Fallen

TIGA BELAS

Di tahun 1990, Aditya Soetedja dan Anne Janssen adalah salah satu pasangan suami-istri yang paling disegani di negeri ini. Aditya yang sukses mengambil kedudukan tertinggi di perusahaan kilang minyak milik ayahnya, menandakan dirinya menjadi salah satu pemimpin perusahaan kilang minyak termuda di Indonesia. Sementara istrinya, Anne, adalah seorang perempuan keturunan campuran Palembang-Portugis yang berprofesi sebagai seorang model sebelum menikah dengan Aditya.

Kehidupan Aditya dan Anne bagaikan kisah di negeri dongeng. Mereka selalu terlihat akur dan saling mencintai. Senyum selalu merekah di wajah keduanya, dengan tangan saling merangkul mesra satu sama lain tiap media mewawancarai mereka. Tidak pernah ada berita miring menerpa rumah tangga mereka, menjadikan Aditya dan Anne juga sebagai salah satu pasangan idaman seantero negeri. Keluarga kecil mereka pun semakin terasa sempurna saat Anne melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Michel Soetedja. Hasil perkawinan silang Jawa dengan Palembang-Belanda membuat Michel lahir rupawan bak pangeran; garis rahang keras, mata bulat dengan manik coklat kebiruan serta rambut lurus hitam legam dengan kulit kuning langsat.

Namun, memang tidak akan ada yang sempurna di muka bumi ini—begitu juga dengan kehidupan keluarga Aditya dan Anne. Kesibukan Aditya akan pekerjaannya membuat Anne merasa bosan karena tidak ada yang memperhatikannya, sehingga ia mulai bermain api dengan menjalin hubungan terlarang dengan Prasetya, supir pribadinya. Di belakang Aditya, Anne memacari Prasetya, memberikan cinta dan perhatian yang cukup jarang bisa ia berikan pada Aditya karena absensi lelaki itu di rumah mereka.

"Anne, tolong berhenti. Saya tidak bisa jatuh cinta dengan kamu, Anne. Kamu milik lelaki lain."

Saat itu Prasetya menolak, meminta Anne untuk tidak melangkahi garis batas yang sangat jelas tergambar di antara mereka. Namun sayang, Anne enggan mengabulkan permintaan Prasetya. Bagi Anne, Prasetya adalah lelaki yang dapat melengkapi kekosongan yang tak mampu Aditya penuhi. Dan seiring berjalannya waktu, akhirnya hati Prasetya luluh akan Anne. Ia menjadi egois. Dengan kasih sayang yang ia dapatkan dari Anne, ia mau memiliki Anne seutuhnya.

"Anne, ayo kita pergi dari sini. Kita hidup sama-sama di kota lain. Kamu terlihat lebih bahagia ketika bersama saya, Anne."

Pertahanan diri Anne sempat goyah saat Prasetya memintanya untuk hidup bersama. Tapi kehadiran Michel dan juga perlakuan manis Aditya yang ia dapatkan setiap suaminya kembali ke rumah, mengokohkan kembali pertahanan diri Anne, membuat Prasetya tidak dapat berbuat apa-apa selain menerima diri menjadi yang kedua.

Prasetya berlapang dada, berbesar hati menjadi tempat singgah kala Anne membutuhkan rumah. Ketika perempuan itu haus akan afeksi yang tidak bisa diberikan Aditya lantaran suaminya itu terlalu sering berpergian keluar kota.

"Pras, janji untuk nggak pernah ninggalin saya, ya?" pinta Anne di satu malam yang mereka habiskan bersama di pinggir ibukota. Hari itu Anne menitipkan Michel pada adik iparnya, dengan alasan ia harus mengikuti kegiatan camping yang diadakan oleh klub camping yang sama sekali tak pernah ada. Semua itu hanya bualan Anne semata agar ia bisa menghabiskan waktu bersama Prasetya.

"Harusnya yang ngomong kayak gitu saya, Anne. Jangan pernah tinggalkan saya, apapun yang terjadi."

Anne mengangguk, kemudian ia mengeratkan rangkulan tubuhnya dengan Prasetya dan menautkan bibirnya dengan milik lelaki itu. Kedua tangan mungilnya menelusup di balik kemeja biru tua polos yang dikenakan Prasetya, mengelus lembut punggung lelaki muda itu. Anne menjadi tamak, meminta atensi penuh dari Prasetya untuk menjadikannya ratu malam itu.

Prasetya mengabulkan permintaan Anne. Ia tekuk lutut tak berdaya memenuhi semua apa yang diinginkan perempuan itu—kepuasaan batin dan jasmani. Pemenuhan hasrat untuk saling mencinta layaknya sepasang suami istri. Ia pun tersenyum lebar kala Prasetya tak berhenti menatap netranya dalam-dalam.