2

1K 119 25
                                    

Pagi hari

Jungkook bangun, perutnya sangat lapar. Dia keluar kamar langsung menuju dapur, suasana dorm masih lengang, dan itu disyukuri olehnya.

Ia mencari bahan yang bisa ia masak untuk membuat sarapan, menemukan setangkup roti , dan iapun mengolah bahan menjadi roti telur.

Mengambil susu pisang, Jungkook memikmati sarapannya dalam keheningan.

Ia berpikir jika ia harus menyelesaikan masalah atau apapun itu yang menyangkut Seokjin.

Dan ia tidak ingin membuat suasana canggung.

Sebentar lagi BTS akan melakukan tour World, sebelum masing-masing member melaksanakan Wamil mereka.

Seokjin lega, ia terbangun ketika menangkap suara dari dapur, dipikirnya Yoongi setelah di periksa ternyata si kocengnya Army masih tidur.

Ia menuju dapur, dugaannya benar jika kelinci kesayangan sedang menikmati sarapannya.

Seokjin membuka mulutnya disamping Jungkook, jujur Seokjin sedikit kikuk namun Jungkook menyuapinya.

"Panas?" tanya Jungkook.

"Sedikit."

"Mau hyungie masakin lagi?"

"Nggak usah hyungie, ini sudah cukup."

Akhirnya keduanya sarapan bareng.

"Jungkookie... hyungie mau bicara, tapi tidak di dorm."

"Okey setelah ini."

Menyelesaikan sarapan, lalu keduanya masuk ke kamar masing-masing untuk berganti pakaian.

Lima menit keduanya sudah di dalam mobil, tidak banyak waktu mereka harus menyelesaikan permasalahan.

TING

Sebuah pesan dari Seokjin untuk Yoongi.

"Yoongi-ah aku dan Jungkookie keluar dulu, kita ketemu di kantor."

"Oke Hyung, selesaikan dengan baik."

Yoongi keluar kamar, untuk membuatkan sarapan. Di meja sudah ada Namjoon dan Hoseok.

"Aku tidak melihat Jin hyung?" tanya Hoseok.

"Barusan dia keluar dengan Jungkookie."

"Kemana? Mengapa?" sahut Taehyung tiba-tiba dari arah belakang.

"Tidak sopan Taehyung-ah..., dan tidak perlu tahu juga," ujar Yoongi.

"Jelas harus tahu!"

Namjoon melihat kearah Taehyung dengan tatapan yang tajam, seolah mengatakan 'diam!'

^_^

Seokjin dan Jungkook sudah berada di apartemen mereka yang terletak di salah satu kawasan elite di Seoul.

Apartemen ini sengaja Seokjin beli untuk tempat istirahatnya bersama Jungkook.

Jungkook masuk terlebih dulu dan...

GLEP!

Sebuah pelukan dari belakang, pelukan hangat yang beberapa hari ini ia rindukan. Aroma strawbery bercampur aroma wood, namun ia tidak ingin goyah.

Dicobanya  melepas pelukan namun sangat erat, "Aku ingin bicara Jungkookie... aku merindukanmu..," Seokjin mengendus tengkuk Jungkook, yang memberi efek yang luar biasa...

"Kita bicara hyungie tapi lepas dulu"

"Kamu tidak rindu? Hmmm.... semarahkah itukah kamu...," bisiknya yang membuat menggelinjang tubuh Jungkook dan....

"Aaahhhh," lolos lenguhan dari bibir Jungkook dan itu membuat dia merutuki dirinya.

Seokjin membalikan tubuh sang kekasih, tatapan mereka seolah memendam rasa rindu...

Jungkook langsung memanggut bibir plum nan empuk yang sangat dirindukan, seokjin tidak menyia-siakan kesempatan itu, disambutnya ciuman.

Berawal dari kecupan lalu bersemi menjadi ciuman dan berkembang menjadi lumatan panas yang saling  bertukar saliva.

Tangan keduanya saling menyentuh, Seokjin menekan agar memperdalam ciuman keduanya, yang sepertinya sudah kehilangan nafas.

Spontan keduanya melepas pagutan meski tidak rela, saling menyentuhkan kening dengan tatapan panas dan rindu.

Jungkook dipangku Seokjin di sofa panjang  favorit mereka, waktu tidak banyak.

"JK...," panggilan khusus Seokjin yang sangat disukai Jungkook.

Jungkook merebahkan kepalanya di dada bidang milik Seokjin, tanganya memainkan kancing kemejanya, "Sayang... hyungie mau bicara."

"Bicara saja yeobo, adek dengerin kok."

"Maafkan hyungie... seharusnya sejak awal hyungie harus memberitahukan hal ini..." ada jeda 

"Dia putri salah satu kolega Appanya hyungie... malam itu keluarga kami di undang makan malam. Awalnya hyungie marah ke eomma karena menggunakan Appa agar hyungie bisa pulang."

"Semestinya malam itu juga hyungie langsung pergi dan memenuhi janji hyungie untuk dating bareng kamu, tapi ternyata eomma sudah mempersiapkan semua."

"Yang difoto itu, tidak seperti yang terlihat, hyungie tidak menyentuh sedikitpun gadis itu."

Jungkook memandangi mata Seokjin, ada kejujuran disana.

"JK... hyungie mencintaimu dan....."

Sebuah kecupan hangat dibibir Seokjin, "I believe you hyungie... I love you..."

Ciuman itu mulai memanas, namun keduanya sadar ada tugas telah menanti.

Keduanya ke kamar mandi, hanya sekedar untuk cuci muka.

Ponsel mereka tidak hentinya berdering.

Namun tidak di gubris, dua insan sudah ada di mobil milik Seokjin.

"Yeobo, nanti kalau di tanya bagaimana?"

"Serahkan sama hyungie hmmm," di kecup sekilas bibir tipis Jungkook.

Mendapat serangan mendadak, Jungkook tersipu malu.

"Jangan menggoda hyungie dengan malu-malu mu itu"

Ada kesepakatan bersama antara keduanya, saling jujur dan percaya.

Komunikasi harus lebih di perbaiki, terutama untuk Jungkook.

^_^

Sesuai hasil vote yang lebih dari 10, book ini akan dilanjutkan.

Mohon dukungannya 😘

Jangan lupa vomentnya 🥰

Terimakasih 🤗

Borahe 💜🤍🐹🐰💜🤍

PROPOSALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang