EXTRA PART

767 29 2
                                    

***

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

***

Trigger Warning  19+

“Jaehyun bangun!”

Kesadaran Jaehyun langsung kembali begitu mendengar suara yang dia rindukan, tanpa sadar air matanya kian deras membasahi pipi.”Sweetheart, kamu masih hidup?”Jaehyun seperti pangling tangannya juga tak tinggal diam, menangkup pipi Winter—memutar kekanan dan kekiri untuk memastikan apakah semua ini nyata atau tidak.

Winter mengernyitkan dahinya, lalu melepaskan kedua tangan Jaehyun yang menangkup pipinya.”Kamu apaan sih, jelas-jelas aku sehat-sehat begini. Kamu ngedoain aku mati ya?”tanya Winter sebal.

Jaehyun menggelengkan kepalanya dan tangannya kini menarik Winter untuk duduk diatas pangkuannya, mereka berdua saat ini sedang berada diruang kerja Jaehyun.”Sweetheart bilang ini bukan mimpi kan?”

Winter memutar bola matanya malas.”Iya Jaehyun ini bukan mimpi, lagian kamu mimpi apa sih tadi sampai nangis begitu? Aku kaget banget liat kamu ngigau manggil-manggil nama aku.” Winter bertanya penasaran.

“Mimpiku panjang banget sweetheart, tapi intinya adalah kamu meninggal bunuh diri karena stress.”

“Kok bisa?”

Jaehyun menelan air liurnya sendiri.”A-anak kita yang kamu kandung juga meninggal.”

Seketika tawa Winter pecah ketika mendengar cerita Jaehyun mengenai dirinya yang meninggal dan juga anak mereka.

“Jangan ketawa, enggak lucu.” Jaehyun melengkungkan bibirnya kebawah dengan air mata yang masih bercucuran.

Tangan Winter perlahan terangkat menghapus air mata Jaehyun.”Jangan nangis lagi Jaehyun, semuanya cuman mimpi buktinya aku masih bisa ketawa didepan kamu sekarang.”

Jaehyun meletakkan dagunya diatas bahu Winter lalu memiringkan kepalanya untuk ia benamkam di ceruk leher Winter.”Tapi tetap aja rasanya sedih banget, kalaupun ini cuman mimpi aku bakalan doa ke tuhan sekarang juga buat enggak usah bikin aku bangun dari mimpi.”

Sambil memeluk bahu lebar Jaehyun, tangan Winter yang satunya lagi menyingkirkan rambut yang menutupi wajah tampan Jaehyun.”Kamu enggak mimpi sayang, semua ini nyata jadi jangan takut. Aku sama anak kita enggak bakalan ninggalin kamu sendirian.”ucap Winter diakhiri senyuman lembut dari bibir cantiknya.

“Kalau memang kamu sama anak kita beneran masih ada, kenapa perut kamu langsing? Seharusnya kan masih hamil.”

“Jaehyun jangan bilang—“

“MAMI.”

Suara anak mereka berdua langsung membuat Winter loncat dari pangkuan Jaehyun, lalu buru-buru Winter membuka pintu ruang kerja Jaehyun dan juga mengangkat anak mereka kedalam gendongannya untuk ia bawa masuk kedalam ruang kerja Jaehyun.

𝗝𝗔𝗘𝗪𝗜𝗡 : 𝗢𝗦𝗦𝗘𝗦𝗦𝗜𝗢𝗡𝗘 Donde viven las historias. Descúbrelo ahora