Retta tengah terduduk di meja rias nya. Selepas membersihkan diri, ia langsung touch up. Berniat untuk menemui seseorang namun tentunya ia belum izin pada Melvan.
Istrinya itu tengah menjemput Raya yang sekarang baru saja pulang dari sekolah.
Entahlah ia merasa sedikit jengkel saja, notif dari seseorang sedari tadi muncul membuatnya jengah sendiri. Rasanya Retta ingin melempar ponsel pintar itu ke lantai, jika saja orang yang akan ditemuinya tak akan memberikan informasi penting, ia pasti akan menolak keras.
Namun, orang yang berada dalam room chat nya sekarang malah mengancam dirinya yang mau tak mau Retta harus mengikuti apa katanya,
"Gw harus izin dulu ga ya?" gumam Retta resah bertanya pada dirinya sendiri tepat menatap wajah nya tepat pada kaca rias di depan nya,
Hatinya bimbang, jika ia tak izin tentu Melvan pasti akan marah padanya. Dan ini pastinya akan menimbulkan keributan.
Namun jika izin ia harus mencari alasan mengatakan akan keluar bertemu dengan teman lamanya, karna yang sebenarnya yang terjadi adalah Retta akan bertemu seseorang yang membuatnya jengkel, Satya.
Mantan kekasihnya dulu yang sempat bertemu beberapa bulan lalu sekarang muncul kembali dan tentunya pria itu mengganggu hidup nya kembali.
Satya mengatakan ingin bertemu dengan dirinya dan mengancam jika tak dituruti, maka ia tak akan segan-segan mengusik keluarga kecil Retta. Apalagi jika akan berhadapan langsung dengan Melvan, ini sii yang Satya tunggu.
Entah apa yang akan dikatakan oleh Satya nanti tapi yang jelas sejak tadi malam kalimat itu membuat Retta kepikiran dan sulit untuk tertidur.
Sementara di sisi lain, Melvan dan Raya tengah diperjalanan menuju rumah. Pak Karna yang mengemudi, biasanya dirinya saja membawa mobil ini untuk menjemput gadis kecil nya.
Namun kali ini ia mengajak Pak Karna untuk ikut serta bersama dirinya, Melvan mengatakan lengan kirinya sedikit bermasalah, ada rasa sakit saat di gerakkan.
Tapi entah apa yang membuatnya seperti ini, ia juga baru saja sadar dan mengetahui tadi pagi saat terbangun dari tidur malam nya,
Pandangan Melvan melirik pada gadis disebelhanya yang terus menatap ke arah jendela kiri mobil, ia tak tahu apa yang tengah dicari oleh Raya.
Padahal sedari tadi dirinya mengajak Raya berbicara dan bercanda namun gadis anak sekolah dasar kelas 2 itu enggan menatap ke arahnya,
"Rayaa?? Heyy, liat papa sini" panggil nya lembut jelas diiringi lengkungan manis dibibirnya tercipta di sana,
Ketiga kalinya sejak memasuki dalam mobil akhirnya Raya mulai menatap Melvan sedikit mendongak. Melvan jadi ikut menatapnya balik, ada rasa bangga dirinya terhadap anak itu.
Gadis yang ia rawat bersama dengan seseorang yang ia cintai sekarang bisa dikatakan sudah besar dan tumbuh dengan baik.
Raya tiba-tiba menggigit bibirnya menggengam air matanya untuk tak turun. Melvan yang sadar akan perubahan wajahnya itu, ia bawa tubuh mungil Raya untuk terduduk dipangkuan nya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Negatif Rain [S²] | Bbangsaz
FanfictionAfter Five Years Kita di pertemukan kembali dengan rasa yang masih sama. Sequel of Negatif Rain S¹. Di harapkan untuk terlebih dahulu membaca Negatif Rain Season ¹. [ harsh word + action + kiss 18+ ] ⚠️ kkalvana. My 3rd book 📚 Photo : Pint...