𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝑵𝒊𝒏𝒆𝒕𝒆𝒆𝒏

125 30 106
                                    

𝟏𝟗. 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒊𝒏𝒂𝒏 𝒀𝒂𝒏𝒈 𝑺𝒆𝒔𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖𝒉𝒏𝒚𝒂

.
.
.

Setelah hampir mati, sekarang Sohyun sudah berada di dalam mobil Taehyung untuk menuju rumah barunya. Dan karena Sohyun masih lemas, Taehyung harus menggendong Sohyun menuju mobil agar cepat. Karena Taehyung takut, orang yang mencelakai Sohyun masih ada di sekitar mereka.

Sohyun mendekap tubuhnya untuk menghalau hawa dingin akibat tercebur tadi. Walaupun sudah di balut jas kering Taehyung yang selalu ia bawa di mobil, tapi tidak cukup membantu mengurangi rasa dinginnya.

“Sso, haruskah ganti baju dulu?” Taehyung melirik ke arah Sohyun yang mengigil, “Ada kemeja ku yang kering. Ganti baju dulu saja ya?”

Sohyun menggeleng, “Tidak usah, aku bisa ganti baju nanti.” tolak Sohyun halus, dia tidak mau membuat Jungkook salah paham lagi karena memakai pakaian nya Taehyung.

Taehyung menghela nafas, “Sso, bukan saatnya untuk keras kepala! Kau bisa masuk angin kalau tidak langsung ganti baju.” sahut Taehyung tetap memaksa. Melupakan, kalau dirinya juga masih memakai pakaian nya yang basah.

Tidak apa, Sohyun lah yang menjadi prioritas nya sekarang.

Tapi lagi lagi Sohyun menggeleng, “Aku bilang tidak usah ya tidak usah Tae.” sahut Sohyun agak kesal.

“Apa karena takut membuat Jungkook salah paham?” tanya Taehyung asal tebak. Tapi kemudian tersenyum masam, saat melihat ekspresi Sohyun yang menjawab semua pertanyaannya.

“Tidak apa. Kalau memang seperti itu. Aku mengerti. Tapi nanti kita berhenti di apotek dulu untuk beli obat.” ujar Taehyung lugas.

Sohyun merengut, “Untuk apa beli obat? Tidak usah!”

“Tentu saja untuk berjaga-jaga. Di rumah baru mu pasti belum ada persediaan obat kan?”

“Iya—sih. Tapi, ”

“Tidak ada tapi tapian. Ini buat dirimu juga!” sela Taehyung tegas.

Mau tidak mau, Sohyun pun menurut saja. Sohyun hanya berharap kalau Jungkook belum datang, dan masih di kantor.










Tapi lagi lagi harapan dan ekspektasi tak pernah sejalan, buktinya mobil Jungkook sudah terparkir di pekarangan rumah.

Sohyun keluar dari mobil Taehyung perlahan-lahan, berpikir alasan apa yang tidak membuat Jungkook salah paham. Atau jujur saja?

Cepat cepat Sohyun menggeleng, dia tidak mau membuat Jungkook khawatir dan berpikir macam macam.

Terus alasan apa dong?!

Sohyun mendengus sambil mengusak rambutnya yang masih basah gusar, tak ada satu pun alasan yang terlintas di benaknya.

Sohyun yang masih berpikir, terkejut saat Taehyung ikut keluar mobil, “Yah! Kau ngapain? Langsung pergi sana!” bisik Sohyun sambil menghampiri Taehyung. Tangan nya mendorong dorong Taehyung.

Wae? Aku hanya ingin memastikan bahwa kau aman sampai di dalam rumah.”

Sohyun mencebik, “Aku sudah sampai Tae, tidak perlu berlebihan. Sana pergi! Aku tidak mau Jungkook melihat.”

“Kau lupa, orang itu saja bisa menyamar jadi anaknya pak Lee untuk mencelakai mu. Bisa saja, dia mengintaimu setiap saat. Kalau seperti itu bagaimana?” sahut Taehyung yang tanpa sadar membuat Sohyun ketakutan.

“Ish, apaan sih? Jangan menakut-nakuti ku!” desis Sohyun sambil melirik kanan kiri awas.

“Makanya, biar aku antar sampai dalam. Habis itu aku pulang, jinjja.

PAYBACK TIME✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang