Sleeping

2.9K 329 76
                                    

"Kamu tahu apa kesalahan kamu Park Sunghoon?" tanya seorang wanita sambil mengetuk-ngetukkan pena hitamnya diatas meja.

"Apa bu? Saya gak pernah ngelakuin kesalahan," jawab Sunghoon dengan santai.

"Saya mendapat laporan kalau kamu merisak teman sekamarmu sendiri. Benar?"

Sunghoon memutar bola matanya malas. "Jake? Si cacat itu? Kapan saya pernah gangguin dia? Gak pernah, Bu."

"Tidak usah berbohong. Tangannya lebam karena kamu sampai dia tidak bisa menulis. Apa maksud kamu ngelakuin itu?"

Sunghoon menghela nafasnya kasar lalu memasukkan sebelah tangannya kedalam saku celana dengan gaya sombongnya itu. "Bukan saya yang ngelakuin bu. Bisa aja dia jatuh kok malah nuduh saya?"

"Jake sendiri yang bilang kalau kamu yang ngelakuin itu. Masih mau bohong?"

Tangan Sunghoon terkepal seketika. Ia tidak percaya kalau ternyata Jake berani melaporkannya kepada kepala asrama, Bu Mita yang sedang menatapnya tajam sekarang. Ia terdiam untuk beberapa saat lalu berkata, "Ibu lebih percaya dia si anak baru itu daripada saya? Bisa aja dia ga suka sama saya terus bikin fitnah kayak gitu."

"Sudah tidak usah banyak alasan. Lagipula kamu memang sering merisak anak lainnya sebelum Jake masuk kesekolah ini."

Sunghoon berdecak kecil. 

"Besok saya panggil orang tua kamu kesini." lanjut Bu Mita dengan tegas.

Kedua mata Sunghoon melebar mendengar itu. "Kok panggil orang tua saya sih bu? Saya ga pernah gangguin dia apalagi sampe buat tangannya lebam." 

Bu Mita pun beranjak dari bangkunya sambil membawa beberapa berkas ditangannya lalu berkata, "Skor kamu saya kurangi 100." Setelah mengatakan itu, Bu Mita keluar dari ruangannya meninggalkan Sunghoon yang masih tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

"BANGSAT!" Sunghoon menendang angin dengan kuat, kedua tangannya sudah terkepal dari tadi seakan siap untuk memukul siapapun yang lewat dihadapannya saat ini. Rahangnya juga sudah mengeras. Kedua matanya saat ini sudah memancarkan api yang membara, "Si cacat itu udah mulai berani ternyata."

***

Tubuh Jake setengah gemetaran mendengar suara pintu gudang itu ditutup oleh Jay. Kepalanya terus menunduk, tak berani menatap Sunghoon sambil meremas buku tulisnya. 

Sunghoon menoyor kepala Jake beberapa kali sembari berkata, "Ngaku ga lo anjing?! Gausah boong lo! Lo yang ngelaporin gua ke Bu Mita!"

Jake memundurkan langkahnya saat Sunghoon berjalan menghampirinya. Ia mengulum bibirnya karena merasa sangat takut sekarang. Jake berani bersumpah ia tidak pernah melaporkan tindakan Sunghoon kepada siapa pun. Sunghoon pun mendorong tubuh Jake hingga terjatuh dan punggungnya terbentur oleh sebuah meja.

Melihat Jake yang masih menundukkan kepalanya, Sunghoon mencengkram wajahnya dan menatapnya tajam. "Emang gua pernah gangguin lo hah? Lo ngefitnah gua anjing? Berani banget lo jadi orang!"

Jake tidak mengerti fitnah apa yang Sunghoon maksud. Ia sama sekali tidak paham semua yang dikatakan oleh pria itu.

Sunghoon melepaskan cengkramannya lalu memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya, menatap Jake yang sedang duduk dilantai dihadapannya saat ini. Ia pun merampas buku yang sedang digenggam erat oleh Jake lalu merobek semua lembar putih didalamnya.

Jake yang melihat itu pun panik dan langsung menghampiri Sunghoon namun dengan cepat pula Jay dan Riki menahannya. Jake menatap nanar semua robekan kertas itu dilantai. Padahal itu adalah buku yang terakhir kali dibeli oleh ayahnya sebelum ayahnya pergi entah kemana. Sementara, Sunghoon hanya tertawa keras sambil merobek buku itu begitu juga dengan kedua teman akrabnya.

I WISH I COULD HEAR || SungJakeWhere stories live. Discover now