11

1.5K 93 14
                                    

"Ardan kamu bawa siapa? " Di mengalihkan pandangan nya sambil menggeleng kan kepalanya, setelah manusia yang  berada di kursi kemudi memulai pembicaraan, yang tak lain ayahnya sendiri.

"temen yah kenalin namanya adis, Jalan raya Imam bonjol no 32" Jawab sang anak sambil memberi tahu alamat rumah temannya. Mobil melaju dengan kecepatan rata-rata, suasana dimobil sangat hening, mereka menikmati perjalanan masing-masing. Hingga mobil itu berhenti di depan pagar hitam, adis membuka pintu mobil mengucapkan terimakasih sebelum menutup pintu mobil kembali, dia masuk kedalam rumah dengan perasaan yang gembira, sambil bersenandung kecil menyanyikan lagu kesukaannya. Sekitar 15 menit setelah mengantarkan Adis pulang, mobil itu sudah memasuki pekarangan rumah Ardan. Ardan memasuki rumah dengan seragam dan tas yang ada di punggung nya sedangkan Zafin mengendong Zera menuju lantai dua, memasuki kamar lalu membaringkan Zera dengan lembut dikasur, melangkahkan kaki dikamar mandi dan mulai membersihkan diri.

Gemericik air terdengar dari kamar mandi sang empu yang tertidur pulas perlahan-lahan mulai membuka matanya, mengamati ruang sekitar dan mulai bangkit dari tempat tidurnya. Seingatnya dia sedang didalam mobil perjalanan menjemput  Ardan tapi kenapa dia sekarang ada dikamarnya? apakah dia sudah ketiduran terlalu lama. Zera tersentak saat ada yang memegang pundaknya. Menoleh kebelakang dan melihat sang pelaku, ternyata suami sang pemilik tubuh yang baru keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah dan kimono yang menutupi sebagian tubuhnya. Tiba-tiba dia memberiku handuk dan mulai menarik tanganku menuju kasur, kami duduk ditepi kasur dan memintaku untuk mengeringkan rambutnya.

Aku mengusapkan handuk kecil itu ke rambutnya, melangkahkan kaki mengambil hairdryer dan mulai mengeringkan rambutnya. Tanganku mengusap rambut yang terasa halus "bagaimana rambutmu bisa sehalus ini?" tanyaku sambil mengusap-usap kepalanya. "tidak tahu, dari lahir rambuku sudah begitu" aku berdecak mendengar jawabannya sangat beruntung sekali Zafin bisa memiliki rambut yang halus dan hitam lebat tanpa perawatan, lihatlah dia yang harus memakai produk ini dan itu agar rambutnya terasa halus dan terlihat indah. Aku berhenti mengusap rambutnya dan mulai turun dari kasur, aku berniat ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Tapi tangan besar yang hinggap di pinggangku menghentikan langkah kakiku.

"kau mau kemana?"

"aku mau mandi" ucapku sambil berusaha melepaskan tangan besar itu. Menatapnya tajam dan mencubit tangannya. "ih..lepasin nggak, aku cubit nih" bukannya melepaskanku atau meringis kesakitan dia malah terkekeh geli melihatku. "cium dulu baru akan ku lepaskan" ucapnya sambil menunjuk ke arah pipinya. "nggak mau" ucapku sambil menggelengkan kepalaku. "kalau begitu aku akan mandi bersamamu" aku melotot tajam mendengar ucapannya dan mulai mencubit pinggangnya. Dia meringis mencium pipiku dan melepaskan tangannya dari pinggangku, aku langsung berlari ke kamar mandi dan menyelesaikan ritual mandi ku didalam sana. Aku keluar dari kamar mandi melihat Zafin yang sudah memakai pakaian kasual dengan celana pendek hitam dan kaos hitam. "Kau sudah mandi? ayo turun kebawah, aku sudah memesankan makanan untukmu" ucapnya sambil menutup laptop yang dia pangku meletakkan laptopnya di nakas samping kasur, dia menggandeng tanggaku menuju meja makan. Dimeja makan ada ardan yang sudah duduk manis dengan handphone yang ada ditangannya, aku melepaskan tanganku dan mulai berjalan menuju salah satu kursi disamping ardan. Makanan sudah tertata rapi di meja makan aku mulai mengambilkan makanan untuk sepasang ayah dan anak yang duduk disampingnya setelah itu dia mulai mengambil makanan untuk dirinya sendiri. Sebelum aku bisa menyantap  makananku tendengar suara remaja disampingku "bunda suapin" Ardan menyodorkan piring didepanku. "nggak ada kamu udah gede, udah bisa makan sendiri" ucapku menolak permintaan Ardan, tapi remaja itu tidak menyerah begitu saja dia memasang tampang memelas dan mengucapkan kata "please...." aku menghela nafas mengiyakan permintaannya, mengendok nasi dan lauk mengarahkan ke mulutnya. Bukannya Ardan yang mendapatkan suapan tersebut tetapi ayahnya, Zafin dengan cepat mencuri makanan anaknya. "Ayah.." protes Ardan ketika melihat sang ayah melahap makanannya tetapi sang ayah terlihat acuh dan tidak mempedulikan protes dari sang anak.

Akhirnya Zera menyuapi sepasang ayah dan anak tersebut hingga makan malam selesai, mereka berkumpul bersama di depan tv dengan Zera yang menonton tontonan komedi, Zafin dengan pekerjaan kantornya dan Ardan yang sedang bermain game. "Yah besok antarkan aku ke sekolah untuk meminta tanda tangan kepala sekolah dan kepolsek mengambil motor bunda yang di sita" ucap ardan membuat Zera menoleh dan meninggalkan tontonan kesukaannya.  "motor bunda disita, kok bisa?" tanya Zera mengintrogasi Ardan, yang hanya di balas dengan cengiran. "Dia hampir tauran, akhirnya motornya disita karna belum memiki sim" ucap Zafin menjawab pertanyaan Zera. Entah mengapa Zera merasa geram motor Scoopy warna putih itu disita, apakah ini perasaan pemilik tubuh asli terhadap motornya, entahlah sekarang di reflek menjewer telinga Ardan dan memarahinya. "Ardan pinter banget ya sekolah udah bisa tauran, udah ada catatan kriminal dikepolisian" ucap Zera tersenyum sambil melotot tajam semakir melintir kuping putranya. Zafin menghentikan aksi Zera dan mulai menenangkannya, sedangkan Ardan meringis mengelus-elus telinganya yang sudah memanas akibat ulah Zera. "sudah Zera, Ardan tidak akan menggunakan motormu kembali dan sebagai hukuman dia akan diantar jempur oleh supir mulai sekarang" Zafin menemangkan Zera dengan mengusap-usap bahunya. "maafkan Ardan bunda, janji nggak ngulangi lagi" ucap Ardan sambil mencium tangan sang bunda. Aku menghela nafas menanggapi ucapan Ardan dengan anggukan. "ini sudah malam, waktunya tidur" ucap Zafin untuk menenangkan suasana, Ardan segera lari ke kamarnya. Zafin merangkul Zera membawanya kekamar, "lepaskan" zera menghepaskan tangan Zafin dan merebahkan diri dikasur. Zafin menyusulnya merebahkan diri disamping zera dan mulai memeluk tubuh mungilnya, mereka tidur terlelap hingga pagi tiba.

Zera bangun melepaskan tangan yang melilit pinggangnya dan berjalan kekamar mandi, keluar kamar mandi melihat Zafin yang sudah terbangun melangkah ke kamar mandi, sambil mengucapkan selamat pagi. aku menyiapkan baju Zafin turun kebawah dan mulai memasak bekal di dapur, kalau sarapan biar bi asih yang masak. Semuanya sudah siap di meja makan, Ardan dan Zafin berangkat bersama menuju sekolah Ardan menyelesaikan masalah yang anaknya buat.

Mobil hitam melaju masuk gerbang sekolah insance, banyak mata yang memperhatikan mobil tersebut beberapa siswa berbisik dan beberapa terlihat tak mau tau berlalu begitu saja. Ardan keluar dari mobil begitu juga dengan Zafin mereka berjalan di lorong sekolah menuju kantor kepala sekolah, untuk mendapatkan surat penyataan dari pihak sekolah. Agar motor kesayangan istrinya bisa dijemput dan dibawa pulang. Mereka masuk keruangan kepala sekolah, suasana tampak menegang saat Zafin berpapasan dengan kepala sekolah, dia memandang sinis kepada kepsek tersebut yang ternyata.......

ternyata.................

12-11-2023

Mari menggalau bersamaku😍
gatau kenapa tiba-tiba pengen up sorry ya kalau kaya aneh, nggak ku baca ulang dan lupa beberapa nama. Maafkan aku yang terlalu lama menghilang🫶

 Maafkan aku yang terlalu lama menghilang🫶

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ada pertanyaan?

kucing oren makan bawang putih aku pamit gatau kapan mau up lagih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


kucing oren makan bawang putih
aku pamit gatau kapan mau up lagih

see you doain aja tiba-tiba dapet hidayah terus up lagi😭😭😭😭

Bunda pemeran utamaWhere stories live. Discover now