4. Crush

205 40 40
                                    

Haii.. apa kabar kalian?
Banyak yg blg ke aku kalo aku up ga ada notif ya?
Aku juga ga paham kenapa, mungkin wattpad sedang eror atau bagaimana.
Tapiii.. untuk selanjutnya kalo aku up, aku pasti umumkan di announcement yaa..
Untuk itu, kalian bileh follow aku biar ga ketinggalan announcement aku..

Happy Reading..
Boleh minta tolong drop kritik sarannya untuk Fated?

.

.

.

Mentari telah bergulir ke sisi Barat, menandakan hari telah beranjak petang. Sore hari yang hangat tengah menyelimuti seorang pria yang baru saja tiba di apartemennya.

Yoongi terpaksa izin kuliah hari ini, sebab ia baru saja tiba di apartemennya siang tadi, sesudah ia memastikan Sang Ibu telah kembali ke rumah setelah menjalani perawatannya di rumah sakit. Sejujurnya, ia ingin terus berada di samping Ibunya, namun kewajibannya di Seoul tidak bisa ia tinggalkan. 

Dengan meminjam uang kepada Bibi Kim, Yoongi kembali ke Seoul guna melanjutkan kewajibannya. Lagi dan lagi ia merepotkan Bibinya itu

Setibanya Yoongi di apartemen, ia bergegas mandi untuk membersihkan diri sekaligus menyegarkan pikirannya. Yoongi memegangi perutnya, sepertinya ia merasa lapar. Terakhir dirinya memakan masakkannya Bibi Kim saat sarapan tadi, dan saat ini sudah pukul empat sore, pantas saja perutnya mulai keroncongan.

Yoongi melempar handuknya asal, ia bergegas ke pantry untuk sekedar mengisi perutnya yang lapar, dan dia hanya menemukan ramyeon di sana. Ia teringat jika dirinya belum ada uang untuk berbelanja kebutuhan bulanannya. Mau tidak mau, ia terpaksa memakan ramyeon instan lagi. Kehidupan Yoongi di Seoul memang seperti ini, makanan instan dan makanan kadaluarsa telah menjadi konsumsinya sehari-hari.

Asap mengepul dan harumnya ramyeon instan yang baru saja matang membuat perut Yoongi semakin meronta-ronta. Yoongi menikmati makan sorenya dengan kesendirian. Menikmati makanan yang jauh dari kata mewah, namun mampu memenuhi rongga perutnya yang tengah kelaparan. 

Yoongi makan sembari tangannya tak berhenti memaikan ponselnya. Ia tengah membuka-buka info dari grup chat club basketnya di kampus. Akan diadakan turnamen basket akhir bulan nanti dan Yoongi sebagai pemain aktif di minta untuk mengikuti turnamen tersebut.

Yoongi tidak masalah, anggap saja ini dedikasi terakhirnya pada kampus sebelum ia menjalani serangkaian ujian kelulusan. Selain itu, jika kali ini ia dan team memenangkan pertandingan, akan ada hadiah uang untuk mereka. Yoongi berpikir, jika ia bisa menang maka uangnya bisa ia gunakan untuk membeli obat bagi Sang Ibu.

Saat Yoongi tengah asik menikmati makanannya dan memainkan ponselnya, tiba-tiba sebuah panggilan masuk muncul di layar ponselnya. Ia tersenyum sembari menempelkan benda pipih tersebut ke salah satu telinganya.

"Ne, Ra-ya, ada apa?"

"Oppa, kenapa tidak masuk hari ini? Kau masih di Daegu, ya?"

"Aku baru saja tiba di apartemen ku siang tadi. Wae?"

"Kalau begitu, bolehkan aku berkunjung, Oppa?"

"Untuk apa?"

"Ya mengunjungi mu, Apalagi? Ah iya, Sekalian aku akan memberitahu mu materi kuliah hari ini"

"Memangnya kau tahu tempat tinggal ku, eoh?"

"Makanya kau beri tahu aku, Oppa!"

FATED || MYGWhere stories live. Discover now