Part 42 - Us! (END)

617 56 9
                                    

Day 4 in Bali

Malam ini adalah malam terakhir mereka berada di Bali. Haris dan Riki mengusulkan untuk stay aja di villa barbeque-an.

"Sayang nanti kamu sama Selina yang bikin bumbunya ya biar aku sama Gavin yang belanja bahan-bahannya," ujar Riki yang membagi tugas pada teman-temannya.

"Wilona sama Mikaela tusukin daging sama sosis."

"Haris sama Zidane siapin bakarannya sekalian bakarin."

"Kenapa gue juga yang bakarin??" Protes Haris.

"Terus lo maunya apa? Makan doang??" Ujar Riki.

"Mending gue yang beli bahannya dah, males banget kalo suruh manggangin panas mana pegel diri mulu."

"Yaudah tukeran sama Gavin dah." -Riki

"Anjir kok jadi gue yang dikorbanin, gak bisa gue beli bahan aja." Gavin pun juga gak mau tukeran sama Haris.

"Yaudah elo aja Rik kalo gak yang tukeran sama Haris," ujar Zidane.

"Bukannya gak mau masalahnya gue gak bisa percaya sama nih dua orang kalo disuruh belanja ginian pasti ada aja yang kurang." -Riki

"Yaudah gue aja yang manggang." Tanpa diduga Mikaela menawarkan diri untuk bertukar tugas dengan Haris.

"Nah gitu dong, Mik. Kalo gini kan sama pasangan masing-masing." Haris menaik turunkan alisnya.

"Pasangan pala lo! Gue sebagai yang paling dewasa dan bijak di sini ngalah aja daripada berisik." -Mikaela

"Halah bilang aja lo mau berduaan sama Zidane," sahut Wilona yang membuat ke-6 temannya bersorak menggoda Mika dan Zidane.

"Tuh kan gue udah berbuat baik malah digituin, yaudah lah gak jadi." Mikaela pun ngambek.

"Eh apaan sih guys jangan ledekin Mikaela dong dia kan udah berbaik hati mau bertukar tugas sama gue." Haris berusaha membela Mika biar anaknya gak ngambek dan gak merubah pikirannya untuk bertukar tugas.

"Halah Mika mah cuma salting aja itu. Zidane aja biasa aja kok, Mik." -Selina

Zidane hanya tertawa menanggapi tingkah teman-temannya. Ia sama sekali tidak merasa terganggu terus menerus digoda oleh mereka, malah Zidane sangat menikmati(?)

Gak tau deh kalo Mika, mungkin aja anak itu gak nyaman digoda kayak gitu, terlihat dari ekspresinya yang kurang nyaman.

"Kalo gitu gue sama Gavin beli bahannya dulu, ada yang mau nitip yang lain gak?" -Riki

"Sayang, jangan lupa beli coca cora yang seliter 3 botol!!" Ujar Bella mengingatkan.

"Campur aja gak sih sama sfrite & vanta biar bervariasi," usul Gavin.

"Yaudah terserah lo aja deh yang penting jangan lupa beli minumannya." -Bella

"Oke deh, yang lain pada gak mau nitip?"

"Nitip charm yang cooling fresh deh buat stock," ujar Wilona.

"Hah makanan apaan tuh?" Ujar Riki dan Gavin bersamaan.

"Itu pembalut bodoh bukan makanan!!" -Wilona

"Gila lo masa kita disuruh beli gituan," protes Gavin.

"Emang kenapa sih, lo kan cuma suruh beli doang bukan suruh make." -Haris

"Ya tetep aja gue malu." -Gavin

Haris menggeleng-gelengkan kepalanya, "Ckckckck laki macam apa lo disuruh beli pembalut aja malu, lo gak salah Sel punya cowo modelan gini?? Kalo suatu saat Selina minta tolong beliin pembalut juga, lo gak mau gitu???"

Hi, Stranger! • 04L ✓Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum