Huh .... Astaga!

32.7K 935 53
                                    

Huh .... Astaga!

Hola guys...

With love...

Aku muncul lagi dengan membawa short story. Aku harap masih ada yang menanti-nanti.

Warning!!! Cerita ini belum aku edit sama sekali. Jika ada typo yang bertebaran, maklum saja ya.

*****

"Nes, mana cowokmu? Katanya mau nunjukkin, kok kita duduk mulu dari tadi." omel Ara, pimpinan geng cantik di sekolah yang sedang duduk cantik di sebelah Agnes.

"Yuhuiii .... Udah setengah jam kita nunggu, sampe berakar pinak, yang ada cowokmu belum datang juga." sahut Amber, anggota geng cantik yang lainnya.

"Hooh, sebenarnya kamu itu sudah punya cowok belum sih, Nes? Atau jangan-jangan kamunya lagi bohong ya? Ngaku-ngaku punya cowok aslinya mah nggak. Takut kalah gitu!" sahut si Amey, salah satu anggota geng cantik yang lainnya lagi.

"Fix, 10 menit lagi kamu nggak nunjukkin batang hidung cowokmu, berarti kamu harus bersiap menjadi pesuruh geng cantik selama sebulan." sambil kipas-kipas alay menggunakan tangannya.

"Yaelah, baru juga setengah jam. Perjanjian kita kan satu jam." ucap Agnes tidak terima dengan perjanjian awal mereka. Dengan dongkol Agnes langsung meminum jus orangenya dengan sekali teguk.

"Busyet, kamu haus atau kekeringan? Nggak elit banget deh gaya minummu!" Ara memprotes sikap Agnes.

"Terserah aku juga kali, yang minum aku, yang bayar minuman ini aku dan yang dipake buat minum juga mulut aku sendiri. Mending nggak usah cerewet, nggak capek apa itu mulut ngedumel mulu dari tadi. Bikin telingaku panas tahu nggak sih?"

"Kamu!" Ara mengacungkan garpu ke arah Agnes.

"Apa?!"

"Berani sekali ngomong kaya' gitu ke aku. Awas ya!"

"Apa?! Weeksss!" Agnes malah mengejek Ara dengan menjulurkan lidahnya, membuat Ara and the gang sebal.

"Siap-siap ja kamu nanti bakal kalah. Aku yakin kamu nggak punya cowok. Secara kamu itu gadis urakan dan ceplos ceplos kalau ngomong. Yang ada tuh cowok ilfill ma kamu."

"Shit!" umpat Agnes dalam hati.

Semua ini gara-gara mulut Agnes sendiri yang ember yang tanpa sengaja mencibir Ara pas lagi berduaan dengan kekasihnya. Alhasil Ara nantangin Agnes untuk nunjukkin cowoknya.

Sedang Agnes yang nggak mau harga dirinya terluka mau tak mau menerima tantangan Ara itu. Boro-boro punya pacar, gebetan ja Agnes nggak punya. Dan jika Agnes nggak bisa nunjukkin cowoknya ke Ara and the gang, maka Agnes harus bersiap menjadi pesuruh mereka selama sebulan. Tapi kalau Agnes yang menang, mereka bertiga yang akan menjadi pesuruh Agnes selama sebulan.

"Sabar, sebentar lagi juga datang."

Agnes mencoba menenangkan mereka bertiga, yang ada di dalam hatinya sendiri sedang ketar-ketir  karena rasa kalut dan khawatir.

Untuk mengurangi kekalutannya itu, kembali Agnes memesan segelas minuman kepada seorang pelayan.

"Mbak, saya pesan segelas orange juice lagi."

"Sepuluh menit lagi, siap-siap menerima kekalahanmu, Nes!"

"Iya."

"Nes, daripada kita nunggu tanpa kepastian, mending kamu telpon cowokmu itu." usul Ara.

"Shit! Ini cewek centil dapet ja ide buat mojokin aku." dumel Agnes dalam hati.

"Bentar, aku lihat dulu. Siapa tahu sudah datang."

About Love and AgeWhere stories live. Discover now