31

452 41 3
                                    

Pagi hari datang, jimin membuka matanya perlahan, meringis kala pusing ia rasakan. Ia merasakan tubuhnya sakit dan juga pegal serta tidak nyaman karena lengket oleh keringat.

Kepalanya bergulir kesamping, dan netranya bertemu dengan seorang remaja manis tengah tertidur dengan kepala terkulai di samping tangannya. Tangannya tergerak untuk mengelus surai lembut itu pelan, lalu tersenyum hambar

"Kenapa kau begitu baik, hm? aku merasa tidak pantas untuk di sukai olehmu" lirihnya pelan.

"Kenapa kau begitu peduli padaku, disaat aku telah melakukan hal buruk kepadamu?" lanjutnya, dengan tangan yang masih setia mengelusi surai lembut itu dengan memandangi wajah damai yoongi yang tertidur, yang begitu sangat murni dan juga polos.

Namun, kegiatan itu harus terhenti saat ia melihat pergerakan pelan  dengan lenguhan lirih yang keluar dari mulut si mungil. dengan cepat ia menurunkan tangannya, lalu memejamkan matanya lagi untuk pura-pura masih tertidur.

"Eunghh..." mata kecil itu terbuka, sedikit mengerang pelan karena lehernya sakit dan punggung nya yang pegal. menguap sebentar, ia alihkan pandangannya pada seorang remaja yang terbaring masih terpejam.

"Syukurlah demamnya sudah menurun" ucap si manis saat punggung tangannya, menyentuh kening jimin

"Sunbae, tunggu sebentar ya. aku akan membuatkan bubur untukmu"

Setelah mengatakan itu, yoongi melepas pegangan tangannya...lalu pergi ke dapur meninggalkan jimin yang membuka matanya, terdiam.

Sekitar 30 menit, remaja manis itu kembali dengan segelas air dan juga semangkok bubur di tangan lainnya.

"Jimin sunbae, bangunlah sebentar...kau harus makan" panggilnya lembut, dengan tangan yang menepuki pipi hangat jimin pelan.

Yoongi tersenyum kecil, saat melihat kelopak mata sunbae nya itu terbuka perlahan dan menampilkan manik tajam yang sekarang terlihat sayu karena sakit. Dengan perlahan, tangan putih remaja manis itu membantu jimin untuk bangun dan bersandar di sofa.

"Makan dulu ya, agar sunbae tidak lemas..." ujar yoongi sambil membawa semangkuk bubur itu, lalu menyendoknya sedikit....tak lupa ia meniupnya sebentar sebelum ia sodorkan pada bibir sedikit pucat milik jimin

"Ayo buka mulutmu sunbae" ucap yoongi, tapi jimin malah mengambil alih sendoknya

"Aku bisa makan sendiri"

"A-ah ne, kalau begitu...ini dihabiskan, hati-hati buburnya masih panas." ucap yoongi, lalu beranjak dari sana untuk pergi ke kamar

"Kenapa kau berbuat jauh sampai seperti ini?"

Langkah yoongi terhenti saat mendengar pertanyaan jimin, ia menoleh pada sunbae nya itu yang kini juga sedang menatap padanya

"Kenapa kau begitu peduli padaku, disaat aku sudah berbuat buruk padamu? seharusnya kau membenciku..."

Yoongi tersenyum manis, sangat manis bahkan membuat jimin terpaku padanya

"Benci? bagaimana bisa aku membencimu sunbae, aku tak akan pernah bisa. Aku sudah mencoba, tapi perasaan ini tak mengizinkannya....bahkan tak sedikit pun berkurang, masih sama besar saat pertama kali aku merasakannya"

Setelah mengatakan itu, yoongi melanjutkan langkahnya untuk menuju kamar meninggalkan jimin yang terdiam menatap punggung sempit milik yoongi yang kini sudah tenggelam oleh pintu kamar.













"Sunbae, kau yakin mau pulang?" tanyanya, saat melihat jimin keluar dari kamar mandi dengan pakaian bersih milik mendiang sang ayah.

"Hm.."

Annyeong! ( MinyoongiXBtsOt6 )✔Where stories live. Discover now