12

1.3K 70 15
                                    

dia memandang sinis kepada kepala sekolah tersebut yang ternyata mantan pacar Zera waktu SMA. Mungkin jika weton mereka cocok saat itu, laki-laki berstatus kepala sekolah itu sudah resmi menikah dengan Zera, bahkan bisa saja sudah memiliki anak seusia Ardan. "lama tidak bertemu zafin, bagaimana kabar istrimu?"  laki-laki bertag name Danang Iswanto itu terkekeh menyapa Zafin dengan menepuk pundaknya. "kau tidak perlu tau kabar istriku, disini aku menemani anakku untuk meminta tanda tangan persetujuan darimu" Zafin memberikan surat kepada Danang, dia membaca surat tersebut "dia sangat mirip sekali dengan mu" danang terkekeh melihat remaja yang mengamati percakapan mereka sejak awal. Danang mengambil pena disaku kemeja, dan menandatangani surat tersebut memberikannya ke remaja yang berada di depannya. Setelah mendapatkan tanda tangan tersebut sepasang ayah dan anak tersebut menuju polsek tempat rastika disita.

ditempat lain ada seorang gadis sedang merenung memainkan pulpen ditangannya. Melihat jam dinding menunggu waktu istirahat kurang 5 menit lagi, terus menunggu hing 1 2 3 dan yah bel istirahat berbunyi gadis tersebut terlihat ceria lagi dia menenteng kotak berjalan keluar kelas menuju kelas sebelah. Mengetok pintu "yuhu~~Ardan ada nggak?" teriakan gadis itu membuat orang-orang melihatnya, "dia nggak masuk sekolah izin kayanya" jawab perempuan berkuncir kuda yang menjabat sebagai ketua kelas. "yah kasian coklatnya" memandang lesu kotak yang ada ditangannya memilih berbalik berjalan menuju kantin. "napa tu muka kelihatan kusut?" tanya orang yang tiba-tiba merangkul pundaknya. "apasih wati sokab" melepas rangkulan tangan wati sepupu jauh Adis, "wota wati mentang-mentang nama gue Sarasvati panggil gue saran biar keliatan feminim" ucap wati sambil mengibaskan rambutnya. "udah dari pada tu muka kusut sini nih duduk, gue traktir bakso pas turnamen kemaren gue menang itung-itung buat syukuran atas kemenangan gue" tak terasa aku dan wati sudah sampai ke kantin, dia menarik tanganku duduk dikursi dan memesankan dua mangkok bakso dan es jeruk.

Matahari sudah berpindah dari arah timur menuju arah barat, akhirnya rastika dibawa ke rumah dengan keadaan aman tanpa tergores. Ardan bernafas lega mulai memasuki rumah, melihat sang bunda berjalan kearahnya namun dugaannya salah, sang bunda melewatinya begitu saja memilih untuk melihat keadaan rastika, didalam hatinya dia merasa kecewa memasuki kamarnya dengan wajah cemberut, bisa-bisanya bunda lebih memilih motornya dari pada sang anak.

pov zera

Aku mendengar suara mobil memasuki area parkir, mengalihkan perhatianku dari drama korea yang ku tonton. Memilih melangkahkan kaki menuju area parkiran, entah mengapa kakinya reflek berjalan sampai parkiran bahkan mengabaikan Ardan yang berdiri mematung di depan pintu, aku bernafas lega saat memastikan rastika  baik-baik saja tidak tergores dan luka-luka. dan masuk ke dalam  rumah setelah mengecek semua aman terkendali. Menuju kamar mulai merebahkan diri dikasur, melihat ho dinakas dan mulai membukanya. Isi galeri hp zera kebanyakan foto masa kecil ardan dan terdapat album foto berisi banyak sekali gambar pemilik tubuh asli berseragam SMA bersama dengan gadis berkelabang, mungkin temen zera waktu sma atau bisa disebut sahabat? banyak sekali foto mereka berdua disana. Saat sedang aktif melihat-lihat isi galeri, terdapat notif chat dari nomor yang tidak dikenal.

                     +6222223333445

zera

bagaimana kabarmu?

bisa kita bertemu malam ini?

ada sesuatu yang mau aku bicarakan

📍jln. seokarno hatta no 5, cafe
    reco barong

setelah membaca pesan tersebut aku melihat langit-langit, sudah seminggu lebih dia ada didunia ini ingatan-ingatan tentang kehidupan Zera mulai muncul di kepalanya, tapi masih tipis-tipis sih kaya nama-nama jalan yang zera lewati, nama art yang bekerja di rumah ini, pekerjaan atau kebiasaan yang Zera lakukan sehari-hari, serta cara mengendarai mobil maklum saja di kehidupannya dulu dia tidak pernah belajar mengendarai mobil. Apakah dia harus datang ke cafe itu nanti malam, pengen rasanya menolak tapi penasaran siapa yang mengajaknya bertemu, siapa orangnya dan memiliki hubungan apa dengan sang pemilik tubuh. Kepalaku sangat pusing memikirkan teori-teori yang ada dikepalanya, setelah berpikir lama aku memutuskan bersiap-siap untuk menuju ke alamat yang dikirim anonim tersebut. Dia melajukan mobil berwana kuning dengan kecepatan rata-rata, dia masuk kedalam cafe menengok kenan kekiri lalu duduk disalah satu kursi yang menurutku nyaman untuk ditempati, memesan beberapa menu. Tak lama  laki-laki berkemeja hitam melangkah ke tempatnya, bukanya geer atau gimana laki-laki itu tersenyum sangat bahagia saat melihatku dia mulai mendudukkan dirinya di kursi depanku, "kau siapa?" tanyaku oada laki-laki itu "ayolah apakahkau melupakanku, kita memang sudah lama tidak bertemu tapi dimasa lalu kita pernah menjalin hubungan selama tiga tahun" aku terkejut mendengar ucapan, kepalaku tiba-tiba pusing aku memegangi kepalaku yang terdapat memori potongan-potongan kecil tentang laki-laki yang ada didepanku. "apa yang membuatmu menemuiku?" tanyaku menatap heran laki-laki yang menjabat sebagai kekasih sebut saja Danang. "aku informasi tentang anakmu yang menghilang bertahun-tahun lalu, sebagai teman yang baik aku harus memberi tahumu" dorr kepalaku rasanya mau meledak anak apa, anak siapa sejak kapan pemeran utama memiliki saudara. "anak?" tanyaku untuk memastikannya "iya, bukankah kau melahirkan anak kembar beberapa tahun lalu? terimalah ini sebagai tanda kalau aku masih menyayangimu" tangannya menaruh amplop didepanku, tubuhku kaku mungkin sangat terkejut dengan informasi yang diberikan laki-laki itu. Tunggu bukannya ini tidak pernah dijelaskan dinovel, bahkan banyak tokoh-tokoh asing disini masalah-masalah pemilik tubuh ini terlalu rumit aku pusing memikirkannya, setelah menerima surat itu aku segera pamit ke rumah untuk menenangkan diriku, dia mencium tanganku lalu melangkah pergi. Aku melajukan mobilku dengan kecepatan rata-rata, maklum tubuhnya ini hampir dikubur didalam tanah saat mengendarai mobil jadi trauma melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Setelah sampai dirumah aku segera pergi menuju kamarku menggeledah isi lemari untuk mengetahui kebenaran tentang anak yang dimaksud laki-laki tersebut, dibawah karus semuanya dia cek sampai dia menemukan kotak berwarna merah muda berada di laci samping lemari, sialnya kotaknya terkunci, mengambil  jepit rambut mencoba membuka gembok dengan benda tersebut dia tidak menyerah sampai suara tajam menghentikan aksinya. "Zera apa yang sedang kau lakukan, jangan buka kotak itu kau dilarang membukanya" ucap Zafin merebut kotak tersebut dari genggamanku. "kenapa aku tidak boleh membukanya, bukankah ini punyaku?" Zafin menggelengkan kepala, meletakkan kotak tersebut kembali seperti semula "ini punya kita, aku akan memberitahumu jika keadaanmu sudah mulai membaik" dia menggenggam tanganku menenangkanku yang terlihat seperti kerasukan setan saat mencoba membuka kotak itu. Aku melihat mata Zafin mata yang indah itu sedang menyembunyikan sesuatu, apa yang dia sembunyikan dariku?...

13-11-23

kumaha barudak?

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

kumaha barudak?

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Nov 13, 2023 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Bunda pemeran utamaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora