Part Bonus : (T)Heirs

27.1K 1.5K 292
                                    

Jo menoleh melalui kursi kemudi untuk memastikan kalau Axel, Hannalee, Dedee dan Gitta sudah duduk di kursi masing-masing dengan sabuk pengaman terpasang sempurna. Di samping Jo, Kelvin baru saja selesai memasang sabuk pengaman dan tersenyum kepadanya, sebagai tanda kalau bocah itu sudah selesai dengan urusannya.

"You guys ready?" tanya Jo pada kelima bocah itu.

"Ay ay captain!" Teriak Axel paling bersemangat, "Lets go rock and roll, Dad!"

"Emangnya Axel ngerti artinya rock and roll?" tanya Jo sambil mengangkat alisnya.

Axel memilih untuk mengulum senyum malu, daripada menjawab pertanyaan Ayahnya. Jo terkekeh geli dan mengalihkan perhatiannya pada kendaraan, lalu mereka mulai melaju meninggalkan sekolahan.

Tahun ini, Dedee dan Gitta menyusul Kelvin, Hannalee dan Axel untuk masuk sekolah dasar. Andrean Wijaya yang over protektif kepada cucu perempuannya, menyediakan satu mobil khusus untuk mengantar dan menjemput tuan putri itu ke sekolah. Erga menyarankan agar teman-temannya menitipkan anak mereka dalam jemputan Dedee, agar gadis kecilnya tak terlalu kesepian. Jo, Dave dan Evan setuju, karena Andrean tak akan protes bila mobilnya dipasangi car seat yang tak disediakan oleh layanan antar jemput dari sekolah. Dengan adanya car seat, keselamatan bocah-bocah nakal itu lebih terjamin, sampai nanti mereka berumur sembilan tahun dan bisa duduk di kursi penumpang. Agar adil, keempatnya bergantian menyetir untuk anak-anak itu dan hari ini merupakan giliran Jo untuk menjemput mereka.

Formasi jemputan biasanya tak terlalu berbeda. Kelvin akan menempati kursi di samping pengemudi, karena bocah itu merasa dirinya sudah dewasa dan tak perlu duduk di car seat lagi. Ia hanya mau duduk di belakang dengan syarat Hannalee tak duduk di sampingnya. Tentu saja Hannalee menangis tersedu-sedu ketika mendengar hal itu. Gadis kecil itu merasa kalau Kelvin telah mengucilkannya.

Hannalee yang cantik dan memiliki mata indah, biasanya memilih untuk duduk di belakang Kelvin. Bocah itu tak keberatan duduk dengan siapa saja, asalkan tidak bersama Axel. Menurut Hannalee, Axel itu bocah dari planet yang berbeda dengan tempat yang mereka huni. Kenakalannya yang berada dalam taraf luar biasa, membuat Hannalee memilih untuk mencari aman dengan duduk sejauh mungkin dari bocah itu.

Dedee hanya mau duduk tepat di belakang supir, dan akan merajuk kalau ada yang iseng ingin menempati daerah kekuasaannya. Tak masalah siapa yang duduk di sampingnya, tapi lebih baik kalau itu Gitta. Karena jarak umur mereka tak terlalu jauh, keduanya bisa mengobrol tentang banyak hal menyenangkan.

Sedangkan Axel, ya begitu. Bocah badung itu biasanya ditempatkan di kursi tersudut, di tempat paling belakang, agar tak mengganggu konsentrasi pengemudi. Kalau duduk dengan Kelvin, bocah itu akan anteng karena mendapat lawan seimbang dalam membicarakan robot dan mobil-mobilan. Kalau duduk dengan Hannalee, hanya menunggu lima menit sampai tangisan gadis kecil itu terdengar karena Axel mengusilinya. Kalau duduk dengan Dedee, mereka akan bergulat dan saling mencakar satu sama lain. Meski tak jarang juga keduanya mengobrol dengan akrab, dan tak mengganggu satu sama lain.

Gitta merupakan anggota termuda di antara lima sekawan itu. Gadis kecil hasil prestasi Evan itu sering diminta untuk duduk di samping Axel, karena Axel yang liar akan menjadi anak baik bila bersamanya. Gitta tidak keberatan, karena ia tidak ingin mendengar jerit kemarahan Dedee, ataupun tangisan Hannalee. Lagipula, Axel tak pernah sengaja membuatnya marah apalagi menangis. Jadi tak ada alasan untuk Gitta merasa sebal pada bocah itu.

Biasanya Axel akan menawarkan semua yang dimilikinya kepada Gitta, dan Jo menduga kalau anaknya itu dimabuk asmara. Abel menuduh suaminya menenggak alkohol ketika Jo menyampaikan pemikirannya yang tak masuk akal. Axel masih SD. Bagaimana mungkin bocah itu sudah mengerti arti cinta kepada lawan jenis? Begitu alasan Abel yang tak rela memikirkan anaknya akan segera berumah tangga dan meninggalkannya dalam kesepian.

Players - Bad Boys Series #2Where stories live. Discover now