O2 : Suddenly

151 16 4
                                    

Berkomentarlah dengan bijak!

Dilarang menyebut nama asli tokoh di ranah Second Life!

***

Hari - hari Dior selalu ditemani tugas kerjaan yang bertumpuk seperti gunung. Setiap dua kali seminggu dirinya menemani sang direktur pergi menemui klien dan menghadiri beberapa acara formal milik mitra perusahaan mereka. Tidak hanya Dior, di dalam kantor juga tengah dilanda banyak deadline dan suasana suram melanda hampir seluruh divisi.

Seperti hari ini, rapat kecil baru saja selesai dilaksanakan setelah berjalan tiga jam lamanya. Karena sang direktur tengah berada di luar kota bersama Bram, rapat kecil kali ini dipimpin Dior sebagai penggantinya. Semuanya berjalan lancar walau banyak revisi yang harus mereka lakukan.

"Terimakasih bu Dior atas kerjasamanya, kami akan merevisi di bagian yang sudah ibu tandai tadi." ucap sang kepala divisi pemasaran saat mereka baru saja keluar dari ruang rapat.

Dior tersenyum lalu menepuk bahu kepala divisi pemasaran tersebut. "Sudah masuk jam istirahat, jangan lupa makan siang ya. Jika ada hal yang ingin dibicarakan silahkan langsung saja datang ke ruangan saya."

"Baik, bu."

"Kalau begitu saya permisi duluan."

Dior pun berlalu meninggalkan area ruang rapat dan berencana kembali langsung ke ruangannya. Masih begitu banyak kerjaan yang harus dirinya kerjakan sebelum sang direktur kembali ke kantor nanti sore.

Namun saat pintu lift terbuka, dirinya malah bertemu dengan sekelompok teman kerjanya. Mungkin mereka ingin pergi makan siang.

"Selamat siang, bu Dior!"

"Selamat siang juga. Kalian mau makan siang?"

Mereka pun menganggukkan kepala.

"Bu Dior mau ikut bergabung?"

Mendapat tawaran seperti itu membuat Dior kembali berpikir, menimang-nimang tawaran tersebut. Akhirnya Dior jatuh pada putusan untuk ikut bergabung.

"Kalau kalian tidak keberatan, saya ikut bergabung boleh? Saya akan traktir kalian."

"Wih! Boleh, sangat boleh hehe."

Mendengar jawaban semangat seperti itu membuat Dior tertawa kecil lalu mengikuti langkah teman kerjanya menuju restoran di depan kantor.

***

Sesuai janjinya, Dior mentraktir kelima teman kerjanya di sebuah restoran Chinese. Yah pada akhirnya Tzuyu harus merubah niat awalnya karena makan bersama seperti ini adalah momen yang jarang sekali bisa ia lakukan karena kesibukannya di kantor.

Di kesempatan ini pun mereka manfaatkan untuk benar-benar istirahat dari banyaknya deadline kantor, termasuk Dior yang asik ikut bergabung dalam obrolan santai di meja tersebut. Mereka pun nampak tidak canggung meski duduk bersebelahan dan bercanda dengan Dior yang berstatus sekretaris perusahaan.

Meja itupun dipenuhi berbagai macam hidangan Chinese food yang direkomendasikan langsung oleh salah satu teman Dior yang merupakan warga asli dari negara bambu tersebut. Resto yang mereka tersebut ternyata baru saja buka perdana dua hari yang lalu dan akhirnya mereka memutuskan untuk makan bersama di sana hari ini dan kebetulan lagi bertemu Dior lalu mendapat traktiran dari senior mereka itu. Sungguh hari yang indah.

Mereka berenam pun menikmati makanan yang sudah datang dengan senang hati. Beberapa kali tertangkap takjub dengan makanan yang baru saja mereka coba, rasa yang baru mereka rasakan. Dior pun menyukai rasa makanan tersebut, sesuai dengan seleranya.

Baru saja menikmati makan siangnya, Dior merasakan getaran di saku roknya. Dior pun merogoh sakunya dan mengambil handphone miliknya.

Nama Bram muncul di laman panggilan begitu Dior membuka handphone nya. Setelah ijin pada temannya, Dior beranjak dari duduknya dan berjalan ke luar resto lalu mengangkat telepon dari Bram.

"Ada apa, Bram?"

"Maaf bu, apa ibu bisa hadir ke ruangan direktur sekarang? Karena saat ini kami kedatangan investor dadakan."

Mendengar informasi tersebut membuat dahi Dior seketika berkerut. Bagaimana bisa ada investor dadakan di ruangan atasannya? Jika Bram meneleponnya, berarti mereka sudah kembali? Secepat ini?

"Okay, Bram. Saya akan segera kembali dan jangan matikan panggilannya karena saya ingin mendengar kronologinya darimu."

"Baik, ditunggu ya bu."

Tanpa membuang lebih banyak waktu, Dior bergegas menuju kasir lalu membayar seluruh tagihan makanannya dengan kelima temannya juga. Dior pun menghampiri temannya yang masih asik dengan makan siang mereka lalu meminta maaf karena ada urusan mendadak di kantor sehingga tidak bisa menyelesaikan makan siangnya bersama. Mereka yang paham Dior adalah salah satu manusia tersibuk pun memaklumi dan tidak lupa berterimakasih atas traktirannya.

Dalam perjalanan menuju kantor, Dior dengan seksama mendengar cerita dari Bram tentang investor dadakan tersebut. Ternyata investor tersebut adalah mitra perusahaan dari mitra perusahaannya dan tidak sengaja bertemu dengan atasannya saat dinas luar kota. Lalu investor tersebut tertarik dengan proyek besar yang akan dilakukan oleh Wesly Group dan memutuskan ingin melihat lebih detail rencana dan perkembangan dan proyek tersebut sebelum ikut bergabung menyalurkan dana.

Padahal rapat besar untuk membahas proyek tersebut akan dilaksanakan dua minggu lagi dan mereka masih dalam tahap perincian data dan belum seratus persen selesai. Apakah transaksi nanti akan berhasil karena super mendadak seperti ini? Semoga atasannya mampu menggaet investor tersebut agar mereka bisa mendapat keuntungan yang lebih besar.

Sebelum masuk ke ruangan atasannya, Dior terlebih dahulu masuk ke ruangannya untuk mengambil beberapa berkas sementara proyek besar itu sekaligus menemui Bram yang tengah mondar-mandir di depan meja kerjanya. Sepertinya lelaki itu nampak gelisah.

"Biar saya yang menemani direktur, kamu kerjakan saja beberapa rekapan dan revisian dari direktur."

Bram mengangguk paham lalu memberi bisikan semangat untuk Dior yang dibalas senyuman tipis.

Ayolah dirinya bahkan baru makan siang lima suap sudah mendapat kerjaan dadakan seperti ini. Tidak apa-apa, Dior. Kamu kuat.

Sebelum masuk ke ruangan direktur, Dior mengambil nafas panjang lalu memasang wajah profesionalnya, senyum tipis dengan langkah tenangnya.

"Selamat siang, Dior. Maaf mengganggu waktu makan siangmu ya. Karena kita kedatangan tamu spesial hari ini."

Dior yang mendapat sapaan dari atasannya pun tersenyum dan mengangguk tipis. Dirinya pun berdiri tepat di samping atasannya yang duduk di kursi kerjanya. Saat menatap ke depan, Dior tertegun. Tubuhnya seketika kaku melihat seseorang yang duduk di depannya dengan tatapan mengarah kepadanya dan jangan lupakan senyuman tipis yang menghiasi wajahnya.

"Oh! Saya lupa memperkenalkan tamu spesial kita. Dia adalah salah satu pemilik perusahaan besar termuda di Asia, Alzher Hadeon, CEO perusahaan Heaven Labels."

"Kenapa dia disini?!"

●•●•●

BERSAMBUNG

Krisar untuk chapter O2?
Terimakasih sudah mampir membaca <3

~°○°~
Kim Taehyung as Alzher Hadeon

~°○°~Kim Taehyung as Alzher Hadeon

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Second LifeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora