𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝑻𝒆𝒏

195 39 85
                                    

𝟏𝟎. 𝑹𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒕𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑮𝒐𝒚𝒂𝒉

.
.
.

Doeng!

Mata Taehyung melotot, tubuhnya bersandar pada kursi kerjanya dengan lesu. Ekspresi nya terlihat lelah dan tak bergairah.

Bilang nya sih lakukan pemotretan dengan cepat. Tapi nyatanya, semua itu selesai hingga jam makan siang berlangsung. Dan setelah nya, jadwal meeting dengan sponsor untuk produk nya.

Dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 5. Melupakan waktu makan agar pekerjaan nya cepat selesai. Tapi untuk sekarang dia bisa bernafas lega.

Mengambil ponsel nya di dalam saku jas, menatapnya dengan sendu. Di gerakan malas, Taehyung melempar ponsel nya ke atas meja. Menghela nafas kasar entah untuk ke berapa kalinya.

Tok tok tok

Taehyung melirik JiMin yang masuk ke dalam ruangannya, dengan beberapa map dan menaruhnya di depan Taehyung.

Taehyung mendengus, mengambil beberapa map tersebut dan membacanya dengan teliti. Membiarkan JiMin menjelaskan tentang beberapa hal yang harus Taehyung ketahui.

“Jadi begitu kau—”

“Stop stop stop!” sela Taehyung cepat saat JiMin masih bicara.

JiMin mengernyit bingung, “Apa?”

“Aku sudah mengerti, yang jadi pertanyaan nya adalah—kenapa aku harus mendengar mu mengoceh?”

JiMin mmemutar mata malas, “Mengoceh? Ini harus ku lakukan sebelum kau rapat dengan pihak vendor nanti. Makanya—”

“Rapat?” sela Taehyung lagi, “Jadi di dalam satu hari ini ada berapa rapat yang harus ku hadiri?”

JiMin terlihat diam. Kemudian mengecek jadwal Taehyung di tabletnya, “Yang tadi 1, ini dua, sekitar—3 kali. Karena saat jam makan malam, kau juga ada rapat dengan beberapa klien dari rusia. Hari ini kau benar benar sibuk Tae.”JiMin mengangguk angguk, merasa puas dengan pekerjaan nya yang cepat.

Taehyung menghela nafas, “Besok?”

“Besok?” JiMin memeriksa kembali tabletnya, “Kau—”

Jamkaman!” Taehyung mengangkat tangannya, membuat JiMin berhenti.

“Jim, tidak maukah kau cuti? Memangnya kau tidak lelah?” tanya Taehyung sambil menaik turunkan kedua alisnya.

JiMin diam sejenak, “Mau sih, tapi kan—”

Prok!

Taehyung bertepuk tangan sekali, “Bagus itu. Aku punya ide bagaimana kalau—” Taehyung mengambil alih tablet JiMin dan mengotak atiknya sebentar kemudian berdiri dan memperlihatkan JiMin sesuatu, “Tawaran! Pula jeju? Kita sudah lama tidak ke sini kan? Ayo pergi besok! Dari tiket, semua fasilitas, aku yang tanggung.”

Taehyung berdiri di belakang JiMin membisikkan kata kata yang membuat JiMin tergiur untuk ikut. Untuk beberapa saat, JiMin menerawang dengan senyum tipisnya. Membuat Taehyung merasa kalau JiMin berhasil terhasut.

Anni! Pekerjaan lebih penting! Besok kan bukan waktunya untuk liburan Tae.”

“Jung Mina!”

JiMin menoleh cepat ke arah Taehyung, “Mwo?

Taehyung menyeringai aneh, “Kau suka dengan asisten pribadi nya Sohyun kan? Kalau begitu kita bisa berangkat bersama nya. Sekaligus, aku bisa mendekatkan mu dengan nya. Bagaimana?”

PAYBACK TIME✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang