Galeri Amber (4)

5 0 0
                                    

EMPAT

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~▪︎~▪︎~🎨🎨🎨~▪︎~▪︎~

Amber melempar tas sekolahnya dengan sembarang di atas kasur. Bahunya terasa seakan mau patah karena terlalu banyak membawa buku di dalam tas sekolahnya. Kenyataannya Ia tidak terlalu memahami isi dari buku-buku sekolah yang membludak itu.

Amber melakukan sedikit peregangan pada otot-otot bahunya, ia melakukannya selama 3 menit. Setelah itu ia berjongkok di samping tempat tidur, lalu mengambil sebuah kotak persegi empat yang ia letakkan di bawah kolong tempat tidurnya.

Kotak persegitu itu berukuran kurang lebih 30 x 50cm. Sudah sedikit berdebu karena selama sebulan ini Amber tidak menyentuhnya. Ia harus focus belajar untuk mengikuti ujian kenaikan kelas saat itu. Walau pada akhirnya nilai ujian Amber tidak berubah banyak. Tapi Amber cukup lega karena penderitaannya sudah berlalu, walau sesaat.

Amber mengeluar selembar tisu basah yang memang sebelumnya sudah ia ambil dari dalam tasnya. Ia duduk di atas lantai kamar yang dingin tanpa mengganti seragam sekolahnya terlebih dahulu. Tangan Amber mengelap debu yang menempel pada tutup kotak, setelah itu berganti mengelap setiap sisinya.

Amber tersenyum puas saat kotak itu sudah kembali terlihat bersih. "Maaf ya kalian aku kacangin sebulan ini," ucapnya pada benda mati itu.

Tutup dari kotak itu di buka, dan memperlihatkan banyak sekali kuas-kuas lukis dengan beragam jenis, beserta peralatan melukis lainnya. Amber mengambil beberapa kuas dengan bentuk yang berbeda-beda, juga beberapa tinta cat akrilik secukupnya.

 Amber mengambil beberapa kuas dengan bentuk yang berbeda-beda, juga beberapa tinta cat akrilik secukupnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Amber menoleh pada sudut di ruang kamarnya. Di sana terdapat sebuah Standing Mirror yang diselimuti oleh kain putih. Cermin itu diletakan tepat di samping jendela kamarnya yang berhadapan langsung dengan jendela kamar Bintang.

Terdapat noda-noda cat berbentuk abstrak yang mengotori kain putih itu. Amber berjalan mendekat dengan peralatan lukis yang sudah ia persiapkan sebelumnya.

Ketika ia sudah berdiri tepat di depan cermin itu, Amber menarik ujung kain penutupnya hingga merosot dan terjatuh ke lantai.

Kini mata Amber dapat menangkap pantulan dirinya di sana. Pantulan dirinya yang tidak berdiri sendiri di dalamnya.

Amber meletakkan barang-barangnya di atas lantai, kemudian kembali berdiri sembari mengikat rambutnya yang tidak terlalu panjang. Matanya memperhatikan cermin itu, dari atas sampai kebawah tidak membiarkan seinci pun terlewat dari pandangannya. Mencari kekurangan-kekurangan yang harus ia perbaiki di dalam lukisan yang belum terselesaikan.

Cermin yang mengantikan kanvas. Itu lah yang menjadi nasip dari sang cermin. Amber menyebutkan ' Cermin yang kesepian'

Amber segera mengambil palet dan kuasnya, kemudian menuangkan cat berwarna coklat dan kuning gading di atas palet.

Galeri AmberWhere stories live. Discover now