10. DUMB DUMB

27 12 0
                                    

10. DUMB DUMB

“Seandainya aku bisa, aku akan mencintaimu untuk kembali kepadaku sekarang juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Seandainya aku bisa, aku akan mencintaimu untuk kembali kepadaku sekarang juga. Kita bertemu karena suatu alasan, entah itu menjadi pelajaran atau menjadi masa depan.”

~ ⁠♡ ~

Danau Telaga Warna, 16.00 WITA

Sore ini Reyhan mengajak Alda ke danau yang biasanya mereka datangi, namun sejak datang kemari. Alda tampak murung, Reyhan melihat itu membuat dirinya sedikit khawatir.

Pasti terjadi sesuatu, batin Reyhan.

“Gimana dikampus tadi?” Alda menoleh sebentar ke Reyhan kemudian kembali menatap ke danau. “Nggak ada yang spesial, “ Reyhan mengkerut keningnya.

Really? Kok, aku kurang yakin, ya sama jawaban kamu tadi. “ Alda diam.

“Tadi aku ketemu cewek, cantik banget! Tapi sayang di nggak satu jurusan sama aku, andai satu jurusan sama aku.” Usil Reyhan, namun Alda tidak merespon ucapannya.

Reyhan menghela nafas panjang, “Al...aku sudah bilangkan ke kamu, jangan dipendam sendirian. Ada aku, aku bisa jadi tempat cerita kamu. “ Ucap Reyhan.

“Aku ketemu sama Iqbal lagi, “ ucapan Alda membuat Reyhan terkejut.

Gue yakin dia balik lagi karena ada suatu alasan, batin Reyhan.

“Dia satu kampus sama aku, dan sudah dua kali aku ketemu sama dia di kampus. Aku nggak tahu apakah sengaja atau nggak...” lanjut Alda.

Alda menoleh ke Reyhan, “aku rasa Tuhan sengaja mempertemukan aku sama Iqbal lagi. Tapi aku akan bersikap biasa sama seperti yang lain, “ ungkap Alda.

Kalau dia kembali dengan alasan menyakiti kamu lagi, gue akan membalasnya, Al. Batin Reyhan.

~ ⁠♡ ~

Hari demi hari berlalu, Alda menikmati semester pertama ini dengan santai. Dia tidak mengikuti beberapa kegiatan karena semester awal adalah semester penyesuaian. Liburan sudah dekat dan Alda memikirkan hal apa yang ia lakukan nanti.

Alda baru saja dari perpustakaan untuk meminjam beberapa buku, saat Alda keluar ia melihat Aurora berlari ke arahnya.

“Al!” pekik Aurora. Aurora datang dengan nafas memburu, Alda tertawa kecil melihatnya.

“Ada apa sampai lari-lari begitu?” Alda mempersilahkan Aurora untuk mengatur nafasnya terlebih dahulu.

Kemudian Aurora menunjukkan sebuah poster, Alda menyambutnya. “Open recruitment panitia pensi?” Aurora menganggukkan kepalanya.

“Ini acara tahunan kampus dan banyak sekali mahasiswa baru yang ikutan, Al! Ayo, kita ikutan juga. “ Ajak Aurora.

“Benefitnya ikut beginian apa?”

Aquarius || END [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang