Part 13 : Intruder

19K 1.4K 20
                                    

Seperti yang Astrella rencanakan, gadis itu benar-benar membuktikan masa depan yang ia lihat itu. Malam ini Astrella beraksi, begitu malam semakin larut Astrella diam-diam keluar dari kamarnya dan melangkah menuju kamar Frederick.

Mengeratkan jubah tidurnya Astrella mempercepat langkahnya karena dia merasa takut melewati lorong-lorong istana yang pencahayaannya minim. Sambil menggerutu karena jauhnya jarak kamarnya dengan kamar Frederick, Astrella hampir saja balik lagi ke kamarnya.

Kamar Frederick itu terletak di barat istana sedangkan Astrella berada di selatan. Disana adalah tempat pribadi khusus Kaisar, begitu pula Astrella yang dikhususkan untuk menempati istana bagian selatan. Jadi tidak boleh sembarangan orang memasuki dua tempat itu dan pastinya dijaga sangat ketat.

Sampai di istana barat, Astrella menghela nafas namun seketika terpaku melihat pemandangan bagian barat istana. Ternyata sangat indah. Tamannya sangat asri, ada danau juga berisi ikan-ikan cantik, dan bunga-bunga yang menghiasi taman tersebut. Di istana bagian selatan juga sangat indah tapi ini baru pertama kali nya dia menginjakkan kaki ditempat Frederick, mungkin sang pemilik tubuh sudah sering kesini. Jadi ini adalah pertama kali bagi Astrella setelah memasuki tubuh sang Permaisuri.

Mengingat tujuan nya, dengan cepat Astrella melanjutkan langkahnya.

Melewati lorong lagi dan kali ini pencahayaan nya tak seminim yang Astrella lewati tadi. Kini dia menemukan kamar Frederick, walaupun pertama kali kesana Astrella tau bahwa itu kamar Frederick. Karena dipenglihatannya itu dia sempat mendengar gadis asing tersebut berbicara dengan salah satu prajurit yang bertanya padanya, dia berkata karena dipanggil oleh Kaisar. Jadi sudah pasti itu adalah kamar Frederick.

Dan yang membuat Astrella geram adalah, gadis itu keluar dengan pakaian yang berantakan namun anehnya Astrella tidak bisa melihat dengan jelas wajah gadis itu. Ck, menyebalkan. Kalau dia lihat, Astrella bisa mengetahuinya.

Pakaian berantakan? Bukankah itu sangat ambigu sekali. Pikir Astrella. Tidak mungkin Frederick benar-benar memanggil gadis itu. Tidak mungkin juga Frederick meminta gadis itu melayani nya, karena dia keluar dengan keadaan pakaian yang berantakan bisa saja itu benar kalau Frederick diam-diam sering memanggil seorang wanita ke kamar nya saat tengah malam.

Kalau itu benar Astrella sangat tidak menyangka.

Menghembuskan nafas sejenak perlahan Astrella mendekati pintu yang di cat warna coklat susu dengan sisi-sisinya berwarna emas. Tanpa mengetuk Astrella membuka pintu tersebut dengan sangat pelan takut membangunkan sang pemilik kamar. Begitu berhasil membuka pintu Astrella mendapati kamar itu gelap, yang ada hanya cahaya bulan yang masuk lewat jendela. Itupun tidak sampai menerangi seluruh ruangan.

"Ah sial kenapa aku gugup begini" Gumam Astrella menajamkan penglihatannya menatap kasur yang terlihat rapi.

Rapi?

BRUK!!

AHK!

"Siapa kau?"

Astrella terdorong begitu keras kearah pintu hingga merasakan punggung nya akan remuk. Bahkan ia tak bisa bernafas karena lehernya dicekik sangat kuat.

"A-ahk le-lepaskan" Ucap Astrella terbata-bata, sepertinya lehernya akan patah saat ini juga.

"Astrella"

"Hahhh... Hahh.." Astrella jatuh terduduk begitu sang pemilik tangan melepaskan lehernya. Gadis itu terbatuk-batuk sambil menarik nafas dalam karena cekikan itu tak ada oksigen masuk ke dadanya. Ahk sial! Dadanya terasa nyeri.

Clik!

"Apa yang kau lakukan disini?"

Astrella dengan kesal berdiri menatap tajam pria yang tak lain adalah Frederick, kini berdiri melipat tangannya didada memandangi Astrella dengan wajah dinginnya.

Become The Evil Empress (Pre-Order)Where stories live. Discover now