Bab 15 [Si Iblis Licik]

311 26 0
                                    

Happy reading!!
------------------------------------

Mereka seolah terhipnotis oleh perkataan Althea, pandangan mereka kosong seperti sebuah boneka. Suara tawa yang tadinya ribut berubah hening, alunan waktu menjadi terekam kilat emosi Althea yang meluap-luap keluar. Tubuh mereka mematung, tak ada lagi sepatah kata yang keluar dari mulut mereka.

"Besok pagi aku akan menyaksikan jasad kalian. tergantung di depan gerbang istana."

Althea tersenyum menyeramkan, semakin Althea memberi perintah, maka semakin kuat kekuatan intimidosi yang dia keluarkan. Kemudian Althea memapah Reyta untuk segera pergi dari kamar tersebut, setidaknya esok pagi kemarahannya akan meroda. Beberapa bagian tubuh Reyta terluka. akibat melawan orang-orang itu, tapi itu tidak mengganggu sama sekali sebab Althea dapat menyembuhkannya.

"Sudah, sekarang kau tidurlah. Sementara waktu, tidak usah khawatirkan pekerjaanmu, pikirkan saja kesehatanmu," tutur Althea.

Althea membantu menyelimuti tubuh Reyta, namun perasaan Reyta masih berkecamuk. Tercermin dari pandang matanya bahwa saat ini dia masih syok terhadap apa yang dia lalui beberapa waktu lalu. Tatapan Reyta dilingkupi ketakutan tak biasa, Althea hanya bisa mengelus kepala Revta demi mengurangi sedikit rasa takut itu.

"Saya takut, Yang Mulia... apa yang harus saya lakukan jika Anda tidak menyelamatkan saya tadi? Saya takut..." lirih Reyta seraya terisak tangis.

Althea menghela napas sejenak, sebagai sesama wanita sedikit banyaknya dia paham akan perasaan Reyta. Tidak ada wanita baik yang senang senuai mendapat pelecehan, bahkan seorang wanita malam sekali pun tidak akan senang jika dilecehkan secara gratis.

"Aku akan menyelamatkanmu di mana pun kau berada, kau cukup bergantung saja padaku karena kekuatanku jauh melebihi manusia biasa. Jadi, tolong singkirkan pikiran burukmu, tidurlah supaya kau hisa bangun dengan badan yang lebih segar. Aku tidak akan lagi membiarkanmu jatuh ke jurang yang sama, percayakan segalanya padaku dan nikmati kebahagiaan hidupmu."

Cahaya putih nan lembut membalut tubuh Revta, cahaya itu memberi ketenangan pada jiwa Reyta yang masih terguncang, Cahaya penenang merupakan salah satu kekuatan Althea, sampai kini tidak ada seorang pun yang mengetahui apa saja kekuatan pasti dari Althea. Hidup pemeran utama. yang penuh misteri, mulai dari kecantikan. kekuatan, hingga kepribadian, semua itu menyelimuti hidup Althea.

"Aku akan menjadi iblis untuk melenyapkan. manusia-manusia biadab dari muka bumi ini. Mereka semua sampah, mereka perusak, aku pastikan tak ada kebahagiaan yang tersisa di ujung kehidupan mereka."

Satu persatu kalimat bersifat mengutuk berkeluaran dari mulut Althea, hingga pagi menjelang dia belum memejamkan mata sedikit. pun. Kini fajar telah terbit, sinar mentari sebentar lagi akan datang menyapa, langkah kaki dari para penghuni istana mulai meramaikan suasana.

"Kyaaaaa! A-ada mayat! Ada mayat yang tergantung di depan gerbang istana!"

Seorang pelayan wanita memekik nyaring ketika mendapati ada tujuh mayat pekerja istana mati gantung diri di depan gerbang istana. Kini istana disibukkan oleh penemuan mayal-mayat itu, para ksatria berlari ke sana kemari serta Jaren yang kelihatan pusing mengurusi masalah baru. Sedangkan Althea tengah tertawa dari balik jendela kamar, menyaksikan kekacauan yang dia perbuat merupakan suatu kepuasan tersendiri bagi dirinya.

"Aku berhasil mengacaukan istana, ada baiknya suasananya terus kacau seperti ini. Aku akan membuat pertunjukan yang lebih besar lagi, lagi, dan lagi hingga kalian kewalahan menghadapi pertunjukanku."

Pada siang harinya, Jaren mengadakan pertemuan dengan para ksatria yang mengusut kasus bunuh diri masal dari para pekerja istana. Sekarang kabar tersebut telah menyebar ke setiap sudut kekaisaran. Tidak ada rakyat yang tidak mendengar masalah besar itu, mereka sibuk membicarakannya sampai mengeluarkan spekulasi buruk mengenai istana.

My QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang