Part XXVIII

708 62 6
                                    

Mark baru saja menyelesaikan rapatnya. Perutnya sudah lapar tetapi Donghyuck belum juga datang membawa makanan.

TOK TOK TOK

"Masuk."

"Hai oppa."

Mark langsung mengalihkan
pandangannya ke arah orang yang baru
saja memasuki ruangannya. Seorang gadis cantik memakai dress di atas lutut, dia adalah Jisu.

"Kau? Kenapa kau ke sini?" tanya Mark.

Bukankah orang tua Jisu sudah melarang bertemu dengannya. Ah ia lupa, orang tua Jisu sudah kembali ke Singapura.

"Duduklah."

Mark mempersilahkan Jisu untuk duduk
karena bagaimanapun juga gadis itu tidak bersalah karena ia juga jadi korban dalam perjodohan mereka beberapa waktu lalu. Suasana sedikit canggung karena tidak ada percakapan. Jisu melirik Mark yang sibuk dengan laptop dan berkas-berkasnya padahal sekarang adalah jam istirahat makan siang tapi lelaki itu masih melanjutkan pekerjaannya.

"Bagaimana kuliahmu?" Mark membuka suara namun matanya masih tertuju ke layar laptopnya.

"Seperti biasa. Hanya saja, aku kesepian
tinggal di apartemen sendirian." jawab Jisu sambil tersenyum pahit.

"Itulah resiko kalau tinggal sendirian.
Merasa sendiri dan bingung harus
berbuat apa. Aku juga pernah
merasakannya. Lagi pula bukan
hanya kau yang tinggal sendiri, masih
banyak orang yang berjauhan dengan
keluarganya." ujar Mark yang sedikit
menghibur Jisu.

"Lalu bagaimana denganmu?"

"Aku? Kehidupanku sama seperti
biasanya."

"Maksudku hubunganmu dengan Donghyuck."

Mark tiba-tiba tersenyum. Ia paling
merasa senang jika mendengar nama
Donghyuck.

"Dia tinggal bersamaku lagi."

Jisu balas tersenyum. Meskipun hatinya terasa perih, tapi tetap saja ia tidak akan
pernah bisa mendapatkan cinta dari
Mark. Karena cinta Mark hanya untuk
Donghyuck seorang.

"Aku harap paman bisa merubah
pandangannya terhadap kalian."

"Ya, aku juga berharap seperti itu."

"Hm oppa, sebenarnya tujuanku kemari
karena aku ingin pamit. Aku akan
kembali ke Singapura."

"Kenapa begitu tiba-tiba?"

"Ayah menyuruhku kembali dan kau
sendiri tahu ayahku seperti apa. Jadi aku harus pergi sekarang. Tolong sampaikan salamku pada keluargamu dan juga Donghyuck. Sampai berjumpa lagi, oppa."

"Tunggu."

Jisu menghentikan langkahnya ketika
melihat Mark berjalan mendekatinya.
Ia sedikit terkejut karena Mark tiba-tiba
memeluknya.

"Aku harap kau menemukan laki-laki
yang tepat untukmu. Kau sudah seperti
adikku, jadi hiduplah seperti biasa."

'Terima kasih, oppa"

Namun tanpa diketahui, Donghyuck berdiri di dekat pintu mencengkram erat kotak bekal di tangannya. Mark memeluk Jisu, Donghyuck takut kalau Mark merubah pikirannya mengenai perjodohan itu. Donghyuck sedang dilanda api cemburu.

"Donghyuck,"

Donghyuck terkejut ketika Lucas menepuk bahunya. Lucas mengulum senyumnya melihat ekspresi aneh di wajah Donghyuck. Lucu juga jika Donghyuck sedang cemburu, pikirnya.

"Wow ini pasti bekal untuk Mark.
Bagaimana kalau untukku saja. Lagi
pula Mark sedang menikmati waktunya bersama Jisu." Lucas sedikit menjahili
Donghyuck dengan memanas-manasinya.

Because of you || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang