sebelas

87 6 0
                                    

Suara kencangnya musik dj ditempat itu tak mengganggu telinga haechan. Pria itu duduk sendiri di sofa pojok club. Dijemarinya terselip batang rokok yang entah sudah keberapa ia bakar.

Matanya menatap gamang meja yang sudah berserakan putung rokok dan beberapa botol bir didepannya.

Penampilannya yang kusut sangat terlihat bahwa laki laki itu sedang tidak baik baik saja. Tak jarang banyak wanita malam yang mendekati haechan, namun haechan malah mengamuk karena merasa terganggu. Akhirnya tak ada lagi wanita yang mendekati dirinya.

Pikiran haechan hanya tertuju pada satu objek yang berhasil membuatnya frustasi seperti ini. Haechan benar benar marah, bagaimana bisa ia seterpuruk ini diputuskan oleh raina.

Haechan ingin marah, tapi ia juga tidak akan bisa murka didepan gadis itu. Benar benar tak bisa membenci raina walaupun ia sudah memaksa pikiran dan hatinya untuk membenci.

Lucas menatap kearah haechan dari balik meja bartender. Ia menghela nafas merasa kasihan dengan kondisi haechan yang sangat berantakan.

Anak itu sudah dua malam menginap diclub ini. Entah apa yang sedang terjadi, namun lucas juga tak tega membiarkan haechan seperti orang setengah hidup begitu.

Tangannya mengutak utik ponsel haechan. Pria itu memang memberikan ponselnya pada lucas karena terus dibombardir dengan telpon masuk yang bahkan tidak ia lihat siapa yang menelpon.

Nomor renjun menjadi pilihan lucas, karena ia cukup dekat dengan pemuda china itu. Sambungan telpon mulai berdering beberapa saat, ketika tersambung lucas langsung melouspeker telponnya.

"Halo? Berisik banget anjir! Dimana lo!? Balik!" Teriak renjun.
"Jun ini lucas"
"Hah?"
"Ini gue lucas!" Ulangnya dengan suara keras.
"Lucas? Maksud lo? Kenapa si lucas?"
Pria jangkung itu menatap layar ponsel haechan dengan kesal.

"WOI RENJUN! INI GUE LUCAS! JEMPUT TEMEN LO INI BURUAN SEBELUM DIBAWA SUGAR MOMMY!" teriak lucas sampai wajahnya memerah, berusaha menyaingi berisiknya club.

"Heh! Jagain goblok, tungguin bentar gue mau panggil pasukan dulu"

Tut.

Lucas menghela nafas lega ketika akhirnya renjun medengar apa yang ia ucapkan.

Lalu ia mendatangi haechan yang masih dalam posisi sama sedari tadi. Lucas meletakkan ponsel pria itu diatas meja, ia menyimpuni putung putung rokok yang berserakan kedalam tong sampah.

Lucas duduk disamping haechan. Sepertinya haechan juga sudah setengah mabuk, lucas menghela nafas kasihan.

"Oi chan, balik gih. Ntar lo dijemput renjun, jangan nginep dikamar gue lagi lo. Gk kasian amat sama gue" ujar lucas yang tidak ditanggapi apa apa oleh haechan.

"Kenapa sih nih anak? Kacau banget kayaknya" gumam lucas, lalu beranjak dari duduknya untuk kembali bekerja.

Kurang lebih dua puluh menit lucas menunggu kedatangan renjun, yang akhirnya pria kecil itu menunjukkan diri diantara keramaian club malam ini.

Renjun tidak datang sendiri melainkan bersama jeno dan jaemin yang seperti orang baru bangun. Ya tidak heran sih, saat ini jam sudah menunjukkan lewat tengah malam. Renjun saja masih dengan rambutnya yang sedikit kusut.

"Mana anaknya?" Tanya renjun dengan malas.
"Tuh, udah kayak mayat hidup orangnya. Kenapa sih dia?" Tanya lucas.
"Putus cinta" ketus renjun sembari meninggalkan lucas diikuti jeno dan jaemin.

Ketiganya langsung menghampiri haechan yang setengah mabuk. Renjun membungkukkan dirinya lalu menyibak rambut didahi haechan keatas.

"Chan, sadar. Pulang buruan, mama lo panik gara gara lo ngilang" ujar renjun sembari menepuk pelan pipi laki laki itu. Namun tangan renjun langsung ditepis kasar oleh haechan sambil meracau marah.

"Ck! Gini nih ngeselinnya. Angkat ajalah udah, mau tidur gue" gerutu jaemin yang langsung merangkul sebelah lengan haechan diikuti jeno.

Haechan menolak lalu menarik tangannya keras. Namun dengan kuat jeno memukul kepala haechan membuat laki laki itu pingsan.

"Goblok jen, nanti geger otak anak orang" maki renjun agak kaget dengan apa yang dilakukan laki laki bongsor itu.

"Kelamaan. Gue mau mabar" gerutu jeno dengan wajah kesal.

Mereka pun segera membawa tubuh haechan keluar dari dalam club. Lucas yang memperhatikan sedari tadi hanya menggelengkan kepalanya.
'Bener bener temennya haechan menakutkan semua' batin lucas.



















Next?

Heart Bond- LEE HAECHAN ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant