Chapter 2: Hebat, Dia Tidak Lagi Alergi!

182 34 0
                                    

Tepukan bahu dari Su Nuo menyadarkan pikiran Zhao Tangtang kembali. Dia menatap kearah Ger yang energik di depannya. "Hei, kamu melamun lagi!"

Zhao Tangtang malu dan meminta maaf, Su Nuo menggelengkan kepalanya dan menyerahkan udang lobster yang sangat besar. Ini mungkin sekitar 3-4 kg. Capit udang itu bahkan terlihat sangat gelap dan keras.

"Ini untukmu! Ayah besarku mendapatkan banyak udang besar ini pagi ini ketika dia kembali. Ayah kecilku mengatakan bahwa kamu mungkin butuh banyak daging, jadi dia memberikan ini padamu." Su Nuo berkata dengan penuh semangat.

Zhao Tangtang tercengang, dia alergi makanan laut, selama kebangkitannya, dia hanya makan bubur nasi dengan sayuran sesuai kata dokter, dua hari istirahat dia akhirnya mengembalikan energi tubuhnya sehingga dia mencuci selimutnya yang sudah berbau jamur.

Namun Zhao Tangtang masih kagum dengan udang besarnya, "Ini sangat besar, Ayah besarmu sangat hebat!"

Su Nuo menggosok hidungnya dan berkata dengan bangga, "Ayah Besarku sangat hebat. Ada dua yang besar di rumah, tapi Ayah besar berkata bahwa dia akan menjualnya dan menukarnya dengan beberapa koin tembaga."

"Udang yang sangat besar ini, berapa koin tembaga yang bisa di tukar?"

Su Nuo dengan bangga membuka satu telapak tangannya. "Ini bisa di tukar dengan 5 koin tembaga!"

Zhao Tangtang, "Huh? Murah sekali!!"

Su Nuo berkata, "Ini sudah mahal! Biasanya hanya berharga 1-2 koin tembaga saja."

Zhao Tangtang, "......." Sial, lobster besar ini bahkan tidak seharga satu kubis!!!

Su Nuo menyerahkan udang besar dan berkata, "Hati-hati ketika memegangnya. Jika capit ini menjepitmu, tanganmu akan putus! Itulah kenapa Ayah besarku memberinya benang halus agar dia dia menjepit."

Zhao Tangtang menganggukkan kepalanya. "Terima kasih banyak!"

Su Nuo melambaikan tangannya dan berbalik, dia tidak menyangka bahwa dia akan bertemu dengan mantan kekasih masa kecilnya. Pria itu tampan dan di anggap paling tampan di desa nelayan.

Ketika Su Nuo melihatnya, dia mendengus dengan dingin dan berbalik pergi. Zhao Tangtang melihat ini semua dan merasa jijik dengan pria di depannya. Pria yang tidak tahu malu! Zhao Tangtang juga meninggalkan jalan berpapan dan masuk ke dalam rumahnya.

Ketika dia membuka pintu, dia mendengar suara lembut dari dalam, "Tangtang, kamu sudah kembali?"

"Ayah kecil, aku baru saja selesai menjemur selimut. Hari ini cuaca sangat baik, aku pikir selimut akan kering dalam sehari." Zhao Tangtang berkata dengan nada lembut. Ayah kecil ini sebenarnya orang tua penuh kasih. Setelah melahirkan Zhao Tangtang. Dia memiliki kesehatan buruk sehingga dia tidak melahirkan lagi.

Setelah dua hari tingga bersama Ayah kecil, Zhao Tangtang merasakan kasih sayang Ayah kecil ini padanya, jadi dia secara tidak sadar juga menyayangi Ayah kecilnya. Dia membutuhan usaha untuk menghasilkan uang agar Ayah kecilnya bisa memperbaiki kesehatannya.

Ayah kecil Zhao Tangtang melirik kearah putranya yang lebih bersemangat di bandingkan dengan sebelumnya. Ketika dia melihat benda merah gelap di tangan Zhao Tangtang, dia bertanya, "Tangtang, di mana kamu mendapatkan udang itu? Itu sangat besar!"

Zhao Tangtang menjawab, "Ayah, Su Nuo yang memberikannya padaku. Dia berkata, Ayah besarnya kembali pagi ini dan mendapatkan banyak udang besar. Dia memberikan satu untuk kita."

Ayah kecil Zhao Tangtang berkata, Lan Fei, dia juga berasal dari desa nelayan, hanya saja sekarang kedua orang tua Lan Fei sudah meninggal, Saudara dan adiknya juga sudah menikah jadi mereka terkadang tidak melihat satu sama lain.

Di tambah sejak kecelakaan suaminya Lan Fei, kedua anggota keluarganya bahkan sama sekali tidak merasa kasihan. Mereka hampir berpura-pura tidak mengenal satu sama lain. Lan Fei hanya bisa menerima nasibnya, namun sejak Zhao Tangtang bangun, dia merasa bahwa Zhao Tangtang jauh lebih kuat dan aktif dari sebelumnya.

Ayah kecil Lan itu ingin mengambil udang dan berkata, "Ayah kecil akan memasak ini, jadi kamu istirahat dulu!"

Bagaimana mungkin Zhao Tangtang akan membiarkan Ayah kecilnya yang dalam kesehatan buruk memasak untuknya. Zhao Tangtang menolak dengan tegas, "Ayah kecil, aku akan melakukannya. Ayah kecil, kamu tidak merasa nyaman akhir-akhir ini, ada baiknya kamu istirahat terlebih dulu, setelah udang ini matang. Aku akan memanggil Ayah kecil untuk makan bersamaku!"

Lan Fei menganggukkan kepalanya, dia merasa agak pusing, jadi dia mengikuti saran anaknya. Zhao Tangtang melihat kearah udang dan menyipitkan matanya. 'Dewa! Semoga tubuh ini tidak alergi juga, tolong kasihani aku!'

Zhao Tangtang mulai menyalakan api dengan susah payah, dia orang modern yang terbiasa dengan serba instan. Sekarang dia harus menggunakan batu api dan membenturkan keduanya sehingga menyalakan kembang api kecil.

Setelah api hidup, Zhao Tangtang mulai memasukkan air ke dalam kuali besar. Dia selesai mencuci lobster dan memasukkannya ke dalam air dan merebusnya. Air udang mendidih, warna lobster yang awalnya gelap sekarang berubah menjadi kemerahan.

Zhao Tangtang membuang buih-buih udang dan membalikkan lobster besar itu dan memastikan bahwa itu akan matang. Setelah matang, Zhao Tangtang mengangkat lobster panas itu dan memasukkannya ke dalam air dan memastikan bahwa itu menjadi dingin.

Dia mengangkat lobster dingin dan memisahkan antara kepala dan tubuh bagian bawahnya. Zhao Tangtang mengambil sedikit bagian lobster dan memejamkan matanya, jika dia mati, dia berharap di kehidupannya yang berikutnya, dia tidak di lahirkan di desa laut atau desa nelayan.

Zhao Tangtang mengigit daging kecil dan mengunyahnya beberapa kali lalu menelannya. Zhao Tangtang terus berdoa dan berdoa, ketika dia membuka matanya, dia menemukan bahwa dia sama sekali tidak memiliki efek yang fatal terhadap makanan laut.

Mata Zhao Tangtang berbinar dengan sedikit harapan, mungkinkah... mungkin dia tidak alergi lagi!!!

Zhao Tangtang mengambil potongan kecil lagi dan mengigitnya, mencoba mengunyah daging tanpa rasa itu. Mungkin menurut orang lain ini amis dan bau, namun untuk pertama kalinya Zhao Tangtang menikmati makanan laut.

Zhao Tangtang ingin menangis dan berterima kasih pada dewa, dewa adalah orang yang baik.

Zhao Tangtang bersemangat, dia melihat apa yang ada di dapurnya, namun sangat di sayangkan bahwa dia tidak memiliki apapun kecuali garam.

Zhao Tangtang hanya mendesar, "Sayang sekali, pesta kelahiran kembali dan tidak alergi terhadap makanan laut harus di tunda."

Zhao Tangtang memikirka kaldu udang, dia melirik dan tiba-tiba ide makanan baru muncul. Sup udang lobster!!

Zhao Tangtang melihat semua dapur dan hanya menemukan udang kering dan ikan asin kering, dia mencoba satu persatu dan memastikan bahwa keasinannya pas. Namun keduanya sama sekali tidak memiliki rasa asin di dunia modern, ini bisa di anggap sangat tawar.

Zhao Tangtang mengoseng kedua bahan itu di kuali bersih dan kering. Menambahkan bumbu yang dia kenal dan menciptakan aroma yang harum. Beberapa orang lewat mengerutu, siapa yang memasak dengan aroma enak ini.

Ini membuat mereka lapar!!!

Baca versi lengkap di web Baca Novel BL(≧▽≦)

Fulangnya Seorang NelayanWhere stories live. Discover now