6. The Distance And The Time Between Us.

1.4K 253 42
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Yeonjun berjalan masuk ke dalam gedung agensinya tidak seperti Soobin yang tampak ragu-ragu untuk masuk, akhirnya dia masuk dengan Yeonjun yang menarik tangannya agar ikutan masuk bersama dengannya.

Soobin bisa merasakan ada banyak tatapan yang tertuju kepadanya dan Yeonjun, mungkin cowok itu bersikap biasa saja karena dia adalah aktor terkenal, namun tidak dengan Soobin yang hanya merupakan orang biasa.

Dia saja suka terpaksa kalau diajak ke event-event oleh mami dan papinya itu.

Soobin lalu menabrak tubuh Yeonjun yang berhenti di hadapannya.

"Maaf."

Yeonjun tidak memperdulikan hal tersebut, dia lebih memilih untuk menyuruh cowok di sebelahnya itu menoleh ke seseorang yang sedang dia tunjuk.

Soobin lalu menoleh kearah laki-laki paruh baya yang umurnya tidak beda jauh dari mamanya sedang berbicara dengan orang-orang di sekitarnya.

Mata Soobin lalu menoleh kearah Yeonjun yang berdiri di sebelahnya.

"Diakan yang kamu cari?" tanya Yeonjun yang bisa melihat Soobin mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan darinya barusan.

Soobin masih diam di hadapannya, cowok itu tidak tau mau melakukan apa.

"Jadi apa yang kamu tunggu, hampiri dia," suruh Yeonjun yang membuat Soobin menatap cemas ke Yeonjun.

Yeonjun lalu tergelak akibat melihat tingkah Soobin, cowok itu bersikap seperti itu secara spontan, tapi kenapa Yeonjun yang merasakan debaran di dadanya terasa kencang sekali coba, aneh.

Padahal dia dan Soobin di kehidupan sebelumnya gak memiliki hubungan sama sekali, bukan?

"Malu."

"Malu apanya? kamu dan aku butuh informasi darinya, bukan?"

"Tapi tetap saja aku malu, bagaimana jika dia berpikir aku adalah orang aneh karena asal menyapanya?" tanya Soobin membuat Yeonjun menghela nafasnya, lucu.

Cowok di hadapannya itu malah bertingkah lucu sekali, sial, gak beres.

Yeonjun lalu menoleh kearah orang yang mereka sengaja datangi hari ini.

"Sepertinya tidak perlu, dia menyadari kedatangan kita," ungkap Yeonjun yang membuat Soobin menoleh kearah dimana cowok yang mereka mau datangi itu berdiri tadi.

Saat Soobin menoleh kearah tersebut, dia bisa melihat laki-laki paruh baya tersebut tampak menutupi mulutnya dengan kedua tangannya tidak percaya akan hal yang ada di depannya.

"Dia kaget melihatmu? Ya pasti sih," ucap Yeonjun saat menyadari jika hal itu memang wajar saja terjadi.

"Soobin? Kamu Choi Soobin, bukan?"

Soobin yang mendengar itu menganggukkan kepalanya.

Yeol yang melihat jawaban tersebut langsung menangis saat itu juga, bagaimana bisa dia bertemu dengan temannya lagi? Setelah kabar terakhir yang dia dengar temannya meninggal karena dibunuh oleh seseorang tidak di kenal.

"Eh? J-jangan menangis, Yeonjun bantuin dong," balas Soobin yang gelagapan sendiri melihat ada yang menangis di hadapannya.

Dia menoleh kearah Yeonjun yang mengangkat bahunya saat ini, sialan tuh cowok.

Lalu Yeol dengan cepat mengusap air matanya mengajak Soobin dan Yeonjun masuk ke ruangannya agar pembicaraan mereka tidak di ketahui oleh orang lain.

Yeol bisa melihat ada Soobin, cowok yang pernah dia sukai semasa kuliah, walaupun yang di hadapannya bukanlah Soobin di kehidupan sebelumnya, dia hanya seorang anak SMA saat ini.

Won't Go Home Without You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang