Chapter 06

260 6 0
                                    

Aduh maaf banget ya lama up😩

Aku lagi anu pren, banyak godaan hidup wkwk

Jangan lupa spam komennya ya biar authornya ke desak dan cepet up

Vote jangan lupa:)

Happy Reading<3

====================


Nara saat ini sedang berdiam diri di dalam kelas. Ia masih merasa kesal akibat tadi pagi ditinggal oleh Zico berangkat ke sekolah. Masa ia harus nebeng Jefan? Iya sih, Nara tidak mempermasalahkannya, tapi tetap saja ia cukup kaget.

Ia baru selesai bersiap-siap tiba-tiba saja di depan rumahnya sudah ada Jefan yang menunggunya. Sedangkan Zico? Cowok itu sudah pergi meninggalkan Nara.

"Ra, mau ke kantin gak?" tanya Fanny pada Nara.

"Gak ah, Fan gue lagi males. Nanti ketemu Bang Zico lagi," ucap Nara.

"Ck, kenapa sih emangnya? Kalian bertengkar lagi?"

"Enggak."

"Terus?"

"Gue kesel aja gitu ditinggal pas mau berangkat sekolah. Untung tadi kak Jefan ada buat jemput gue," jelas Nara sedangkan Fanny menganggukkan kepalanya pertanda paham.

"Hah? Kak Jefan?" tanya Fanny.

"Iya."

"Piks kalian pasti sudah ada hubungan kan?!" tebak Fanny.

Nara menatap Fanny dengan tatapan bingung. "Hubungan apaan elah? Gak ada gak ada."

"Berarti pdkt an, gue udah tebak dari awal," ucap Fanny. "Kak Jefan pasti suka sama Lo, Ra."

"Ih enggak ah, perasaan Lo aja kali," ucap Nara.

"Perasaan gue yang gak pernah salah," ucap Fanny sembari tersenyum yang lebih terlihat seperti mengejek.

"Rusuh banget, Lo. Udah-udah ah sana ke kantin sama si Oliv noh," suruh Nara sembari menunjuk Oliv dengan dagunya.

Diana Olivia, atau biasa dipanggil dengan nama Oliv. Ia adalah teman sekelas Nara yang juga merupakan bendahara kelas.

"Cieeee...," ejek Fanny.

"Fan!" gereget Nara.

"Iya-iya ah, galak amat mbak," ucap Fanny. "Gak mau nitip nih?" tawarnya.

"Gak usah, gue kenyang," bohong Nara.

"Kenyang makan apaan Lo?"

"Makan matematika."

"Hilih," aneh Fanny.  "Gue duluan ya," pamit Fanny.

Akhirnya Nara pun merasakan ketenangan sementara. Sedari tadi Fanny sangat rusuh memang, apalagi kalau menyangkut soal Jefan. Ada-ada saja tingkahnya untuk membuat Nara jengkel.


==================

Jefan dengan teman-temannya kini sedang berjalan menuju kantin. Tak lupa juga sepanjang jalan mereka sedang membahas acara sparing basket mereka bersama sekolah lain. Tidak asing lagi jika mereka sering mengadakan sparing bersama sekolah lain. Hal itu bertujuan untuk mengukur kemampuan tim basket mereka dengan tim basket dari luar sekolah mereka.

"Jadi, pulang sekolah nih mau ke SMA Merdeka?" tanya Zico.

"Iya, gue rasa gak mungkin kita bisa masukin mereka ke sekolah kita kalau gak ada izin resmi dari kepala sekolah," ucap Jefan.

JENARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang