Bagian #6

23.8K 751 2
                                    

   "Besok saya mau keluar kota." Kata Genta memberi tau Sheena.

"Berapa lama?" Tanyanya, perasaan lelaki itu sangat sering sekali ke luar kota.

"Satu Minggu." Balasnya.

"Bukannya baru dua Minggu yang lalu ya,ke luar kota?" Tanyanya.

"Ya karena kerjaan saya banyak makanya bolak balik." ketusnya.

"Bukannya kamu udah janji mau ngajak Devan ke pantai lusa nanti?" Tanyanya.kemarin lelaki itu berjanji akan Mengajak putranya ke pantai.

"Sama kamu kan bisa,gak harus sama saya terus.apa gunanya kamu disini sebagai mamanya hah?" Bentaknya.

"Tapi yang janji itu kamu mas, harusnya kamu bisa tepati janji itu." Ujarnya.ini bukan kali pertama lelaki itu mengingkari janjinya.

"Gausah banyak ngatur,urus saja Devan dengan benar." Ujarnya yang langsung berbaring diatas ranjang dan tidur duluan.

Sheena menghela nafasnya pelan,lalu berjalan mengambil koper milik suaminya itu untuk Menyiapkan perlengkapan suaminya itu.

__

"Gak di habiskan?" Tanyanya saat lelaki itu tidak menghabiskan sarapannya.

"Saya harus segera pergi." Jawabnya seraya mengambil jaket dan handphonenya.

Diwaktu yang sama Devan berlari kearah papanya itu dengan khas bangun tidurnya.

"Papa mau kemana?" Tanya anak itu yang kini sudah ada dihadapan papanya itu.

Genta berjongkok dan mengelus kepala sang anak, "papa mau keluar kota dulu,ada kerjaan yang harus papa bereskan dulu." Ujarnya.

"Aku ikut."

"Papa mau kerja,bukan liburan.kamu sama mama aja ya dirumah." Balasnya.

Devan cemberut,ia tau jika papanya kerja dengan membawa koper,itu artinya akan lebih dari sehari.

"Telus ke pantai nya gak jadi?" Tanyanya.

Genta terdiam. "Nanti ke pantai bareng papanya kapan kapan ya,kalo besok sama mama aja dulu."

"Gak mau,halus sama papa juga." Ujarnya.

"Papa gak bisa, tolong kamu ngerti itu."

"Papa jahat."ujarnya yang langsung pergi ke kamarnya dengan tangisnya itu.

Genta berdiri seraya menghela nafasnya.

"Harusnya mas gausah berjanji kalo pada akhirnya hanya mengingkari.liat betapa kecewanya Devan." Ujarnya.ia bisa melihat raut kekecewaan dari wajah sang anak.

"Diam!" Bentaknya. "Gausah banyak komentar,dan urus saja anak saya dengan benar," lanjutnya.

Sheena terdiam seraya mencerna setiap kata kata yang keluar dari mulut suaminya itu.dari ucapannya itu seolah mengatakan jika dirinya hanyalah seorang pengasuh dari anaknya.

Sheena berjalan mengikuti suaminya itu kedepan.

"Jagain Devan dengan benar." Ujarnya.

"Tanpa kamu suruh juga aku pasti jagain Devan."

"Saya pergi, assalamualaikum."

Sheena mencium punggung tangan suaminya itu, "wa'alaikumsalam."

Setelah lelaki itu pergi dari sana,Sheena langsung masuk kedalam dan berjalan kearah kamar putranya itu.

Disana ia melihat putranya yang sedang menangis di kasurnya itu.Sheena menghela nafasnya lalu berjalan kearah anaknya itu.

Ia memeluk anaknya itu, mencoba menenangkan anaknya itu.

"Papa jahat,ma hiks. Papa gak sayang sama aku"

"Enggak sayang,papa itu sayang sama kamu." Ujarnya.

"Papa udah bohong, katanya mau ngajak ke pantai tapi papa malah pelgi hiks.. "

"Dengar,papa itu sayang banget sama kamu.papa kerja juga buat kamu kan?" Tanyanya yang langsung diangguki oleh anaknya itu.

Sheena tersenyum, " jadi gapapa ya ke pantai nya sama mama aja?sama papanya kapan kapan."

"Iya mama."

"Udah dong jangan nangis,masa anak gantengnya mama nangis." Ujarnya seraya menghapus air mata anaknya itu.

"Mandi dulu ya."

"Iya mama." Ujarnya yang langsung berjalan ke arah kamar mandi duluan.

Devan tidak banyak bertingkah saat di mandikan,anak itu sangat anteng.bahkan saat di pakaikan baju pun anak itu tidak lari lari seperti biasanya.

"Kenapa?" Tanyanya saat sang anak menatapnya begitu lama.

"Makasih udah mau jadi mamanya evan,evan sayang mama." Ujarnya seraya memeluk mamanya itu.

Sheena tersenyum. "Mama juga sayang sama kamu." Devan melepaskan pelukannya.

"Janji, jangan pelgi.evan ndak mau kehilangan mama." Ujarnya.

Sheena terdiam,ia memang pernah ingin menyerah dan pergi dari kehidupan mereka,tapi ia tidak bisa meninggalkan anak sebaik devan, membawanya pun rasanya tidak mungkin, mengingat dirinya yang hanya mama sambung.

"Mama janji gak akan ninggalin Devan,mama akan selalu ada disini sama kamu." Ujarnya.
























     
   

GENNA Where stories live. Discover now