Part 40 - The Struggle 1/3

1.8K 204 43
                                    

~Greyson's POV~

Rumah gue ramai setelah Zayn pulang. Yup, keluarga gue baru aja pada dateng dari OKC. Ada Alexa sama Tanner juga. Gue sendiri lagi tidur-tiduran dikamar.

Gue merubah posisi jadi tengkurep sambil mandangin foto gue sama Luna. Tiba-tiba aja gue kangen sama Luna.. Pengen nelpon takut ga diangkat, mau di SMS tapi rasanya ga bakal ngilangin kangen kalo cuma lewat sms.

Akhirnya, gue memberanikan diri untuk nelpon Luna. Sambungan pertama ga diangkat, gue pantang menyerah! Gue coba telpon sekali lagi dan kali ini di angkat..

"Hello?"

Suara itu :'')

Gue diem. Terhanyut akan suara Luna yang udah lama banget ga gue denger.

"Grey?" panggilnya sekali lagi dan untuk kali ini gue langsung mengerjapkan mata dan dengan kasar mengusap wajah gue.

"Iya hai, Lun. Apa kabar?"

"Kabar baik. Kabar lo gimana?"

"Ga jauh beda hehe, lagi ngapain?"

Ngobrol-ngobrol sampai gue ga sadar udah sekitar dua jam-an gue ngobrol sama Luna dan akhirnya dia pamit mau bantuin Nenek Flo. Begitu telpon berakhir, gue memandangi wallpaper hape gue yang ga pernah berubah sejak kita putus.

"Perasaan gue ga pernah berubah, Lun. Gue masih sayang sama lo," gue ngomong sendiri sama layar hape.

*TOK TOK TOK


"GREY PUNYA BALSEM GAA?"

HIH ganggu moment orang aja -__-

Gue bangun dari tidur lalu melangkah kearah pintu, Tanner udah berdiri dengan muka polos.

"Apaan si, Bang? Ganggu gue aja dah,"

"Bagi balsem dong, gue masuk angin nih kelamaan di pesawat,"

"Lah ngapa minta balsem sama gua -___- emang gue nenek-nenek yang suka make balsem. Minta sama Bi Iyem sono,"

Sudut bibir Tanner berubah bentuk jadi datar, "Yeh, yaudah dah,"

Gue menutup pintu lagi dan dengan bebas berguling diatas kasur.

***

Sekarang ini gue lagi duduk diruang tamu bareng nyokap dan Tanner. Gue lagi duduk sambil selonjoran ditambah setoples nastar ditangan gue.

"Greyson!" Alexa manggil dari balik kamarnya

"HWA APWAAN?" sahut gue dengan mulut penuh

"Ke swalayan dong,"

"Ngwapwain?"

Alexa nyamperin gue dengan mimik wajah serem, "Ngomong yang jelas kek,"

Gue mengunyah sebentar lalu minum, "Ngapain?"

"Beliin gue pembalut,"

Mata gue langsung melotot, "Dih ogah! Emang gue cowok apaan ke swalayan beli pembalut,"

"Duh lo jangan bawel dong. Cepetan beliin. Perut gue sakit nih. Beliin yang mereknya apa ajaa,"

"Suruh Bi Iyem aja kek elah,"

"Bibi lagi keluaar,"

"Yaudah tunggu dia pulang," setelah menjawab sebuah bantal melayang keras di kepala gue

"CEPETAN!!"

Eh sumpah ye, Alexa kalo marah mirip setan yang di insidious. Dari pada gue kena marah lagi, gue langsung berdiri ngambil jaket plus kunci motor.

The Rebellion [Fan Fiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang