•09•

147 52 10
                                    

Like sebelum membaca!

بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ

❣Happy Reading❣

"Mah,papah tadi ketemu Aditya sama anaknya."ucap seorang laki laki paruh baya yang baru saja datang dan langsung duduk dikursi yang ada di meja makan.

Sang istri menghampiri sambil tersenyum."Papah ketemu sama Aditya kok gak ajak mamah sih,"ucap sang istri.

"Nanti kita atur lagi pertemuannya,sekalian bahas tentang rencana anak kita."jelas sang suami.

"Anak itu kemana mah,keluyuran lagi gak jelas,ugal ugalan lagi dijalanan?"tanya laki laki itu kepada istrinya.

"Pah,dia ada nama pah Zeandra anak kita"ucap sang istri.

Laki laki itu pun membuang napasnya asal."Iya mah,dia anak kita,tapi papah capek dengan sikapnya,yang sukanya bikin malu keluyuran gak jelas dijalanan"tegas laki laki itu.

Ya mereka berdua adalah orang tua dari seorang Zeandra Langit Adiswara.Papahnya Arya Adiswara adalah seorang CEO perusahaan terbesar,dan ibunya Sinta adalah seorang pemilik butik terkenal.Namun ayahnya Langit sedikit kesal dengan prilaku anaknya yang sangat susah diatur,ia bahkan sudah angkat tangan dengan kelakuan anaknya itu.Tapi sang ibu Sinta sangat terbalik,ia begitu memanjakan Langit hal itu pun membuat pak Arya begitu kecewa dengan sikap yang diambil oleh sang istri.

"Mamah jangan terlalu memanjakan Langit mah,kita harus sedikit tegas biar anak itu tidak terus terusan bikin malu papah dengan kelakuannya!"ucap pak Arya dengan nada yang tegas.

"Tapi pah-"

"Cukup mah!"pekik pak Arya dengan keras dan membuat Sinta bungkam seketika.

*****


Disinilah Langit dan teman temannya sekarang dibasecamp mereka,sedari pulang mereka memang mereka disini,tempat ini jauh dari permukiman warga,dan tempat ini hanya bising dengan bunyi dari rel kereta saja.Hal itu meyebabkan Langit dan teman temannya menjadikan tempat ini sebagai basecampnya.Langit menetapkan dirinya disini karena ia ingin menenangkan pikirannya karena ulah gadis itu.

"Shitt sialan!gadis itu bikin gue gila!"batinnya.

"Bos bokap lo telpon gue"ucap Navin dengan rupa wajah seperti orang ketakutan setelah melihat siapa orang yang menelpon dirinya.

Langit pun menghampiri temannya dengan rokok yang berada dijarinya."Ck!jangan lo angkat"

Navin pun menganggukkan dan kembali kepada aktivitasnya yang sedang bermain catur bersama Bagas.Namun bukannya berhenti,handphone nya malah berdering kembali.

"Bos bokap lo nelpon lagi nih,gue takut njir kan pak Arya kalo ngamuk nyeremin kek anaknya!"celetuk Navin tiba tiba dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Langit.

"Matiin aja telponnya bego!"ucap Bagas yang kini buka suara sambil terus melanjutkan permainannya bermain catur.

"Lo gak tau poisis gue gas!"ucap Navin dengan nada yang sedikit tinggi.

"Heh anj*ng!bisa diem gak sih,gue lagi ngegame nih ganggu!"ucap Rayn yang sedari tadi diam kini bersuara karena muak dengan ocehan dua sahabatnya itu.

Langit pun mengambil ponsel Navin dan langsung mengangkat telpon dari ayahnya itu.

Hmm

Pulang sekarang,atau papah
sita semua aset
kamu termasuk motor kamu itu!

SENDALA(ON GOING)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora