Part 11

465 42 5
                                    


Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto sensei

NejiSaku's present










Liburan musim semi telah berlalu, kini berganti menjadi musim panas. Sakura sendiri telah kembali ke asramanya, namun sesekali ia akan menginap di apartemen Neji jika memang lelaki itu memintanya. Jika sedang bersama keduanya akan melakukan having seks sampai Sakura benar-benar kelelahan dan Neji merasa puas.

Sudah tiga minggu berlalu dirinya dan Neji tak berjumpa, itu di karenakan Neji tengah melakukan perjalanan bisnis ke luar kota bersama rekan sekantornya dan selama itu pula Sakura merindukan sosok Neji saat ini. Bahkan dosen yang tengah memberikan materi pun ia abaikan karena fokusnya kini teralih pada ponselnya yang tak kunjung mendapatkan pesan dari Neji beberapa terakhir ini.

Sakura menghela nafasnya gusar,tak biasanya Neji lupa memberi kabar. Biasanya dalam sehari itu Neji akan beberapa kali menelpon Sakura hanya untuk sekedar ingin mendengar suara wanita itu barang sedetik saja. Namun kali ini bisa-bisanya Neji menghilang seperti di telan bumi.

"Ra----- Sakura"

Sakura tersentak merasakan bahunya di sentuh, ia menoleh mendapati Ino menatapnya khawatir.

"Kau kenapa sih dari tadi tak fokus"

"Ah maaf Ino. Loh dimana Tenten dan Shion ?"

Sakura celingak celinguk mencari dua sahabatnya yang lain .

Ino memutar bola matanya malas.

"Setelah pak Ibki keluar,mereka langsung keluar juga menuju kafetaria katanya sih sudah keburu lapar"

Sakura mengangguk mengerti kemudian ia kembali mengecek ponsel kembali meski tau tak ada pesan Sama sekali.

"Pacarmu belum menghubungi?"

Ino , Tenten dan Shion mamang tau Sakura sudah memiliki pacar tapi mereka belum mengetahui sosok pacar Sakura sampai saat ini. Sakura hanya mengatakan pacarnya jauh lebih tua dan sudah bekerja itu saja.

"Hmm. Kurasa dia sedang berselingkuh saat ini" Sakura menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangan di atas meja.

"Jangan berpikiran Negatif. Mungkin saja pacarmu memang sedang sibuk"

Ino menepuk pelan punggung Sakura "bagaimana kalau kita makan siang sekarang "

Sakura mengangguk lalu mengikuti langkah Ino yang menuntun di depannya.

"Kau yakin tak mau memberitahu kami siapa pacarmu itu ? Atau jangan-jangan pacarmu sangat jelek sampai-sampai kau tak mau mengenalkannya "

Sakura mendelik"enak saja, dia sangat tampan tau "

"Kalau begitu siapa orangnya"

"Kalau sudah waktunya aku akan menegenalkannya pada kalian kok"

"Sok main rahasia-rahasia segala sih"

Sakura tertawa kecil menanggapi sindiran Ino.

Di persimpangan Cafetaria keduanya berpapasan dengan Sasori yang Sama-sama ingin kesana juga. Terkadang Sakura merasa tak nyaman dengan perlakuan Sasori padanya, lelaki berwajah imut itu sering kali mencuri pandang padanya, dia juga selalu memberikan perhatian berlebihan melewati batas pertemanan.

Seperti saat ini contohnya, Sasori ikut bergabung di meja mereka dan menarikn kursi untuk Sakura hingga membuat ketiga sahabat Sakura saling melirik dan tersenyum jahil padanya.

"Terimakasih senpai"

Sasori tersenyum kecil kemudian,ia memilih fokus menyantap makan siangnya sembari mendengarkan celotehan Tenten tentang peristiwa horor yang di alaminya beberapa hari lalu .











Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang