9. Start From the Beginning

685 103 13
                                    

〰️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

〰️

Redamancy (n) the act of loving the one who loves you; a love returned in full.

〰️

Hari ini suasana di markas Pasukan Pengintai yang berada dekat dengan pantai cukup ramai karena kedatangan para prajurit baru untuk melakukan pelatihan gabungan. Khusus untuk hari ini, Niccolo dan (Name) dibebas tugaskan dari dapur karena para koki dari markas utama juga didatangkan langsung untuk mengurus makanan pada hari itu.

"Aku tak bisa membayangkan jika kita harus memasak untuk mereka semua." Keluh (Name) sembari memandang para prajurit yang berdatangan.

Niccolo yang berada di sebelahnya mengangguk setuju, "Untung hari ini kita diberikan libur oleh Hanji-san."

"Apa yang ingin kau lakukan hari ini, Nicco-san?" Tanya (Name) penasaran.

"Entahlah, mungkin melihat Sasha berlatih." Jawabnya malu-malu.

(Name) memutar bola matanya malas mendengar hal tersebut, "Kurasa kau harus segera mengajaknya keluar sebelum terlambat." Balasnya.

"Oh yang benar saja, (Name). Aku masih sadar diri sebagai tawanan perang sekaligus juru masak di sini. Lagi pula ada Connie yang selalu bersamanya." Ucap Niccolo sedikit sedih.

"Kau payah. Untuk apa memikirkan statusmu, cinta itu berhak dinikmati oleh siapa saja. Selagi ada kesempatan, lebih baik kau segera menyatakan perasaanmu padanya." Ceramah (Name).

Niccolo terdiam sesaat, "Lalu bagaimana denganmu? Kau tidak mau mencoba menanggapi Farlan-san?" Tanyanya balik.

(Name) mengedikkan bahunya, "Dia bukan tipeku." Jawabnya asal.

Mendengar jawaban yang keluar dari mulutnya sendiri, membuat (Name) bergidik ngeri. Memangnya tipe laki-laki yang dia inginkan seperti apa? Sejujurnya dia sendiri tidak memiliki tipe khusus saat menyukai seseorang. Hanya saja saat ini dia belum terpikirkan apapun soal membangun hubungan lagi dengan seseorang.

Mata (Name) memperhatikan kesibukan orang-orang di hadapannya dalam diam. Tidak ada yang menarik perhatiannya selama dia bekerja hampir dua bulan lamanya di markas ini. Sampai akhirnya mata (Name) terkunci dengan sepasang bola mata yang tengah menatapnya dari jauh. Levi, sang pemilik mata tersebut langsung membuang wajahnya ketika tertangkap basah oleh (Name).

(Name) masih menatap Levi yang sedang mengarahkan beberapa prajurit untuk latihan hari ini. Rasanya sudah cukup lama dia tidak melihat Levi sebulan ini. Meskipun sejak awal mereka memang jarang berbicara, tapi entah kanapa kali ini (Name) merasa jika pria itu tengah menghindarinya. Tapi atas dasar apa Levi menjauhinya? Yang pria itu ketahui pun, mereka sama sekali tidak dekat di kehidupannya saat ini. Jadi untuk apa Levi menjauhinya? Apa dia telah melakukan sesuatu kesalahan tanpa dia sadari? Atau apa?

Redamancy / Levi x ReadersWhere stories live. Discover now