Lucy-aa hati-hati."

"astaga, sudah kukatakan untuk hati-hati."

Jeno berdiri dan membantu Lucy untuk keluar dari sela-sela mainannya. Jeno terkekeh saat Lucy mencium pipinya menggunakan hidung pink nya.

bel rumah Jeno berbunyi, Jeno pun menurunkan Lucy. Lucy mengekori Jeno. membuka pintu, Jeno menghela nafasnya saat Karina dan Jungwoo yang datang.

"Jeno-yaa, aku tau kau sedang istirahat. namun aku minta tolong, Karina ingin membeli perlengkapan bayi. dan aku ada rapat penting hari ini" ucap Jungwoo memelas.

Karina menatap adiknya dengan jahil.

"astaga Tuhan, cobaan di hari libur" ucap Jeno.

Karina menepuk pundak sang adik.

"harusnya kau sennag, noonamu mengajak mu jalan-jalan" ucap Karina menggoda.

"ini lebih disebut penyiksaaan" ucap Jeno.

Karina mencibik. Jungwoo menatap Jeno dengan memohon.

Jeno akhirnya mengangguk dengan pasrah.

"Tunggu sebenatr, aku akan bersiap-siap. jangan masuk! ada kucing!"

Karina semakin mencibik, ai pun duduk di kursi depan rumah jeno sambil mengusap perutnya.

"ingat sayang, beli seperlunya dan jangan membuat Jeno lelah" ucap Jungwoo.

"haish, kau mengatakan ini sudah berapa ratus kali!" kesal Karina.

"karena kau selalu menyepelekan ucapan suamimu ini."

Karina memutar bola matanya kesal.

Jeno sudah rapi. ia mengunci rumahnya.

"ayok"

Jungwoo membuka pintu mobil untuk Karina. Jeno sudah berada di kursi kemudi. ia berpamitan pada Jungwoo. Karina melambaykan tangannya pada sang suami saat mobil Jeno pergi.

"hanya ke mall kan?" tanya Jeno.

Karina mengangguk.

"ingat pesan suamimu noona."

Karina mengerlingkan matanya kesal.

"ini itu anak pertamaku. wajar jika aku begitu exicted!"

"aku tau, tapi jangan terlalu lelah."

"kan ada kau. kau dokter pribadiku!"

Jeno menghela nafasnya. beberapa menit kemudian, mobilnya sudah terparkir di basment mall. keduanya keluar dari mobil dan menuju lantai atas.

Karina begitu senang saat memasuki toko perlengkapan dan kebutuhan bayi. wajahnya bersinar dan mengambil barang yang menurutnya cocok untuk bayinya. antara laki-laki atau perempuan, Karina mengambil semua pakaian.

"astaga, kau bahkan belum tau jenis kelamin anakmu. kenapa kau membeli sebanyak ini?"

Jeno menatap trolli.

"diamlah! aku bisa membuat anak lagi jika anak ku yang lahir perempuan. begitu juga sebaliknya."

Jeno menggelengkan kepalanya. ia lebih memilih mengikuti Karina.

ditengah kegiatannya bersama sang kakak. mata Jeno menatap sosok yang ia kenal. itu Haechan pasien nya, bersama Mark Lee suami Jaemin.

tunggu, mereka sangat mesra sekali. Jeno menggelengkan kepalanya, ia menatap lebih jelas keluar toko.

Should I?Where stories live. Discover now