Bab 16

158K 9.2K 38
                                    

Sampai di komplek militer, Alfaro dan Alfarizi yang masih di dalam mobil memperhatikan sekelilingnya dan melihat tidak ada perubahan di komplek militer yang membuat mereka merasa kecewa.

Mengigat kembali Hana di rumah, membuat mereka merindukannya, padahal belum sampai satu jam mereka berpisah.

Aska yang tahu anaknya merindukan Hana, cuma bisa menghela nafas dan mempertahankan ekspresi datarnya. Tanpa niat untuk membujuk mereka.

Galih yang melihat komandannya, tidak ada niatan untuk membujuk anak-anaknya cuma bisa diam dan tidak berani berbicara ke komandannya.

"Komandan, ini mobil-mobilan kemaren." Ucap Galih menyerahkan ke Aska setelah keluar dari mobil setelah itu dia membantu Alfaro dan Alfarizi turun.

Setiap kali Aska membelikan mainan untuk Alfaro dan Alfarizi, Aska akan selalu menyerahkan ke Alfaro dan Alfarizi, saat mereka datang kerumahnya di komplek militer.

"Masuk." Perintah Aska ke Alfaro dan Alfarizi yang memperlakukan mereka seperti prajuritnya.

Aura Aska yang ada di rumah Hana dan rumahnya di komplek militer langsung berbeda, karena Aska secara tidak sadar akan memancarkan aura seorang komandannya kalau berada di kompleks militer, sampai orang yang akan berbicara dengan Aska aja akan takut dan mengurungkan niatnya.

Alfaro dan Alfarizi yang melihat papanya juga mulai takut dan tidak berani untuk membantah ucapan papanya.

Galih yang tahu komandannya tidak perlu lagi bantuannya langsung pergi dari rumah komandannya.

Aska tidak takut kalau rumahnya kotor, karena Aska menyuruh seseorang untuk membersihkan rumahnya sebelum dia datang.

Sampai dalam rumah melihat rumahnya yang bersih entah kenapa Aska langsung membandingkan rumahnya dengan rumah Hana, Aska merasa rumah Hana lebih baik dari rumahnya, padahal dulu kalau bukan karena Alfaro dan Alfarizi, Aska tidak akan ingin datang ke rumah Hana.

Aska juga sedikit memikirkan Hana dan entah kenapa Aska juga ingin Hana untuk datang kerumahnya yang ada di komplek militer membiarkan Hana untuk menata ulang dekorasi rumahnya.

Memperhatikan sekeliling rumahnya Aska entah kenapa ingin langsung kembali ke rumah Hana dan kembali mengajak Alfaro dan Alfarizi untuk bertemu dengan Hana lagi, tapi itu hanya pikiran Aska karena Aska mana mau untuk ajak Alfaro dan Alfarizi untuk bertemu Hana secepat itu, bisa-bisa Hana akan meledek Aska karena tidak becus untuk menjaga Alfaro dan Alfarizi.

Alfaro dan Alfarizi melihat rumah papanya, merasa tidak nyaman karena tidak se indah rumah mamanya, padahal mereka biasanya tidak akan pernah memperhatikan seperti apa rumah papa mereka sebelumnya.

"Papa, kapan kita pulang?" Tanya Alfarizi yang masih melihat-lihat sekeliling rumah papanya.

"Kita satu minggu disini." Ucap Aska datar.

"Masi lama lagi." Balas Alfaro sedikit kecewa.

"Masuk ke kamar dan bawah ini langsung." Ucap Aska yang tidak peduli dengan kekecewaan Alfaro dan Alfarizi sambil memberikan mobil mainan yang dia beli untuk mereka.

Alfaro dan Alfarizi tidak terhibur dengan mainan yang dibeli Aska kepada mereka, tapi mereka tetap patuh untuk masuk ke dalam kamarnya.

Aska yang melihat mereka masuk langsung menghubungi Ilham untuk datang ke rumahnya dan juga menyuruh Ilham untuk membelikan mereka makan siang.

Dalam kamar Alfarizi yang sudah merindukan Hana langsung berkata ke Alfaro. "Aku rindu mama." Kasih tahu Alfarizi dan merebahkan dirinya di kasur.

Kamar mereka memang tidak jauh beda tata letaknya yang ada di rumah Hana tapi dekorasi kartun yang mereka suka di kamar mereka rumah Hana tidak ada, yang ada cuma tembok putih aja.

Transmigrasi Jadi Istri Gendut (End) (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang