Part 36 - Satu

1.4K 223 81
                                    

~Greyson's  POV~

Gue bener-bener ga sabar sama hasil menyamar mereka hari ini. Zayn dan Ali kembali dari dalam. Zayn menenteng heels emak gue lalu masuk kedalam mobil sambil ngelepas wignya

Ia menyeringai kecil bikin gue makin penasaran

"Gimana, JAAY??"

"Lo bakal balik lagi sama Luna,"

Gue diem dengan keadaan mulut mangap. Gue bener-bener bersyukur punya sahabat kaya Zayn yang rela berkorban demi gue :')

Di sepanjang perjalanan Zayn bercerita tentang bagaimana pengalaman dia selama nyamar jadi cewe.

"Lo tau ga, dada gue berasa gede dan berat. Gue ga bisa bayangin para cewe yang keberatan bawa ni gunung kembar :v" Zayn mengeluarkan satu persatu balon air itu dari dalam kemejanya "Ni ah, Li. Ambil maenan lo,"

Zayn menghapus sisa make up lalu mengganti pakaiannya. Zayn cerita kalo Kayasa ternyata memakai tattoo kiss mark utk nipu gue.

Cabe sialan !!@#$#%Q$#

Gue berterima kasih sama Zayn dan Ali karena udah bantuin gue mecahin masalah ini. Sebagai imbalannya mereka berdua gue kasih empat kupon makan di restoran bintang lima. Gue kasih empat biar mereka bawa pasangan masing-masing gitu buat candle light dinner wkwk

Besoknya, bokap sama nyokap gue ribet ngurusin menu apa yang akan di persembahkan untuk keluarga Kayasa yang mau makan malam dirumah gue. Gue diem aja sambil memasang tampang jijik. Berkali-kali gue dengerin rekaman suara Kayasa di alat perekam ini.

Makin benci aja gue sama ni cewe. Kaya ga ada harga dirinya aja pake acara bohong.

"Greyson, kamu kok belum ganti baju nak?"

"Males, Mom."

"Jangan gitu dong sayang, nanti Dad mu marah lagi,"

Gue menghela nafas panjang "Mom dengerin nih," gue menyodorkan tape recorder ke Mom. Beliau dengan serius mendengarkan percakapan Zayn dan Kayasa disana.

"Who's that?"

"Kayasa,"

"WHAT!?! HOW COME?!"

"Sssshh tenang Mom. Aku mau skak mat dia di depan Dad. Biar Dad tau perempuan pilihan dia itu ga bener,"

"Ok, Mom setuju." Nyokap gue mengusap lembut belakang kepala gue lalu pergi ke dapur.

Dua jam kemudian keluarga Kayasa dateng. Kayasanya sendiri udah rapi pakai gaun berwarna ijo tai kuda.

Dan gue? Gue masih make kolor bermotif bunga-bunga yang gue beli tahun lalu di Bali sama kaos biru.

"Kayasa, kamu cantik sekali," puji bokap gue. Rasanya gue mau muntah sekarang juga.

"Thanks, Uncle. Kebetulan aku pakai gaun yang ku beli tahun lalu di Jerman,"

Najes gaada yang nanya :v

"Wow, kamu sibuk sekali ya keluar negeri cuma buat belanja? Saya si lebih suka belanja di Tanah Abang. Murah dan bagus," celetuk nyokap gue

Yahaha Mom I love you so much <33

Kayasa langsung diem lalu duduk. Gue dengan santai duduk di sebelah Mom dan di depan gue Kayasa. Mereka ga sadar kalo gue masih pake kolor. Bodo amat ah wkwk untung muka gue ganteng :p

"Scott, kapan kamu mau menentukan tanggal pertunangan anak kita?"

Seketika gue keselek begitu denger bapaknya Kayasa ngomong gitu. Mom langsung ngusap-usap punggung gue dengan lembut.

The Rebellion [Fan Fiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang