10.

1K 148 18
                                    


Hari ini, jadwal check up kandungan Jaemin. ia sudah rapi dan cantik, siap untuk bertemu si jabang bayi. wajahnya berseri, senyuman tidak pudar dari wajah cantiknya.

"Jaemin-aa, sudah siap?"

Jaemin menoleh, ibu mertuanya berdiri diambang pintu, sudah siap untuk menemani Jaemin cek kandungan.

"sudah eomma."

Jaemin dan sang mertua turun ke lantai satu. Mark keluar dari ruangan kerjanya.

"Mark, kau ikut kami kan?" tanya Jessica.

"maaf eomma. aku ada rapat mendadak. ini tidak bisa di tunda. Nana-ya, pergila bersama eomma. maafkan aku."

Mark segera pergi. Jaemin menatap sedih pada punggung suaminya.

"padahal ini check up pertama. tapi dia sibuk dengan pekerjaan kantornya" lirihnya.

Jessica mengelus pundak menantunya.

"maafkan Mark ya, mungkin dia memang sedang sibuk sekali. kan ada eomma."

Jaemin mencoba tersenyum. ia mengangguk. keduanya segera pergi menuju rumah sakit.

sesampai di rumah sakit, Jaemin dan sang mertua menunggu giliran. Jaemin tidak sabar untuk melihat si jabang bayi, meskipun masih sebesar biji kacang hijau. tetap saja, Jaemin senang bukan main. ibu mertuanya ikut mengelus perut Jaemin. Jaemin tersenyum, ternyata seperti ini rasanya dipedulikan oleh mertua.

"Jaemin-ssi, silahkan masuk."

Jaemin dan ibu mertuanya masuk ke dalam ruangan dokter Lee. keduanya dipersilahkan untuk duduk.

"astaga, jadi kau Lee Jeno?" tanya Jessica.

Jeno tersenyum mengangguk.

"yaampun, kau benar-benar tampan nak. seperti ayah mu semasa muda."

"terima kasih nyonya."

"kapan Donghae dan Tiffany ke Korea?"

Jeno sedikit berpikir.

"aku Jessica, teman eomma mu."

Jeno tersenyum "ahh iya, eomma pernah menceritakanmu padaku nyonya. eomma dan appa menetap di Amerika. mungkin datang ke Korea saat noona ku melahirkan."

Jessica tercengang.

"Karina sedang mengandung?"

"benar, sudah masuk trimester ketiga."

"yaampun, tidak sangka jika Tiffany akan mempunyai cucu. ahh ya, Jeno-ya kau sudah menikah?"

Jeno menatap kearah Jaemin yang sedang menatapnya.

"belum nyonya" jawab Jeno tersenyum.

"tapi calon mu sudah ada kan" goda Jessica.

Jeno terkekeh kecil menggelengkan kepalanya.

"setampan ini tidak mungkin tidak ada yg tertarik, bukan begitu Nana-ya?"

Jaemin tersentak, ia mengangguk.

"benar, dokter Lee tampan. sangat tidak mungkin tidak ada yang tertarik padamu" ucap Jaemin.

"ah jangan begitu. aku memang ingin fokus dulu pada pekerjaanku" ucap Jeno tersenym hingga matanya pun ikut tersenyum.

"kita mulai pemeriksaannya ya. ayo berbaring dulu, Jaemin-ssi."

Jaemin naik keatas brankar. Jeno mulai memeriksa tubuhnya.

"lihatlah, dia masih sangat kecil."

Jaemin tersenyum haru, begitu juga dengan Jessica yang sangat bahagia.

Should I?Where stories live. Discover now