Chap 53

380 39 4
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Genre : gender bender, romance, time travel, hurt, semi-hareem
Pair : narufemsasu, hashifemada, tobifemizu, hashimito
Cerita di fanfic ini tidak sama dengan versi anime jadi mohon maaf jika sangat menyimpang dari cerita di
animenya


Happy reading

Chap 53

Pihak tetua desa dan daimyo terkejut ketika mendengar kematian Danzo. Mereka pun berniat untuk menghukum orang yang telah menghabisi nyawa Danzo. Namun setelah mendengar penjelasan dari hokage kelima, mereka pun diam.

"Danzo pantas dihukum."

"Dia ingin membunuh Uchiha Sasuke yang tidak bersalah. Itu kan sungguh keterlaluan."

"Yang terpenting desa Konoha tetap damai. Negeri api juga tidak dirugikan."

Itulah perkataan dari dua tetua desa Konoha dan daimyo negeri api.

"Hokage keempat yang akan mengurus para anbu yang sebelumnya dipimpin oleh Danzo," ucap Tsunade.

"Baguslah kalau begitu," kata Homura.

"Dengan begitu, desa Konoha bisa memiliki shinobi kuat yang tak terkalahkan," tambah Daimyo.

Lalu sekarang Sai yang dulunya adalah seorang anbu, kini ia hanyalah shinobi biasa seperti Naruto. Lidah yang dulunya disegel pun telah terlepas.

Sangat sulit untuk menerima kematian Danzo dan bisa membuat perpecahan di dalam desa Konoha. Namun lagi-lagi hokage keempat dan kelima turun tangan.

Uchiha Sasuke adalah tunangan dari Namikaze Naruto, putra semata wayang hokage keempat. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada Sasuke, Naruto tidak akan tinggal diam. Terlebih ia adalah seorang jinchuriki kyubi. Naruto akan mengamuk dan menghancurkan desa Konoha jika Sasuke celaka. Apalagi sampai Danzo melakukan sesuatu yang buruk pada Sasuke. Jadi tetua desa dan daimyo memilih untuk diam dan tidak menindaklanjuti kematian Danzo yang dibunuh oleh Sasuke.

Orang yang akan membunuh Sasuke malah dibunuh oleh orang yang akan dibunuh olehnya. Itulah yang terjadi. Sasuke bukan Shisui dan Itachi. Sasuke memiliki Naruto yang sangat mencintainya dan rela melakukan apa saja.

Sekarang Naruto dan Sakura sedang bersama Sai di taman desa Konoha.. Yamato pergi karena ada misi dadakan yang mengharuskannya untuk pergi.

"Kenapa tidak kau saja yang pergi, wajah pucat?" gerutu Naruto merasa jengkel.

"Kenapa kamu menggerutu? Bukankah aku adalah rekan satu timmu yang baru, Naruto?" tanya Sai sambil tersenyum palsu.

"Itu hanya sampai Sasuke menyelesaikan misinya, Sai." Bukan Naruto yang menjawab, melainkan Sakura.

"Begitu ya." Ekspresi Sai pun berubah, namun sedetik kemudian ia kembali tersenyum. Senyuman yang sama. "Oh ya, Naruto, aku pernah bertemu dengan Sasuke. Dia gadis yang cantik dan sangat cerdas. Pantas saja kau mau dia jadi tunanganmu."

"Itu bukan urusanmu!" Naruto bertambah jengkel.

Sakura menepuk pundak Naruto. "Naruto kun, jangan jutek begitu. Kita harus terbiasa dengan Sai. Kalau bisa kita juga harus akrab dengannya."

"Akan kuusahakan," jawab Naruto dengan terpaksa.

"Kita memang harus akrab. Bagaimana kalau aku menyebut kalian dengan nama atau julukan lain?" usul Sai.

Naruto pun mengingat saat Sai mengatakan hal itu dan membuat Sakura marah. Spontan suasana hati Naruto berubah dan kini ia malah ingin tertawa.

"Katakan saja," kata Naruto sambil melirik ke arah Sakura yang sudah merona dan tidak sabar untuk mendengar nama panggilan dari Sai.

Perjalanan (slow up) Where stories live. Discover now