Bagian#44

14.9K 414 7
                                    

    "Akhirnya kamu beneran datang juga." Kata perempuan itu yang tersenyum senang saat melihat kehadiran Genta di kaffe tempat mereka janjian.

Genta terpaksa datang menemuinya demi keluarganya yang selama hampir dua bulan ini di ganggu Oleh wanita itu.

Ia tidak datang sendiri, melainkan dengan sekretarisnya yang berdiam tak jauh dari tempatnya saat ini.ia sengaja mengajaknya jika terjadi sesuatu setidaknya ada yang membantunya.

"Saya minta berhenti ganggu keluarga saya dengan rencana murahanmu." Ujarnya to the point.

Raya yang mendengar itu mendengus kesal.ternyata Genta datang untuk membahas itu.

"Ngomong apasi kamu,aku gak ngelakuin apa apa ko." Elaknya.

Gente tersenyum sinis kearah perempuan yang pernah ia cintai dulu. " Sangat mudah untuk saya menemukan pelaku yang sering meneror keluarga saya selama ini.dan kalo kamu masih berani melakukan itu,saya pastikan kamu akan mendekam di penjara." Ujarnya. Selama ini keluarganya yang tak lain adalah anak dan istrinya selalu mendapatkan teror misterius yang dikirim seseorang,bahkan Aliza juga sempat diculik oleh orang yang sama yaitu Raya.

Mendadak Raya diam seribu bahasa juga panik jika lelaki itu benar benar melaporkannya.

"Aku lakuin itu juga karena kamu Genta,aku ingin kamu balik lagi sama aku dan tinggalin orang baru itu." Katanya dengan tidak tau malunya.bahkan sepertinya perempuan itu tidak ada rasa bersalah sama sekali usai melakukan kejahatan.

"Terus kamu pikir setelah kamu lakuin ini saya mau kembali sama kamu? jangan harap Ray.kamu itu hanya masalalu saya." Bentaknya.

"Bahkan sekarang kamu berani bentak aku cuma karena perempuan itu.kamu tuh jahat tau gak,ini tuh gak adil buat aku." Lirihnya. "Aku memang salah tapi memangnya gada sedikitpun kesempatan untuk aku perbaikin semuanya.aku mau jadi istri kamu Genta,apa susahnya kamu tinggalkan perempuan itu dan balik lagi sama aku." Lanjutnya.

"Apa susahnya untuk kamu move on dan ngejalani hidup tanpa harus hadir dikeluarga saya." Balasnya.enak saja dia menyuruhnya untuk meninggalkan istrinya.

"Aku gak bisa move dari kamu, selama ini aku gak pernah menemukan orang seperti kamu.cuma kamu yang aku mau Genta." Ujarnya.faktanya dua kali ia berpacaran dua kali usai putus dari Genta,tapi gada satupun dari mereka yang baik dan pengertian seperti mantannya ini.

"Itu urusan mu." Ketusnya.

"Kamu berubah Genta,dulu kamu yang selalu ingin kita segera menikah tapi sekarang disaat aku sudah bersedia bukannya Seneng kamu malah kayak gini,kamu lebih memilih hidup sama perempuan itu ketimbang Balik sama aku,orang yang  dulunya sangat kamu cintai."

"Dulu yang menolak menikah itu siapa?" Tanyanya yang langsung menbuat Raya terdiam.

"dua kali lho Ray,dua kali saya mengajak mu untuk menikah dan dua kali itu juga kamu lebih mementingkan karir kamu.kurang sabar apa saya dulu,bahkan disaat saat sudah menikah pun apa saya meninggalkan kamu?enggak kan.saya rela menyakiti hati istri juga mendiang putra saya hanya untuk kamu.tapi apa yang saya dapatkan?saya kehilangan putra saya bahkan istri saya yang sebenarnya jauh lebih baik dari kamu."

"Genta a_"

"Dan saat saya membuat sebuah pilihan,dengan mudahnya kamu mementingkan karir modeling kamu dan memilih meninggalkan saya dengan banyak alasan.dan sekarang disaat saya sudah bahagia dengan gampangnya kamu ingin saya meninggalkan keluarga saya?" Ujarnya yang membuat Raya semakin diam tak bisa berkutik karena memang dirinya yang salah.

"Kamu tau siapa yang menjadi istri saya sekarang?dia adalah orang pernah saya sakitin demi mempertahankan kamu dulu.dan sampai kapanpun saya gak meninggalkan dia untuk siapapun termasuk kamu."

Raya yang mendengar itu cukup terkejut,ia pikir istrinya Genta yang sekarang adalah orang yang baru dikenalnya. "Jadi dia_"

"Iya,dia Afsheena,yang dulu pernah saya nikahi dan saya ceraikan enam tahun lalu.dan anak yang kamu culik itu adalah anak kandung saya."

" Maaf,aku tau salahku banyak dan maaf telah menganggu keluarga mu."

"Minta maaflah pada istriku,orang yang sudah kau ganggu selama ini.bahkan gara gara kelakuan kamu saya nyaris kehilangan calon anak saya." Ujarnya.memang benar ia hampir kehilangan calon anaknya karena ulah Raya yang membuat istrinya stres karena teror itu.

"Iya,nanti aku akan minta maaf sama istrimu.tapi apa boleh aku minta satu hal sama kamu?" Tanyanya.

"Apa?"

"Aku....." Raya menggantung ucapannya sejenak sebelum mengatakan hal yang lainnya yang mungkin saja Genta tidak mau memenuhi permintaannya.





















Next gak nih?

Kunci biar cepat update cerita ini adalah tergantung banyaknya komen hehe

Target 200 komentar ya wkwk

See you



GENNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang