P18 : Goodbye Happiness

54.5K 2.6K 210
                                    

Mulmed : Erga Wijaya.

**

"You never know how strong you are until being strong is the only choice you have." Anonymous.

**

Erga sedang mencium Khea ketika ada yang mengetuk kencang jendela mobilnya, membuat keduanya kaget dan saling menjauh. Erga menoleh dan melihat Evan berdiri di samping mobilnya, memberi tanda agar Erga menurunkan kaca jendela mobilnya.

"What the hell is wrong with you?" Tanya Erga pada sahabatnya itu. Sejak kapan Evan berada di basement apartemen tempat Khea tinggal? Yang lebih penting lagi, sudah sejak berapa lama pria itu berdiri di samping mobil dan melihat apa yang sedang dilakukannya dengan Khea?

"Sudah ku bilang kan? Jangan macam-macam dengan adikku!" Evan berkacak pinggang dan memutari mobil, membuka pintu penumpang dan menarik Khea keluar dari sana, "Kalian sudah tiga menit berdiam di dalam mobil, dan aku tahu apa yang kau lakukan sampai menahan adikku selama tiga menit!" Ucap Evan garang, membuat wajah Khea merah padam.

"Apa kau sudah gila?" Tanya Erga jengkel, "Apa yang ku lakukan dengan pacarku sama sekali bukan urusanmu, Evan!"

"Tentu saja urusanku." Balas Evan tak mau kalah. "Dan besok, aku yang mengantar Khea ke kantor." Tutup pria itu dan membawa Khea berjalan ke arah lift.

"What the?!" Erga mengumpat dan menendang ban mobilnya, sebelum kemudian kembali mengumpat sambil memegangi kakinya yang sakit. Tertatih-tatih ia mengikuti Evan dan Khea yang sudah lebih dulu masuk ke dalam lift dan Evan dengan kejam menekan tombol tutup, membuat Erga terpaksa harus menunggu lift lainnya.

Meski sudah mendapat restu dari Dave, namun menjalin hubungan dengan Khea tidaklah mudah. Entah bagaimana caranya, Evan menjadi kutu busuk dalam hubungan mereka. Pria itu bisa tiba-tiba muncul dalam makan malam mereka, lantas membuat berantakan kejutan yang Erga siapkan untuk Khea. Di lain waktu, pria itu tiba-tiba menculik Khea dari kantornya, membuat Erga mendongkol setengah mati karena datang kantor Khea dengan sia-sia. Pernah juga Evan muncul saat Erga dan Khea sedang berbelanja bahan makanan, membuat mereka semua dikejar-kejar oleh fans pria itu.

Dan seakan belum cukup, terkadang Jo dan Dave juga melakukan hal yang sama menyebalkannya. Jo pernah tiba-tiba datang ke apartemennya saat ia dan Khea sedang berduaan. Tanpa berkata apa-apa, pria itu ikut berbaring di depan TV dan memaksa keduanya untuk movie marathon bersamanya. Di lain waktu, Dave tiba-tiba muncul saat Khea mengajak Erga karaokean. Kejadian selanjutnya bisa ditebak dengan mudah. Dave bernyanyi, sedangkan Erga dan Khea memeriahkan dengan bertepuk tangan. Abang-abang yang menyebalkan!

Erga berjalan masuk ke dalam apartemen Dave dan mendapati Khea sedang duduk di sofa bersama Evan.

"Ini parfum yang Abang iklankan. Mereka memberikan satu paket lengkap produknya sebagai bonus." Ucap Evan sambil menyodorkan wadah berbentuk hati kepada Khea.

Khea membuka wadah itu, "Masa Khea pakai parfum maskulin?" protes gadis itu cemberut.

"Satu paket isinya lima jenis parfum. Dua botol untuk perempuan, dan tiga botol untuk laki-laki." Ucap Evan menjelaskan sambil melotot ganas pada Erga yang sudah duduk di samping Khea. "Yang warna ungu aromanya lembut, cocok untuk kamu." Lanjut Evan.

Khea terpana sejenak saat melihat isi dari wadah parfum tersebut. Ia meraih botol berwarna ungu yang dimaksudkan oleh Evan dan menyemprotkan isinya ke lengannya.

"Harum." Ucap Khea sambil mendorong tangannya ke depan hidung Erga yang mengangguk setuju.

Evan tersenyum, "Abang bilang juga apa, parfum itu cocok untuk kamu Princess." Jawabnya bangga.

Players - Bad Boys Series #2Where stories live. Discover now