Bab || 28

47 6 0
                                    

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🦋✧

Saat ini Thea dan kedua sahabatnya tengah berada di percetakan milik SMK Abimana. Ketiganya akan mencetak hasil akhir projek UKK.

"Ini picture book-nya enggak sekalian mau di cetak?" tanya Asya kepada kedua sahabatnya.

"Nanti ajalah Sya, lagian juga kita belum ajuin revisi ke Pak Aris," ucap Thea yang kini tengah ngeprint stiker milik mereka bertiga.

Jadi di SMK Abimana, selain sekolahan terdapat juga studio, percetakan, bengkel, dan butik yang dibuka untuk umum. Dan sekarang Thea dkk tengah berada di percetakan Abimana yang berada di depan SMK Abimana. Sistemnya di percetakan Abimana, jika menyangkut tugas siswa/siswi mereka menyetaknya sendiri, yang diawasi oleh karyawan.

"Ngapain ajuin revisi segala sih, orang kelas sebelah aja enggak pada ajuin revisi, langsung cetak," dengus Reina yang diangguki oleh Asya.

"Lebih baik ajuin revisi, dari pada disuruh revisi pas udah di cetak, kayak punya Dean," ujar Thea kepada keduanya.

Setelah selesai, ketiganya kembali ke sekolahan, dan langsung menuju lab dua.

"Ya'," panggil Rafka membuat Thea yang baru sampai lab langsung menghampiri Rafka.

Melihat Thea yang mengobrol dengan Rafka, Reina dan Asya berniat menuju kantin, dan menyuruh Thea menyusul nantinya.

"Iya, duluan aja gapapa," ucap Thea dengan melambaikan tangannya.

"Ka, nanti setelah pulang sekolah gue, Reina, sama Asya mau jalan-jalan, lo nanti pulang dulu aja"

"Akhir-akhir ini lo sering jalan keluar sama mereka setelah pulang sekolah, emang gak capek?" tanya Rafka membuat Thea mendengus sebal.

"Gue sama sahabat gue jalan-jalan, have fun, buat ngilangin capek seharian di sekolahan," ujar Thea yang diangguki lemah oleh Rafka.

Pasalnya akhir-akhir ini Rafka sering makan malam sendirian karena Thea yang pergi dengan sahabatnya.

Namun bukan itu yang menjadi permasalahan bagi Rafka, sebenarnya ada nomor tak dikenal yang memperingatinya untuk menjaga Thea dari laki-laki lain.

Orang tersebut selalu mengiriminya pesan saat Thea baru saja sampai di apartemen. Sebenarnya tidak perlu ada yang Rafka takutkan, karena Delvin, saingannya, sudah pergi. Dan Rafka yakin, Thea dulu hanya mencintai Delvin. Jadi bisa disimpulkan Thea tidak mungkin mempunyai simpanankan? sedangkan simpanannya saja sudah beda alam.

"Gue mau kekantin, lo mau ikut gak?" ucapan Thea membuat Rafka tersadar dari lamunannya.

"Lo aja, gue mau mabar sama yang lain"

Mendengarnya, membuat Thea langsung pergi dari lab untuk menemui sahabatnya di kantin. Namun saat melewati lab 2, Rani langsung memanggilnya heboh, membuat perhatian siswa/siswi yang ada di koridor menatapnya malas.

"Ya', lo di panggil pak Andika ditunggu di ruangannya." Setelah mengatakan itu, Rani langsung berlari meninggalkannya.

Sebenarnya Thea sudah lapar, namun ia tahan demi menghormati gurunya yang memanggilnya semaunya.

SCHÖNE LIEBE Where stories live. Discover now