16 : TERSANGKA

421 16 0
                                    

HALO TEMEN TEMEN YANG MASIH NUNGGUIN CERITA INI, MAAF YA KALO AKU JARANG BANGET UP🥹

SEBAGAI GANTINYA, AKU BAKAL UP BANYAK HARI INI.

HAPPY READING💗

•••

"Selamat malam bos."

Laki-laki yang tengah duduk membelakangi seseorang bodygard itu memutar kursinya. Ia menaikan alisnya.

"Maaf Bos, plat motor anda terlacak polisi" katanya.

"Kenapa?"

"Karena orang yang anda tabrak meninggal dunia. Motor anda menjadi tersangka saat ini."

"Blokir semua akses, jangan sampai mereka tau keberadaan motor gue."

"Baik bos."

Laki-laki itu tersenyum miring. "Gue gaada waktu untuk berurusan sama orang gak penting."

💫💫

Bagaikan tersambar petir di siang bolong. Senyum ceria Ara seketika hilang ketika melihat kembali kondisi di dalam rumahnya.

Semuanya hancur berantakan, banyak pecahan kaca dimana-mana. Ini pasti karena mamanya yang mengamuk lagi. Mamanya seperti itu setelah papanya pergi, ia menjadi depresi.

Terlihat mamanya menangis sesenggukan di sudut ruangan ditemani dengan pembantunya yang berusaha menenangkannya.

Hati Ara merasa sangat sakit melihat hal itu. Bagaimana mungkin ia bisa tertawa lepas sementara kondisi keluarganya seperti ini.

Pikiran Ara berubah gelap. Jiwa Arda yang dulu kembali muncul di dalam dirinya.

Ara menyeka air mata yang menetes di pipinya. Ia memutar tubuhnya berlari menjauhi rumahnya. Ara menghentikan taksi yang tengah melintas. Terbesit di pikirannya untuk pergi ke tempat di mana papanya kecelakaan.

Bagaimana pun juga semua ini terjadi karena seseorang yang tak bertanggung jawab. Ara akan mengusut kasus ini sampai tuntas. Sampai orang yang membuat papanya pergi mendapat balasan yang setimpal.

Sesampainya di sana, Ara mencoba mencari sesuatu ataupun jejak dari si pelaku yang mungkin bisa ia dapatkan. Tak hanya itu, Ara juga bertanya pada warga sekitar sana yang mungkin tahu sesuatu pasca kecelakaan itu.

Sayang sekali, sudah tiga jam ia mencari namun percariannya berujung sia-sia. Namun Ara tak menyerah begitu saja, ia akan mencarinya kembali besok.

Langit juga sudah gelap, Ara memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Di perjalanannya pulang, Ara terus saja meneteskan air matanya. Tak pernah terbesit di dalam pikirannya akan terjadi sesuatu yang akan merubah kehidupannya yang semula sangat damai.

Saat sudah sampai di rumahnya, Ara sedikit bingung dengan adanya dua polisi berada di depan pagar rumahnya.

"Maaf Pak, cari siapa ya?"

"Kami mencari keluarga dari pak Fattah"

"Saya anaknya Pak."

"Wah kebetulan sekali, kami dari pihak kepolisian mengabarkan bahwa kami sudah mendapat informasi."

Ara menatap antusias. "Serius Pak?!"

Polisi itu mengangguk. "Boleh ikut kami ke kantor polisi?"

"Baik Pak."

Ketiganya kemudian berangkat menuju kantor polisi. Tak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai.

Di sana Ara diperlihatkan rekaman cctv dari rumah warga yang menunjukkan kecelakaan tersebut. Namun sayang sekali pelaku itu tak bisa dikenali karna memakai jaket berlapis. Tapi yang jelas pelaku itu adalah laki-laki.

TRIPLE ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang