New Feeling

0 0 0
                                    

~Trust Your Self~
-Avi, Author-

"Kita ulangan sekarang."

Deg.

Tiba-tiba? Padahal aku belum belajar sedikitpun. Bagaimana jika nilaiku hancur? Hah....matilah!

Aku hanya dapat mengerang dalam hati, begitu juga dengan murid lain. Tiada seorangpun yang berani komplain.

Disamping itu, aku berusaha untuk tetap profesional. Ini adalah kelalaian ku. Semalam aku telah terlena dengan bisikan misterius sampai-sampai lupa belajar.

Dengan perasaan campur aduk, aku mulai mengerjakan soal yang baru saja selesai dibacakan oleh sosok sang guru yang kini sedang berdiri di tengah-tengah ruangan kelas.

Dalam hati, aku menggumam, bersyukur. Setidaknya aku bisa menjawab 3/4 soalnya.

****

Lima belas menit telah berlalu. Kertas ujian telah dikumpul, dan suasana kelas masih mencekam seperti suasana di pengadilan.

Ku lihat teman-teman lain berbisik-bisik, mengeluhkan soal ujian tadi dan juga pelaksanaan nya yang mendadak.

Aku hanya bisa tersenyum tipis saat menanggapi semua celotehan itu. Terlihat tenang di luar, namun sudah seperti hujan badai di dalam.

Sesekali, aku mencuri-curi pandang kepada sebuah objek di depan sana.

Melihat sosok yang tengah duduk di meja guru dengan kedua tangan cekatan serta sebuah pena merah menari-nari diatas kertasnya membuatku sedikit gugup. Pasalnya, setiap kali kertas yang beliau periksa, pasti akan ada gumaman kecil yang di lontarkan.

Tap.

"Alesha, tolong bagikan kertas hasil ujian kalian ini!" Seru sang guru.

"Baik Bu..," aku mengangguk. Kakiku dengan cepat bangkit dan berjalan mendekat ke meja guru. Tangan ku mengambil kertas penentu mati dan hidup itu dan bergegas membagikan nya.

"......,.....,......,......,......"

Setelah selesai membagikannya, aku pun kembali duduk ke kursiku dengan tangan yang membawa secarik kertas.

Ku lihat nilai yang tertera di atas kertas itu begitu duduk di atas kursi. Perlahan senyum ku mengembang, "yes! I did it!" Aku menggumam pelan.

****

Di Perpustakaan

"Al, ulangan tadi, Lo dapat berapa?" Tanya Carell, siswi sekelasku.

"87. Lo berapa, Rell?" Jawabku dan menanyainya balik.

Carell tersenyum tipis, "95 sih....," Sahutnya singkat.

Aku terkejut dalam hati. Carell? Dapat nilai 95? Benaran?

"Ah-ahahaha.....wah!!! Keren banget Rell. Selamat ya."

Carell hanya menggaruk kepala dan tersipu, "hehe..., makasih banyak Al. Gue pamit dulu ya. Dah!!!" Gadis itu melambaikan tangan yang ku balas dengan anggukan dan lambaian singkat.

Aku memandangi sosok gadis itu yang perlahan menghilang dari pandangan ku.

Carell....,

Gadis cantik.

Orang kaya.

Yang punya banyak fans.

Idaman para cowo.

Bahkan lately, dia selalu meraih nilai tinggi. Lebih tinggi dari ku.

Carell......,

Disukai banyak guru.

Saingan ku,

KINI TELAH MENGALAHKAN KU.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 09, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My DandelionsWhere stories live. Discover now